Keesokan harinya Senja sedang berdandan di kamar nya dengan Vio dan caca yang membantu nya.
Kenapa Senja tiba-tiba berdandan?,nah Senja berdandan karena dia akan melakukan date pertama kalinya bersama Biru,karena kemarin Biru kekeh mengajaknya untuk nge date meskipun nge date nya cuma di taman rumah sakit sih haha.
"Cantik banget sih besti gue"ucap Caca terharu melihat kecantikan Senja yang baru selesai mereka dandani.
"Ah Lo bisa aja deh!"malu Senja.
"Tapi beneran loh Sen,hari ini Lo cantikkk bangettt"setuju Vio dengan heboh.
Senja yang mendengar itu hanya terkekeh dengan tertawa pelan.
Tapi setelah nya dia terdiam dengan wajah yang redup dan mata yang menatap ke cermin dengan tatapan yang kosong.
Caca dan yang lainnya yang melihat perubahan tiba-tiba dari Senja menjadi bingung.
"Sen?"panggil Caca yang masih belum di gubris oleh Senja.
"Senja,are you oke?"tanya Vio khawatir melihat mimik wajah Senja yang menahan tangis.
"Gue takut..."gumam nya dengan menundukkan kepalanya.
Caca dan Vio yang mendengar gumaman pelan dari mulut Senja hanya saling pandang dengan menyerngitkan dahinya,bingung.
"Gue takut kalau ini acara date pertama dan terakhir gue sama Biru,jujur g-gue masih belum siap atau mungkin gak akan pernah siap kalau gue harus kehilangan dia"lirih Senja dengan mengigit bibir bawahnya menahan isakan yang ingin keluar dari mulutnya kemudian dia mendongakkan kepalanya dan menatap kearah teman-teman nya dengan sendu.
Caca yang melihat sahabat nya ingin menangis lagi langsung memeluk nya dengan erat.
"Lo jangan ngomong gitu,Lo harus percaya kalau Biru pasti bakal sembuh"ucap Caca dengan tersenyum kepada Senja mencoba untuk menenangkan anak itu.
"Bener kata Caca,Lo hanya perlu berdoa aja dan terus disamping Biru buat jadi penyemangat nya dalam melawan penyakit dia!''sambung Vio yang ikut memeluk Senja.
"Gue mau percaya kalau dia bakal sembuh,gue juga sanggup buat terus ada disisinya dan jadi penyemangat buat dia..tapi.."
"T-tapi mendengar ucapan Biru kemarin gue jadi gak bisa berpikir positif dan gue jadi selalu ngebayangin kalau dia benar-benar pergi ninggalin gue nanti!"jelas Senja dengan tangisnya yang mulai pecah.
Vio dan Caca yang melihat sisi rapuh Senja menatap nya dengan iba kemudian semakin mempererat pelukannya agar Senja bisa sedikit lebih tenang.
"Udah Lo jangan nangis lagi!,ini kan hari bahagia Lo!"lirih Caca berusaha tersenyum kemudian tangannya terangkat untuk mengusap air mata Senja.
"Iya inikan hari pertama Lo nge date sebagai pacar nya Biru,jadi Lo harus bahagia,oke?"sambung Vio yang mulai memakaikan bedak lagi kepada Senja.
Senja hanya mengangguk membalas ucapan mereka dan bersusah payah untuk menahan rasa sedih dan sesak di dadanya.
...
Disisi lain,Biru sedang membahas sesuatu di ruangan nya bersama Sevina dan Amara.
"Nah jadi Lo mau pilih yang mana cincin nya?"tanya Sevina dengan menunjukan cincin yang dia beli tadi.
"Aduhh,kak bantuin gue milih dong,gue bingung nih soalnya cincin nya bagus semua!"balas Biru kepada Sevina.
Sevina menghela nafasnya lelah kemudian mengambil salah satu cincin yang dia tunjukkan tadi.
"Kalau menurut gue sih ini lebih bagus,tapi gak tau kalau menurut Lo!"ucap Sevina seraya memberikan cincin itu kepada Biru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biru Al Ghifari (END)
Короткий рассказhanya sebuah kisah cinta dari seorang Biru Al Ghifari,yang menyukai seorang gadis dan ternyata gadis yang ia sukai malah menyukai Rendra,Abang dari Biru sendiri. apakah Biru akan menyerah?, atau akan tetap memperjuangkan gadis yang ia sukai? dan ap...