ketagihan

39.2K 252 0
                                    

Selamat membaca....

✧༺♥༻✧

Luna sedang makan malam di meja sendirian.

"Dadah Luna abang tercinta mau dinner dulu sama ayang. Lo juga jangan lupa dinner sama nyamuk" ledek dika sebelum pergi.

"Luna, gue udah cantik belum? " tanya dela, luna memerhatikan penampilan kakaknya dari atas sampai bawah. "Udah" beritahu Luna.

"Yaudah gue pergi dulu babay" ucap dela sebelum mengangkat panggilan masuk.

Luna memerhatikan satu persatu keluarga nya pergi karena kesibukannya masing-masing. Ayah dan ibu nya jarang pulang mungkin lupa pada rumah dan anak-anak nya. Ia menghembuskan nafas nya gusar sudah terbiasa hal seperti ini dari kecil hingga sekarang.

Luna sedikit merasa sedih, ia sudah masak tapi abang dan kakak nya tidak ada yang memakannya sedikit pun.

Tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu rumahnya. Ia pun membuka pintunya ternyata sudah ada desi, ibunya.

"Ibu tau arah pulang? " tanya Luna membuat desi mendengus kesal mendengar nya.

"Ibu tau lah, orang ini rumah ibu sendiri masa gatau" jawab desi. Luna membantu desi yang kondisinya mabuk untuk duduk.

"Ibu mau makan?" tanya Luna

"Iya ibu lapar banget nih"

Luna pun mengambilkan nasi beserta lauk pauknya untuk desi. "Ibu kenapa sih jarang pulang? " tanya Luna

"Ibu sibuk, lebih suka bermain judi bareng temen-temen ibu di bandingkan ngeliatin laki-laki tua bangka itu selingkuh" jelas desi. Luna menggangguk paham.

"Kamu kapan mau punya pacar? " tanya desi

"Gatau"

"Nanti kalau cari pacar yang kaya, jangan yang miskin cuman modal cinta doang. Nanti hidup kamu sengsara loh, kaya ibu.Keracunan janji manis dan cinta busuk si dani" ucap desi membuat Luna terkekeh geli mendengar nya.

Ibu tidak pernah berubah selalu saja mengajarkannya agar menjadi perempuan materialistis atau matre.

"Yaudah ibu mau ke kamar dulu soalnya ibu ngantuk banget" ucap desi sebelum pergi.

***

Ketika jam istirahat, Luna pergi ke ruang kesenian untuk menaruh kembali alat-alat musik atas dasar suruhan bu rini.

Tapi ia sangat terkejut ketika ada tangan yang memeluknya dari belakang. Ketika ia balik belakang ternyata ulah kilian.

"Awas lepas! Lo apa-apaan sih! "

Bukannya melepaskannya justru kilian semakin mengeratkan nya, membuat tubuh mereka sangat dekat.

"An! Lepas gue mau isti-" belum selesai luna berbicara, bibirnya sudah dilumat oleh kilian. Luna memberontak, memukuli dada kilian namun kilian semakin gencar untuk melumat bibir ranumnya.

Luna mengigit bibir kilian sengaja membuat pautan keduanya berhenti. "Kenapa lo gigit? " tanya kilian sambil menahan emosi nya.

Kilian [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang