“Cinta dan bahaya sering berjalan beriringan, dan sepertinya, Kajesha ahli dalam keduanya.”
༺☘︎༻
Di lapangan voli SMA Rajawali, kerumunan siswa sudah mulai ramai, menanti pertandingan voli antar kelas yang dinanti nanti. Pertandingan hari ini adalah antara kelas 10 IPS-1 dan 10 IPS-2. Di ujung lapangan, para pemain dari kedua tim mulai bersiap di bawah terik matahari yang mulai naik. Teriakan dan sorak sorai dari teman teman sekelas mereka semakin membakar semangat.
Di tim 10 IPS-1, Kajesha dan Rachel berdiri berdampingan dengan empat rekan mereka. Selain mereka, ada Dina, Alia, Fani, dan Laila. Mereka semua mengenakan kaus biru langit dengan nomor masing masing.
Di seberang mereka, tim 10 IPS-2 bersiap dengan senyuman percaya diri. Pemain pemain mereka, Vira, Rina, Maya, Selly, Ayu, dan Kapten tim, Bella, tampak sangat fokus. Bella, yang dikenal sebagai bintang voli di sekolah menengah pertama, memberikan aba aba kepada timnya. Mata mereka tak lepas dari bola yang akan dilemparkan ke atas sebagai tanda pertandingan dimulai.
Pak Riko meniup peluit, tanda pertandingan dimulai. Bola melayang tinggi setelah diservis oleh Bella, melewati net dengan kecepatan yang membuat semua pemain menahan napas. Fani dari tim 10 IPS-1 melompat untuk menerima bola dengan tangan terkepal, namun sayangnya bola meleset dari tangannya dan jatuh ke tanah. Sorak sorai dari kubu IPS-2 menggema.
Tim 10 IPS-2 mendominasi di awal pertandingan. Bella, dengan spike tajamnya, beberapa kali berhasil menembus pertahanan Kajesha dan teman temannya. Skor pun terus berpindah tangan, namun IPS-2 semakin menjauh dengan keunggulan 15-10. Vira dan Rina, dengan kerja sama yang kompak, memaksimalkan setiap peluang untuk mencetak poin.
Tim IPS-1 mencoba mengejar. Kajesha berhasil menangkis beberapa serangan dari Bella. Dia mengoper bola ke Alia yang langsung melakukan smash keras ke arah lapangan lawan. Namun Maya dari IPS-2 dengan sigap melompat, menahan bola itu dengan blok yang sempurna membuat Bola memantul kembali ke lapangan IPS-1.
Skor bertambah untuk tim IPS-2.
Akhirnya, setelah beberapa kali rally panjang yang melelahkan, tim 10 IPS-2 berhasil menutup set pertama dengan kemenangan 25-18. Mereka merayakan kemenangan itu dengan saling berpelukan, sementara tim IPS-1 menarik napas dalam dalam, mencoba mengatur ulang strategi untuk set berikutnya.
Di set kedua, Rachel berujar. "Kita masih punya kesempatan! Jadi, tetap fokus!"
Pertandingan dimulai lagi, kali ini dengan IPS-1 yang lebih agresif. Servis keras dari Rachel kali ini berhasil melewati Rina dan mencetak angka pertama. Sorak sorai penonton berubah mendukung IPS-1. Alia dan Laila bekerja sama dengan baik di barisan depan, menghadang setiap serangan dari Bella dan Maya.
Skor mulai menipis, 15-15, kedua tim sama sama kuat. Namun, kali ini IPS-1 lebih banyak menguasai bola. Kajesha, dengan smash kerasnya, berhasil membuat timnya unggul satu angka. Dina menambahkan poin dengan spike tajam yang membuat Rina tak mampu menahan bola.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAHAR
Teen FictionGahar Radjaksa Malik mendapat suara terbanyak atas predikat siswa paling berbahaya di SMA Rajawali karena menyebabkan halusinasi dan kegilaan akut hanya dengan sesederhana menatap sepasang matanya. Menyandang status sebagai El Presidente of Salvador...