36 : Engagement

474 104 230
                                    

follow sempak_thv terus ke new story aku, judulnya MAHADEWA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

follow sempak_thv terus ke new story aku, judulnya MAHADEWA.

༺‎☘︎༻

Malam yang indah menyelimuti suasana pertunangan Rio dan Gehlee yang hampir dimulai. Kajesha berdiri di depan cermin panjang, memoles bibirnya dengan hati-hati, melengkapi riasan yang telah selesai. Gaun panjang berwarna putih melingkari tubuhnya, sementara sepatu hak tinggi cantik berwarna senada menambah anggun penampilannya. Setelah memastikan semuanya sempurna, Kajesha keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang rias Gehlee.

Pintu ruangan terbuka, dan Gehlee yang sedang merapikan rambutnya melihat bayangan Kajesha melalui cermin besar di depannya. "Lo gak sama Gahar?" tanya Gehlee tanpa menoleh.

Kajesha menggeleng pelan. "Tadi aku lihat kak Gahar lagi ngerokok di gazebo."

"Anak itu ngerokok terus," gerutu Gehlee, sambil menggeleng. "Lain kali ambil rokoknya terus buang aja, Sha."

Kajesha tertawa kecil mendengar komentar Gehlee. Ketukan pintu yang tiba-tiba memecah tawa mereka. Seorang pria masuk, wajahnya tegang. Asisten Gibson, Arsen, tampak panik saat mendekati Gehlee.

"Kenapa, Pak?" Gehlee mengernyit melihat ekspresi cemas Arsen.

"Maaf, Bu Gehlee," ujar Arsen sambil menarik napas dalam. "Cincin pertunangannya, sepertinya saya lupa meletakkan di mana. Terakhir saya ambil dari tempat penyimpanan, saya mampir sebentar ke butik buat beli baju anak saya. Saya sudah kembali ke butik, tapi kotaknya tidak ada di sana."

Gehlee langsung bangkit dari kursinya, rona khawatir mengisi wajahnya. Namun, Kajesha cepat cepat menahannya. "Kakak gak usah kemana mana. Biar aku aja yang cari sama kak Gahar," kata Kajesha. "Ayo, Pak Arsen, nanti aku bantu jelasin ke kak Gahar."

Kajesha keluar dari ruang rias diikuti Arsen yang masih tampak gelisah. Begitu keluar, dia melihat sosok Gahar berdiri di gazebo, masih memegang rokok. Kajesha melambaikan tangan, dan Gahar segera menghampiri setelah mematikan puntung rokoknya.

"Kak Gahar..." panggil Kajesha, sebelum langsung menjelaskan situasinya. Arsen pun ikut menjelaskan dengan detail, menceritakan kronologi bagaimana cincin itu bisa hilang.

Tanpa membuang waktu, mereka bertiga segera berangkat menuju pusat perbelanjaan di Denpasar. Setibanya di sana, Gahar segera menemui petugas keamanan dan meminta izin untuk melihat rekaman CCTV. Mereka pun dibawa ke ruang kontrol. Setelah beberapa menit mengamati rekaman, akhirnya mereka melihat di mana cincin itu tertinggal. Ternyata, kotak cincin berada di dalam paperbag baju anak Arsen yang dia beli. Dengan lega, mereka meninggalkan ruangan itu.

"Maaf atas keteledoran saya, lain kali saya akan lebih teliti lagi," ucap Arsen penuh penyesalan.

"Gak apa apa, Pak," jawab Gahar.

Arsen sudah bekerja dengan Gibson selama dua puluh tahun tanpa pernah berbuat kesalahan sedikit pun. Manusia memang bisa lupa, dan bagi Gahar, tidak ada alasan untuk memarahi pria itu.

GAHARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang