XIV + Kang Parkir

28 12 0
                                    

Episode 14

Jika cinta tidak diperjuangan, lantas apa yang patut diusahakan? Ya, meskipun bukan hal yang mudah. Menyatukan dua hati yang tak seirama.

Tapi nyatanya, ketika getaran cinta mulai hadir, semua yang tidak mudah akan jadi tekad paling kuat untuk bergerak.

Jadi, mau jatuh cinta atau tidak?

▪️💠▪️

Dengan wajah jutek dan tidak bersahabat, Hanna terpaksa mengikuti kemauan Zein karena tidak mau berdebat panjang lebar. Namun tidak menyangka, ATM di daerah sana cukup jauh. Tempatnya dekat dengan stasiun kereta api yang dinaiki mereka ke desa.

"Kamu gak bilang tempatnya jauh!" protes Hanna setengah berteriak di atas motor.

Hanna baru menyadari kalau mereka masih belum sampai pada tempat yang dituju Zein, gadis itu sibuk melihat pemandangan sekitar yang sangat menyejukkan. Tempat baru yang mungkin akan sering dia kunjungi dalam beberapa waktu ke depan.

"Emang tadi aku gak bilang?" tanya Zein kembali sambil melihat kaca spion motor Beat milik ibu Lili.

Zein merasa kalau sekarang adalah laki-laki paling beruntung di dunia, karena ketika senyum manis terulas di pipinya, itu semua disebabkan oleh Hanna. Oleh rasa sukanya.

"Hah?" tanya Hanna yang tidak mendengar dengan jelas suara Zein.

Kemungkinan suara Zein tertiup angin jalanan pagi yang cukup segar, berebut dengan suara  kendaraan yang terburu memimpin jalan.

"Engga apa-apa, Nona," ujar Zein menimpali sambil tersenyum kecil.

"Kamu ngomong apa? Saya gak denger!" geram Hanna yang merasa kalau Zein menjahilinya.

"I LOVE YOU!" teriak Zein yang seketika, membuat Hanna refleks membulatkan matanya.

"Heh!" seru Hanna tak terima, apalagi sekarang mereka jadi tontonan untuk orang-orang yang mendengar teriakan Zein.

Beberapa pengendara bahkan tersenyum-senyum melihat Hanna yang tidak sengaja berpapas pandang, membuat gadis itu tertegun.

"Hahahaha!" Zein tertawa melihat reaksi Hanna dari kaca spion, bersorak senang dalam hati dan menahan kebahagiaan agar bisa terkendali.

Perutnya seperti dipenuhi oleh kupu-kupu berterbangan, kepalanya terus memutar kaset tentang Hanna. Dari mulai marahnya, matanya, tatapan tajamnya, juga seberapa sering Hanna merasa kesal pada Zein. Itu semua jadi sesuatu yang terasa sangat manis.

"Kamu itu apa-apaan sih, Zein?!"

"Maaf, Nona. Aku sedang merasakan cinta gila."

"Iya, kamu gila!"

"Karena kamu, Nona. Dan kali ini, aku serius."

▪️💠▪️

Jika ingin membuktikan sesuatu, bukankah harus mengetahui caranya terlebih dahulu? Memang, tidak semua pencapaian hidup memerlukan pembuktian, tapi soal jatuh cinta? Itu cukup rumit untuk dijelaskan, hingga kerap kali memerlukan bukti yang nyata.

Dari sekian banyaknya cara untuk jatuh cinta, biasanya manusia akan memilih yang paling sederhana, sekaligus paling gila. Untuk membuktikannya, coba saja baca 1000 buku tentang cinta, kalau kamu menemukan caranya, bersyukurlah. Namun, kalau tidak menemukan juga, maka baca buku lagi saja.

Dan satu hal, ketika kamu jatuh cinta, jangan tinggalkan pikiran logis di tengah kegilaan kasmaran yang menyeruak hingga kadang-kadang tidak tahu diri.

NEVER For 'EVER'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang