01 : First Day at High School

1.3K 199 94
                                    

"First day, first test

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"First day, first test."

༺‎☘︎༻

Gerbang besi SMA Rajawali terbuka lebar, seakan menjadi pintu gerbang ke dunia baru. Suara riuh rendah menggema di udara-tawa, panggilan nama, dan dentingan notifikasi ponsel yang bercampur dengan musik dari speaker kecil tersebar di mana-mana. Ratusan siswa baru menyemut di halaman sekolah, bercampur dengan wajah-wajah lama yang lebih santai, membentuk arus manusia. Di antara mereka, tatapan penuh harap dan rasa penasaran menghiasi wajah para siswa baru.

Di luar gerbang, sebuah mobil hitam berhenti terparkir dipinggir jalan. Di dalamnya, Kajesha perlahan melepaskan sabuk pengamannya. Gadis itu sibuk menatap dirinya sejenak di kaca untuk memastikan bahwa rambut panjangnya yang diikat rapi dengan pita kecil tetap sempurna.

"Kak Haidar, udah oke belum?" tanya Kajesha, kali ini mungkin untuk yang keseratus kalinya.

Haidar, kakaknya yang duduk di kursi kemudi, mengangguk dengan senyum sabar. "Sha, kamu udah sangat oke. Tenang aja, Princess Kakak akan jadi yang paling cantik di sekolah hari ini," jawabnya sambil menepuk lembut pipi adiknya. Ada kebanggaan terselip dalam ucapan Haidar, meski disertai sedikit keengganan untuk melepas Kajesha ke dunia yang lebih luas itu.

Kajesha tersenyum, "Sebenarnya aku tahu, Kak," ucapnya sambil terkikik kecil. Kajesha membuka pintu mobil. Udara pagi yang segar langsung menyambutnya saat dia melangkah keluar.

Sebelum Kajesha menutup pintu, Haidar menambahkan, "Sha, Kakak ada pertemuan penting sampai sore nanti. Jadi, nanti Harsa yang jemput kamu, ya."

Kajesha mengangguk. Dengan senyum penuh semangat, ia mengangkat kedua jempolnya. "Siap, Bos! Kakak juga hati-hati, jangan ngebut di jalan," katanya, kali ini lebih seperti seorang adik yang perhatian daripada gadis kecil yang bergantung pada kakaknya.

Haidar tertawa kecil dan mengangguk. "Akan Kakak ingat."

Setelah melambaikan tangan sekilas, Kajesha berbalik dan dengan langkah ringan-hampir berlari kecil, memasuki gerbang sekolah. Suasana di dalam jauh lebih ramai dari yang ia bayangkan. Anggota OSIS berdiri di berbagai sudut, sibuk mengarahkan siswa baru dan memastikan semuanya berjalan lancar.

Kajesha, dengan keterampilannya dalam beradaptasi, langsung mendapatkan beberapa kenalan. Ia melangkah menyusuri lorong koridor, pandangannya menyapu seluruh halaman sekolah yang kini terasa seperti panggung baru dalam hidupnya.

Salah satu anggota OSIS mendekatinya, memberikan arahan menuju kelas baru. Kajesha mengangguk sopan dan mulai mengikuti petunjuk itu, sambil meresapi tiap detik dari momen ini-momen di mana ia bukan lagi gadis kecil yang dulu. Ini adalah bab baru, dan Kajesha Altheia Nabiru siap menuliskan kisahnya sendiri.

Saat Kajesha melangkah masuk ke ruang kelas yang masih lengang, matanya langsung tertuju pada sebuah tangan yang melambai penuh semangat di sudut ruangan. "Sha, di sini!" seru suara yang tak asing lagi baginya. Senyumnya merekah saat melihat Rachel, sahabatnya, duduk di meja dekat jendela. Tanpa ragu, Kajesha segera berjalan mendekat.

GAHARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang