38.

831 82 16
                                    

Keesokan harinya,Biru dan saudara-saudara nya sedang berada di ruangan makan.

"Pah,aku sama yang lain mau izin buat pergi ngedaki,boleh?"ucap Biru meminta izin kepada Bram dengan sedikit takut.

"Kamu yakin?"balas Bram ragum

"Aku bakal baik-baik aja kok pah"ucap Biru yang paham kalau Bram itu menghawatirkan dia.

"Papah ikut!"balas Bram yang sukses membuat mereka yang ada di meja makan tersedak,karena kaget.

"Papah yakin?,nanti kalau papah encok gimana?"ucap Rayyan khawatir.

"Kamu ngeremehin papah?,gini-gini papah masih kuat yah"balas Bram kepada Rayyan dengan melayangkan tatapan tajam nya.

"Bukan ngeremehin aku itu pah,tapi khawatir aja nanti kalau papah encok gimana coba"ucap Rayyan dengan memijit pangkal hidung nya.

"Gak bakalan, pokoknya papah ikut!"

Mereka hanya menghela nafas nya panjang mendengar paksaan dari sang ayah.

"Yaudah nanti kita bakal kumpul di gunung itu sebelum mendaki nya,jadi papah siap-siap aja yah"ucap Rendra yang diangguki Bram.



"Tubuh!, gue minta kerjasama yah hari ini saja, pokoknya Lo harus kuat!"batin Biru dengan menepuk dadanya.







...

Sekarang mereka sudah berada di bawah gunung, bersiap-siap untuk mendakinya.

"Biru,gue takut"lirih Senja kepada Biru dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Takut kenapa?,tenang aja yah,kan ada gue"balas Biru menenangkan Senja.

"Gue takut Lo kenapa-kenapa!,nanti kalau Lo kecapean terus Lo drop gimana?"khawatir Senja.

"Hey,liat gue.."ucap Biru dengan menangkup wajah Senja.

"Lo tenang aja yah,gak usah khawatir sama gue, yang penting sekarang kita senang-senang dan nikmati waktu ini"lanjut Biru dengan senyuman manisnya.

"Tapi aku takut..."lirih Senja dengan menundukkan kepalanya.

"Aku aja ini baik-baik aja,apanya sih yang kamu takutin?"balas Biru terkekeh pelan seraya tersenyum tipis dengan bibir pucatnya.





"Aku takut Vin,kalau Biru kecapean terus drop gimana?"khawatir Sevina menatap Kelvin dengan tatapan kosong.

"Kamu tenang aja yah,aku yakin kok, Biru bakalan baik-baik aja"balas Kevin menenangkan kekasih nya.

"Dia kan kuat!"lanjut Kelvin dengan tersenyum kepada Sevina.


"Lo udah minum obat?"tanya Rey kepada Biru.

"Udah dong"balasnya seraya tersenyum.

"Kalau belum mah,nanti gue tampol dia bang"sahut Senja menatap tajam Biru.

"Gitu yah Lo sama gue"ucap Biru kepada Senja dengan lesu.

"Kenapa?,gak suka?"tanya Senja menatap tajam Biru.

"Ehh,enggak, gue suka kok di suruh sama Lo hehe"balas Biru takut.

"Yee,kalau sama pawang mah,takut kan Lo"sahut Zayn mengejek Biru.

"Pawang?, mereka belum jadian kalii Zay"balas Zaky menggoda mereka.

"Tapi kan nanti katanya mereka bakal j-"ucapan Vio terpotong karena mulut nya yang di bekap oleh Caca.

"Udah lah semuanya,ayo kita mulai ngedakinya"ajak Bram yang diangguki oleh mereka.

Kemudian mereka pun mengangguk dan mulai berjalan untuk mendaki gunung itu.



Biru Al Ghifari (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang