Selamat membaca....
✧༺♥༻✧
Luna menerima suapan bubur kilian dengan malas. Karena ia tidak mood untuk makan, tapi suaminya itu terus memaksanya.
" Dear, please eat this spoonful again"
Luna menggelengkan kepalanya, kilian terkekeh geli melihat tingkah istri nya masih sama seperti anak kecil walaupun sudah mempunyai anak kecil.
"Kenapa hm? "
"Ga ada rasanya lian, ga enak" adu Luna menyuarakan isi hati dan lidah nya.
Kilian menaruh mangkuknya di meja yang ada di samping nya.
Luna diam bagaikan patung ketika kilian menempel kan bibir nya lalu melumat bibir nya dengan lembut, sangat lembut. Membuat Luna terhanyut akan ciuman yang penuh kelembutan dan memabukkan ini.
"Gimana udah ada rasanya? " tanya kilian setelah melepaskan pautan nya.
"Masih hambar hm? "
"Udah ga hambar kok! " ucap Luna ketika kilian ingin mendekatkan bibir nya lagi.
"
Pasti manis kan rasanya" goda kilian membuat Luna kesal lalu mencubit pinggang suaminya membuat kilian meringis kesakitan.
Tiba-tiba saja suara ketukan pintu terdengar. Kilian membukakan pintunya yang di kunci, wajar saja karena ruangan yang ditempati Luna adalah VIP dengan penjagaan ketat dari luar.
Ternyata dela dan kayler.
"Sore adek ipar" sapa dela sebelum pergi menghampiri Luna yang tengah berbaring.
Dela memeluk adiknya. "Gue kangen banget sama lo lun"
"Gue juga kak" balas Luna.
"Hai calon adik ipar apa kabarnya? " tanya kayler membuat keduanya melepaskan pelukan nya.
"Baik kak" jawab Luna
"Kak dela gue nitip nana dulu" ucap kilian sebelum pergi mengikuti kayler keluar. Kayler dan kilian memberi waktu keduanya untuk mengobrol.
"Luna lo harus tau ini! " pekik dela heboh yang dari tadi ditahan nya.
"Apa kak!? " kepo Luna
"Waktu lo kritis dan drop, kilian nangis sambil di peluk kayler" beritahu dela membuat Luna terkejut.
"Hah beneran kak!? Masa sih? " tanya Luna tidak percaya karena kilian tipikal orang yang mungkin tidak punya air mata, karena tidak pernah menangis, wajahnya selalu datar.
"Beneran lun! Sumpah gue liat sendirian, malam itu lo masuk ICU Lian nangis sambil di peluk kayler. Gue juga kaget banget liat nya speechless aja cowo semenyeramkan Lian nangis woy. Apalagi waktu lo koma dia kaya orang depresi terus 24 jam selalu nemenin lo " beritahu dela.
Dalam hati nya Luna merasa sangat bahagia, ternyata kilian masih peduli dan perhatian padanya. Lihat seorang kilian menangis karena nya. Benar-benar di luar perkiraan/BMKG.
"Pokoknya lo harus menang dari si Saskia lonte itu" tekan dela,
"Iya kak. Btw kok lo sama kak kayler doang yang jengukin? " tanya Luna heran.
"Mereka pada sibuk lun, ini pada nitip parsel khusus buat lo" ucap dela.
Awalnya kayla, kaivan, desi, dika, dela dan kayler ingin menjenguk Luna ketika mereka tahu Luna sudah siuman. Tapi kilian melarang nya karena Luna masih belum sangat pulih dan harus banyak beristirahat. Mereka memaklumi hal itu dan menyetujui nya jika hanya dela dan kayler saja yang berangkat ke rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kilian [END]
Teen Fiction"Berani main-main sama gue iya? Gimana kalau gue ajak lo main bareng diranjang, hm? " ucap kilian sambil menujukan smirk nya. Sontak hal tersebut membuat gadis dihadapan nya itu takut. Hanya khayalan semata!