33.

821 70 20
                                    


Sudah satu bulan Biru berjuang melawan penyakit nya,dia juga rutin melakukan kemoterapi namun ternyata leukimia nya malah semakin parah,dia juga sudah dekat dengan Senja meskipun keduanya masih belum jujur dengan perasaan mereka masing-masing.

"Huhh,gimana yah?, gue sama Senja udah Dekat sekarang,tapi gue tau kalau dia masih suka sama bang Rendra,kalau pun nanti gue tembak dia,dia gak bakalan mungkin Nerima gue,"gumam Biru yang sedang berada di balkon rumah nya untuk mencari udara segar.

"Sekarang kondisi gue juga udah makin buruk, pandangan gue mulai gak jelas, rambut gue banyak yang rontok,wajah gue juga udah kayak mayat hidup"gumamnya lagi dengan tertawa pelan.

"Kayaknya gue harus kasih tau temen-temen gue deh soal penyakit ini, sebelum mereka tau dari orang lain"lirih Biru yang di dengar oleh Rendra yang sedari tadi memperhatikan nya.

"Gue setuju,karena mau sebaik apapun Lo nyimpan rahasia ini,lama kelamaan juga pasti bakal kebongkar"sahut Rendra menepuk bahu Biru dan ikut duduk di sebelah nya.

"Lah Lo kapan ada disini?,ngagetin gue aja"balas Biru dengan memegang dadanya kaget.

"Dari taun lalu"canda Rendra.

"Yee Lo mah, becanda Mulu hidup nya"ucap Biru kesal.

"Lo lagi ngapain disini?"tanya Rendra mengalihkan pembicaraan nya.

"Cuma lagi nyari udara segar aja"balas Biru dengan menatap langit,Rendra hanya menganggukkan kepalanya paham mendengar balasan dari Biru.

"Lo beneran mau kasih tau mereka soal sakit Lo?"tanya Rendra ragu, yang diangguki oleh Biru.

''nahh gitu dong"senang Rendra sembari merangkul adiknya.

"Bang kasih tau teman-teman ,kalau gue mau kita kumpul di tempat biasa yah"ucap Biru kepada Rendra.

"Sekalian deh calon kakak ipar gue juga ajak,dia kan juga harus tau"tambah Biru lagi.

"Kalo Senja?"tanya Rendra.

Biru yang mendengar pertanyaan dari Rendra langsung terdiam dan tersenyum getir sebelum memberikan jawaban.

"G-gue takut kalo buat kasih tau Senja bang"balas Biru.

"Jangan kayak gitu Ru, Senja juga berhak tau tentang penyakit Lo, nanti kita bisa sama-sama berjuang buat lawan penyakit Lo"ucap Rendra dengan mengusap bahu adiknya.

"Gue belum siap buat kasih tau dia bang, jadi pliss jangan paksa gue"lirih Biru dengan menatap sendu Rendra.

"Terserah Lo deh"finish Rendra.

"Tinggalin gue sendiri dulu yah bang, gue mau mantapin diri dulu sebelum kasih tau mereka"ucap Biru menatap Rendra dengan wajah yang memelas.

"Oke kalo gitu,Lo jangan patah semangat yah, gue yakin Lo pasti sembuh!"balas Rendra dengan senyuman nya, kemudian pergi meninggalkan Biru.

"Tapi gue gak yakin,kalau gue bisa sembuh bang"lirih Biru pelan dengan tersenyum kecut menatap.

...

Setelah cukup lama Biru menenangkan dirinya di balkon,akhirnya dia turun keruang keluarga untuk menemui Rendra dan Rayyan.

"Lo udah kasih tau mereka?"tanya Biru menghampiri Rendra yang sedang menonton TV bersama Rayyan.

"Udah, semuanya udah gue kasih tau"balas Rendra.

"Termasuk Senja?"tanya Biru.

"Lo tenang aja,gue gak kasih tau dia kok, sesuai permintaan lo"ucap Rendra kepada Biru yang membuat Biru tersenyum senang.

Biru Al Ghifari (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang