Murka

12K 141 3
                                    

Selamat membaca...
Jangan lupa untuk memberi vote dan komen tentang cerita kilian ini yahhhh....

✧༺♥༻✧

Setelah diantar pulang oleh kilian, Luna langsung masuk kedalam rumah. Tapi betapa terkejutnya

"I-ibu? " ucap Luna setelah itu ia memeluk desi.

"Luna ibu bisa mati, kamu meluk ibu atau cekik ibu" ucap desi membuat Luna terkekeh setelah itu melepaskan pelukan nya.

"Maaf yah bu. Ibu udah bisa bebas? " tanya Luna heran

"Iya dong, kalau belum bebas kenapa ibu udah ada di rumah"

"Iya juga sih tapi siapa yang nebus ibu? " tanya Luna lagi.

"Aih, kamu itu kaya wartawan aja banyak tanya. Udah mending kamu sekarang makan, ibu udah masak"

Dengan senang hati dan semangat Luna menikmati makan malamnya dengan ibunya. Sudah sangat lama desi jarang masak seperti saat ini membuat Luna rindu dengan masakan ibunya.

Di tengah hembusan angin malam, kilian malah menikmati hembusan tersebut di balkon kamar nya sembari menyesap rokoknya untuk menenangkan pikiran nya yang sangat berkecamuk.

Tidak ada cara lain yang akan kilian tempuh selain membantah perkataan mutlak papahnya tentang perjodohan ini. Karena kilian teringat ucapan kevin, dr. Siska dan janjinya pada Luna sendiri.

5 hari lagi adalah tanggal yang sudah di rencana kan untuk tunangan dan pernikahannya, ia tidak boleh terlambat.

***

Luna mencuri pandang ketika kilian sudah kembali sekolah. Tapi ia merasa malu ketika tertangkap basah sedang memerhatikan kilian yang sedang bermain basket bersama teman-teman nya.

Tapi tiba-tiba saja Luna merasa kesal ketika kilian menerima air mineral pemberian dari vea. Ia langsung pergi meninggalkan lapangan.

Jam pelajaran setelah istirahat pun dimulai.Namun guru belum datang ke dalam kelas 12 IPS.

Betapa terkejutnya Luna yang sedang asik membaca novel sambil mendengar kan lagu, tiba-tiba saja ada yang mencabut earphones nya. Membuat nya menoleh pada sang pelaku.

Luna menatap tajam siapa orang yang mencabut earphones nya, yaitu kilian.
"Lo ngapain disini? "

"Gue mau duduk disini" ucap kilian.

"Duduk aja lo sono sama si vea! "

Awalnya kilian tidak mengerti ucapan Luna tadi tapi ia jadi paham kemana arah pembicara gadis itu.

"Minum nya tadi gue kasih rian, makanya kalau gue abis main basket tuh kasih minum bukan cuman diliatin"

Pak samuel pun datang untuk mengajar pelajaran sosiologi.

"Eh Lian kamu sudah kembali sekolah? " tanya pak samuel sebagai guru yang ramah dan asik.

"Sudah pak "

"Tapi kok kamu pindah duduk nya, kamu lagi musuhan sama arka? " tanya pak samuel heran ketika melihat kilian duduk di samping Luna.

Kilian [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang