VI + MEET YOU

123 54 70
                                    

Episode 06

Aku akan menghalalkan segala cara untuk bisa mendapatkan kamu, tapi cara yang seperti apa untuk bisa meluluhkan hati yang sudah lama membeku?

▪️💠▪️

Di malam hari yang dingin.

Zein memarkirkan motornya di pinggir jalanan sepi pukul 23.00, dia baru pulang nongkrong dengan teman-temannya. Tapi, bukannya langsung pulang dia lebih tertarik untuk berhenti di suatu tempat yang akhir-akhir sering dia lihat dari kejauhan.

Langkah kaku Zein berjalan mengendap-endap, menyeret satu kursi dari bawah meja dan duduk di sana. Tepat di seberang siluet wanita yang tengah meneguk kopinya tadi pagi, diselingi oleh celotehan dan hisapan rokok beberapakali.

Zein termenung, dia memikirkan sesuatu yang sulit untuk diterjemahkan dengan kata-kata dan sikap. Berusaha mencari cara paling efektif untuk mengejar wanita di depannya--yang sekarang hanya bayangannya saja.

"Bagaimana cara untuk membuat pertemuan kita berkesan, Nona? Ahh, aku bingung bagaimana cara menaklukkan wanita sepertimu," ujar Zein bermonolog.

Dia menatap angin dengan ekspresi serius.

Zein berdecak pelan, dia menyanggah dagunya di atas meja. Masih memikirkan cara-cara yang masuk akal untuk pertemuannya dengan Hanna.

"Ah," cetus Zein lalu mengingat sesuatu.

Tangan kekar itu merogoh saku jaket milik temannya yang terpaksa dia pakai--karena jaket milik Zein ketumpahan jus beberapa waktu lalu, dia mengeluarkan benda pipih dengan chasing hitam di dalam sana. Mulai menyalakannya dengan satu tangan, memencet beberapa tombol dan searching di apk Google.

'Apa yang perempuan sukai?'

Kurang lebih seperti itulah katalog yang dia cari di apk serba tahu itu, mulai men- scrolling laman yang dia buka.

Pertama-tama, Zein berpikir untuk mencarikan sesuatu yang cocok untuk diberikan kepada Hanna. Setidaknya dipertemuan pertama mereka, Zein sudah terlihat effort -nya untuk flirting atau pendekatan pada wanita.

Opsi kedua, Zein akan memperkenalkan sambil mengajak jalan Hanna, setidaknya mereka memiliki waktu untuk bersama dan saling berkenalan?

Tapi lagi-lagi masalah.

Semua itu tidak semudah yang dibayangkan, mana ada laki-laki yang tanpa tahu dirinya langsung memberikan sesuatu atau mengajak jalan-jalan, padahal belum berkenalan?

Zein berpikir lagi, mula dari semua itu adalah berkenalan. Hanna harus tahu namanya, begitupun perkenalan Hanna yang harus resmi kepada Zein.

Namun, bagaimana caranya?

Bahkan web yang dia kunjungi tidak mendukung sama sekali, memang begitu banyak tips and trik, tapi itu tidak berguna. Ini bukan lagi kisah romansa remaja yang dengan mudahnya mengajak orang kencang buta, bukan lagi cerita di sekolah yang lebih mementingkan ego tanpa berpikir panjang. Zein harus terlihat lebih dewasa untuk Hanna.

Zein menghela napas berat.

Kepalanya dia sanggah dengan kedua tangan, sungguh, sekarang Zein tengah dilanda gundah gulana. Hanya memikirkan bagaimana cara agar bisa berkenalan dengan Hanna, sewajar dan se-berkesan mungkin.

NEVER For 'EVER'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang