Hallo para readers maaf yah kalau buat kalian lama nunggu kelanjutan kisah KILIAN dan ALUNA🤗karena aku mengalami block writer.
So semoga kalian suka dengan beberapa part kedepan yahh..
Maaf kalau cerita nya agak ga nyambung dan tidak sesuai ekspetasi kalian 😂☺🙏3 part bonus buat para readers yang setia nunggu...
Jangan lupa buat vote dan komen yahhhhhh
Selamat membaca...
✧༺♥༻✧
Plakk
Suara tamparan dari tangan kilian yang berhasil mendarat di pipi vea. Ia benar-benar muak dengan wanita di hadapan nya ini. Karena ancamannya selama ini selalu di abaikan oleh nya.
Hari ini vea nekat menyiram Luna yang baru selesai dari toilet dengan 3 mangkuk bakso yang masih panas. Di bantu oleh teman-teman nya yang sudah direncanakan.
Kilian yang mendapatkan berita tersebut dari rian dan arka membuat amarah nya bergemuruh.
Semua atensi siswa-siswi yang ada dikantin mengarah pada kilian yang sedang tersulut emosi.
Setelah menampar vea, kilian menyiram wajah gadis itu dengan satu mangkuk mi ayam milik vea sendiri.
"Gue udah selalu kasih peringatan sama lo gausah gangguin luna!" tekan kilian sambil mencengkram dagu vea.
Vea tidak kuasa untuk tidak menangis, karena ia takut, malu dan kesal. Apalagi ketika sangat tertera mata kilian yang terlihat sangat emosi.
"Lian sakit, tolong lepasin" rengek vea
Hal tersebut membuat kilian tersenyum miring. "Gini masih sakit?" tanya kilian sambil mencekik leher vea membuat gadis itu kesulitan untuk bernafas.
"Lo kenapa kaya gini? Cuman gara-gara gue nyiram luna, iya? " tanya vea, membuat kilian semakin tersulut emosi nya.
Dan semakin mencekik leher vea. "Lo bilang cuman. Luna itu sangat penting buat gue. Dan lo udah berani dan sering nyakitin dia" tekan kilian sambil menatap tajam vea.
Membuat vea semakin menangis karena kilian seperti ingin membunuh nya. Benar-benar laki-laki ini sangat gila.
Arka dan rian menjadi binggung sendiri, ketika melihat kilian benar-benar sangat marah sekarang apalagi muka vea yang sudah pucat seperti kesusahan untuk bernafas.
Tidak ada yang berani membantu vea karena mereka akan berhadapan langsung dengan kilian.
Laki-laki itu tidak pernah pandang bulu dan gender. Tidak peduli jika itu perempuan.
Arka meminta rian untuk segera memanggil luna. Daripada kilian emosi semakin memuncak.
Rian berlari mencari Luna. Luna yang baru keluar dari toilet setelah mengganti seragamnya yang kotor. Terkejut melihat rian sudah ada dihadapan dengan nafas ngos-ngosan.
"Lo kenapa rian? " tanya Luna
Rian mengatur nafas nya terlebih dahulu, sebelum berbicara. "Dari tadi gue cariin lo kemana-mana, ayo ikut gue lian emosinya meledak sama si vea" ucap rian yang membuat Luna langsung paham kemana arah pembicaraan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kilian [END]
Teen Fiction"Berani main-main sama gue iya? Gimana kalau gue ajak lo main bareng diranjang, hm? " ucap kilian sambil menujukan smirk nya. Sontak hal tersebut membuat gadis dihadapan nya itu takut. Hanya khayalan semata!