Episode 02
Kerap kali ....
Menemukan orang yang tepat, namun di waktu yang salah.▪️💠▪️
Sebuah apartemen mewah di tengah kota bukan hal yang buruk, kamar remang-remang dengan suara musik kencang itu berpenghuni seorang pemuda yang tengah mandi shower.
Sesekali bersenandung di tengah memakai sabun dan shampo, memainkan air dengan senyum yang mengembang senang.
Zein Aksama Putra, laki-laki berusia 23 tahun yang berstatus sebagai mahasiswa Semester 6 jurusan Bisnis dan Manajemen. Sementara ini dia mengikuti pertukaran mahasiswa Jakarta - Bandung, hingga sekarang tinggal di apartemen.
Keluar dari kamar mandi, Zein memakai baju oversize berwarna hitam dengan celana senada. Menyampirkan handuk di hanger dekat pintu.
Seakan memiliki kehidupan yang bebas, Zein terlepas dari kekangan ayahnya selama seminggu terakhir ini karena dia ada di Bandung. Ayahnya yang selalu menuntut Zein sempurna, seperti halnya tentang perkuliahan.
Zein adalah seorang anak motor yang tidak tahu menahu tentang bisnis, dia bahkan berencana untuk mengambil jurusan S1 Pendidikan Teknik Otomotif saat masuk perguruan tinggi. Tapi keinginan sang ayah tidak bisa dibantah, hingga Zein mau tidak mau harus menurutinya.
Sepatu bermerek terkenal sudah terpasang di kaki-kaki Zein, mengingat dia adalah seorang anak pemilik perusahaan makanan yang cukup besar, tentu tidak akan ada apa-apanya soal sepatu mahal. Zein beranjak mengambil jaket, topi dan handphonenya setelah dia mengikat tali sepatu.
Hari ini jadwal kuliah Zein beralih jadi siang hari, oleh sebab itu dia baru berangkat pukul 13.00. Tangannya bergerak cepat mematikan speaker, menutup pintu dengan tenaga penuh. Meninggalkan kamar apartemennya yang selalu gelap gulita.
Dengan menaiki motornya, Zein pergi ke kampus yang tidak jauh dari apartemen. Kurang lebih hanya 10 menit dengan kecepatan diatas rata-rata dan 20 menit untuk kecepatan standar.
Seperti pertama kali ke Bandung, udaranya membuat Zein sangat tenang. Menghirup udara bebas Bandung memang semenyenangkan itu, ditambah lagi teman-teman barunya cukup asik untuk sekedar diajak mengobrol dan nongkrong. Basic-nya memang sama-sama anak motor.
Tidak seperti di Jakarta, ya, Zein memang sebebas di Bandung kalau di luar. Bebas bermain dan nongkrong bersama rekan-rekannya. Tapi, saat di rumah dia berhadapan dengan sang ayah yang selalu mencecarnya tentang kuliah, mengajaknya ke perusahaan, dan kegiatan-kegiatan berlandaskan bisnis keluarga lainnya. Satu lagi, Jakarta tidak sama dengan Bandung. Dari segi aroma khas dan uniknya.
Zein sangat menyukai Bandung.
Setibanya di kampus, Zein langsung mengikuti pertemuan pertama bersama dosen. Hingga 2 jam tidak terasa, kelas selesai dengan tugas yang lumayan menumpuk.
"Ngopi?" tanya seorang laki-laki bertanya kepada Zein.
Mereka sedang berjalan ke arah parkiran, beriringan dengan anak laki-laki yang lainnya.
"Let's go!"
Geng baru Zein lumayan besar, berisikan 15-20 orang jika disatukan dengan anak jurusan lain. Seakan bertemu dengan teman lama, mereka sudah cukup akrab dipanggil demikian.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER For 'EVER'
ChickLit💠💠💠 (Sensor: 17+, untuk muda-mudi. Bukan balita!) Bagaimana rasanya dicintai dengan cara ugal-ugalan? Ini cerita tentang seorang wanita bernama Hanna Sanjaya yang dicintai oleh cogil kuliahan---Zein Aksama Putra dengan cara luar biasa. Kamu akan...