Keputusan

6.6K 100 1
                                    

Selamat membaca...

✧༺♥༻

Kilian mengetuk pintu dulu sebelum masuk.

"Ada urusan apa anda memanggil saya, tuan besar kaivan" ucap kilian dengan nada dingin

Kaivan terkekeh geli mendengar nya benar-benar kilian sama sepertinya dulu. Ketika sedang marah makan ia akan menggunakan bahasa formal.

"Silakan duduk terlebih dahulu, tuan muda kilian shankara quentin" perintah kaivan

Dengan malas kilian duduk di sofa.

"Ini tentang aluna gadis" belum selesai kaivan berbicara kilian sudah menatap nya tajam dan dingin.

"Jika tidak penting makan saya akan kembali pulang" ucap kilian sambil bangkit dari duduk nya ketika ia takut jika nanti papah nya kembali memaki-maki aluna dan membuat nya lepas kendali serta lupa jika kaivan adalah orang tuanya.

"Tunggu dulu Lian! Papah sudah setuju dengan pernikahan kamu dan aluna " ucap kaivan membuat kilian diam mematung di tempat. Menatap papah nya dengan tidak percaya.

" Are you not kidding ? " tanya kilian

"No! I'm seriously" tekan kaivan

Sebelumnya jauh-jauh hari kaivan sudah memikirkan hal tersebut apalagi ketika ferdinand menasehati nya. Ditambah Jennifer, anak dari rekan bisnis nya itu sama menolak nya perjodohan itu.

"Apa yang menjadi alasan papah menyetujui nya? " tanya kilian memastikan karena ia tahu jika papah nya sama liciknya dengan kilian.

"Papah tidak ingin kamu merasakan apa yang dulu papah alami lian" ucap kaivan.

"Kemarilah" ucap kaivan sambil merentang kan tangan nya memberi kode agar kilian menghampiri nya.

Kilian pun berjalan mendekati papahnya lalu memeluk kaivan.

Kaivan menangis haru ketika ia membalas pelukan kilian, sudah lama sekali ia tidak memeluk putranya semenjak laki-laki itu dewasa apalagi ditambah kilian jarang pulang.

"Thanks very much dad"ucap kilian

Kayla yang berada diambang pintu terkekeh geli dan terharu melihat pemandangan yang sudah lama ia lihat. Dua laki-laki keras kepala dan arogan itu kini tengah berpelukan.

" Dare,come here" panggil kaivan pada kayla

Wanita cantik dan anggun itu berjalan menghampiri putra dan suaminya.

Mereka pun saling berpelukan menumpahkan segala kerinduan dan kasih sayang.

***

Ditempat lain, didalam rumah sederhana. Keluarga aluna sedang menikmati makan malam di atas tikar ketika dika pulang membawa pecel lele.

"Luna dimakan" ucap dika ketika ia melihat Luna hanya diam.

"Iya enak lun, dimakan dong" timpal dela

"I-iya"

Desi memerhatikan wajah Luna terlihat berbeda seperti biasanya. Wajah itu terlihat pucat dan lesu.

Baru 3 kali suapan perut luna merasa mual, ia beralibi pergi ke kamar mandi untuk buang air.

Desi merasa ada yang tidak beres pada putrinya itu apalagi cukup lama sekitar 15 menit tidak kunjung datang. Desi pun bergegas menghampiri Luna di kamar nya.

"DIKA DELA LUNA PINGSAN" teriak desi panik ketika menemukan Luna pingsan didalam kamar mandi dengan posisi bersandar ke tembok.

Desi, dela dan dika sedari tadi menunggu dokter yang memeriksa Luna.

Mereka pergi ke rumah sakit dengan mengendarai mobil karena dika terlebih dahulu meminta tolong pada pak RT, dengan senang hati pak RT membantu warga nya yang ke susahan.

"Kalian dari keluarga nona aluna? " tanya dokter memastikan

"Iya sus, saya ibu nya gimana kondisi anak saya? " tanya desi khawatir sambil bangkit dari duduknya.

"Saya akan menjelaskannya diruangan" ucap dokter. Desi mengikuti dokter perempuan tersebut sampai ruangan nya.

"Silahkan duduk bu"

"Iya terimakasih dok. Bagaimana dengan kondisi Luna anak saya dok? " tanya Desi jujur ia sangat khawatir apalagi tadi melihat wajah Luna benar-benar pucat seperti mayat.

"Kondisi Luna sudah membaik, dia hanya kecapean dan letih. Hal itu wajar karena faktor kehamilan nya" beritahu dokter membuat Desi sangat terkejut.

"H-hamil? "

"Iya bu, anak ibu hampir menginjak 3 bulan usia kehamilan nya" jelas dokter

"Apa ibu tidak tahu tentang kehamilan anak ibu? " tanya dokter memastikan ketika melihat raut wajah desi yang shock dan binggung.

"O-oh tidak saya sebenarnya sudah tahu hanya saja saya heran kok cepat sekali yah sudah 3 bulan perasaan saya dulu masih 1 bulan" alibi desi menutupi rasa heran nya.

Dokter terkekeh geli mendengar nya, "yasudah saya tuliskan resep obat, untuk penguat kandungan karena anak ibu masih sangat muda dan rentan terjadi yang tidak diinginkan serta beberapa vitamin"

Setelah keluar dari ruang dokter, desi berjalan menghampiri kedua anaknya yang sedang menunggu nya.

"Kamu di hamilin sama siapa Luna" tanya desi dalam hati

Desi masuk ke dalam ruangan Luna. Semuanya menatap Desi binggung dan heran.

"Luna siapa yang menghamili kamu nak?" tanya Desi membuka suara membuat atensi menuju padanya.

Luna gugup untuk menjawabnya, ia menangkap raut wajah sedih dan kekecewaan dari wajah ibunya.

"M-maksud ibu apa bu? " tanya dika binggung

Desi membuang nafas nya gusar sebelum mengulang kembali pertanyaan nya.

"Kilian yang menghamili Luna bu" beritahu dela karena hanya ia yang tahu tentang kehamilan luma karena Luna beberapa minggu lalu curhat padanya.

TBC

Kilian [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang