Selamat membaca...
✧༺♥༻✧
Seorang lelaki berpakaian kasual berjalan terburu-buru dengan perasaan khawatir yang melanda dirinya. Dia adalah kilian.
Laki-laki itu sudah berada di rumah sakit yang diberitahu oleh dela melalui chat jika Luna sakit dan masuk rumah sakit.
Kilian tidak hanya sendiri tapi bersama kedua orang tuanya juga dan beberapa pengawal yang menjabat mereka.
"Tidak bisakah anak itu berjalan pelan-pelan" protes kaivan kesal ketika kilian berjalan sangat terburu-buru seperti whoosh.
Sampai meninggalkan kaivan dan kayla yang terus berjalan mengikuti di belakangnya.
"Wajar kai,dia sangat khawatir pada kekasihnya itu" ucap kayla menenangkan suaminya yang terlihat kesal.
Kamar 1410
Kilian langsung memasuki kamar tersebut.
Semua atensi tertuju pada nya.Dika yang sedari tadi geram dan marah langsung menghampiri kilian lalu melemparkan bogeman.
Bugh
Dika menonjok pipi kilian karena ia sangat kesal ketika ia tahu Luna di hamili oleh laki-laki yang ada dihadapan nya ini. Walaupun ia acuh dan terkadang jahil pada luna namun bagaimana pun Luna dan dela adalah adiknya apalagi semenjak ayahnya pergi dika menjadi pelindung keluarga nya.
Kilian cukup terkejut ketika menerima bogeman dari dika.
"Abang! " pekik Luna terkejut bukan hanya Luna saja yang terkejut desi dan dela pun sama terkejut nya.
"Lo yang hamilin adek gue iya!? " ucap dika sambil menarik kerah baju kilian.
"Iya gue yang hamilin adek lo" jawab kilian datar, hal tersebut semakin membuat dika emosi.
Dela langsung memisahkan keduanya, ia khawatir jika dika melakukan hal yang aneh-aneh pada pewaris tunggal keluarga Quentin.
"Udah dik! Ini rumah sakit malu-maluin aja lo! " ucap dela sambil menarik tangan dika untuk menenangkan laki-laki itu.
Dela dan dika berpapasan dengan kedua orang tua kilian, mereka menunduk hormat dan sopan ketika berhadapan dengan kaivan dan kayla.
"Apa ini benar ruangan aluna? " tanya kayla memastikan
"Iya benar nyonya silahkan masuk saja ke dalam" jawab dela ramah
"Ouh iya terimakasih" balas kayla
Dela memuji keramahan, kelembutan, kecantikan dan keanggunan kayla pada siapapun. Tapi tidak dengan kaivan suaminya yang ada disebelah nya hanya berwajah datar, dingin namun berwibawa sama seperti kilian,anaknya.
"Lian wajah kamu kenapa? " tanya kayla khawatir ketika sudut bibir putranya sedikit berdarah.
"Gapapa mah" balas kilian
Tanpa bertanya pun kaivan tahu apa yang terjadi pada putranya itu. Karena ia lebih dulu berpengalaman. Sama halnya dulu ketika kehamilan kayla di ketahui oleh keluarga nya wajah kaivan babak belur dihujani bogeman oleh ferdinand dan paman-paman kayla yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kilian [END]
Teen Fiction"Berani main-main sama gue iya? Gimana kalau gue ajak lo main bareng diranjang, hm? " ucap kilian sambil menujukan smirk nya. Sontak hal tersebut membuat gadis dihadapan nya itu takut. Hanya khayalan semata!