26 : Closer Than Ever

928 120 66
                                    

follow dulu bre sempak_thv

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

follow dulu bre sempak_thv

༺‎☘︎༻

Kajesha melangkah masuk ke dalam toilet yang sepi. Derap sepatu haknya terdengar pelan di lantai keramik yang bersih mengkilat. Kajesha membuka clutch bag yang dia bawa, mengeluarkan lipstik berwarna merah muda pucat. Di depan cermin besar, Kajesha memulas bibirnya, pandangannya fokus pada pantulan wajahnya sendiri.

Tiba-tiba, suara pintu terbuka, mengalihkan perhatiannya. Kajesha melirik sekilas ke arah cermin dan melihat Alyssa masuk. Alyssa berjalan dengan langkah yang anggun, matanya langsung tertuju pada pantulan Kajesha di cermin. Ada senyum tipis di bibirnya, namun sorot matanya menyiratkan sesuatu yang berbeda.

Alyssa berhenti di sebelah Kajesha, tidak langsung berkata.kata, tapi atmosfer di antara mereka berubah menjadi tegang.

"Dia menarik 'kan?" Alyssa memulai dengan nada lembut tapi penuh maksud, matanya tetap terfokus pada pantulan Kajesha di cermin. "Gabriel itu tipe yang cepat buat orang nyaman, ya? Atau, ada yang lain?"

Kajesha tersenyum tipis, memiringkan kepala sedikit sambil menatap Alyssa lewat cermin. "Maksud kak Alys gimana?" tanyanya.

Alyssa memainkan rambutnya dengan santai, namun matanya tak lepas dari Kajesha. "Gue lihat lo nutupin bibir terus dari tadi, dan tiba tiba lo lari ke sini setelah Harsa muncul. Mungkin, ada sesuatu yang harus ditutupi?" Nada suaranya terdengar ringan, tapi sindiran di baliknya jelas terasa. "Ah, gue paham, it's okay, Sha, anak seusia lo emang kadang terlalu bersemangat," ujarnya.

Kajesha mengulas senyum. "Oh, gitu? Kamu jeli sekali, kak. Kayaknya, aku emang harus sering touch-up kedepannya. Kebayang kan kalau sesuatu tiba tiba hilang dari tempatnya? Apalagi kalau gara gara seseorang yang, ya, terlalu memaksa," ujarnya, menekankan kata terakhir dengan nada santai.

Alyssa masih berusaha menjaga ekspresi, meski sedikit menegang. "Hmm, gue gak tahu kalau dia seliar itu. But, i'll tell you as an experienced person. Lain kali hati hati, ya? Apalagi di bagian yang kelihatan."

Kajesha mengangguk, lalu berbisik seolah berbagi rahasia, "Aku gak tahu apa gampang diskusi soal itu sama seseorang yang sulit ditebak. Kak Gahar, misalnya. Dia suka bikin kejutan, sampai sampai aku harus reapply lipstik kayak sekarang."

Alyssa mengepalkan tangannya di balik gaun panjang yang menjuntai. Wajahnya tegang mendengar setiap kata yang keluar dari mulut Kajesha, namun dia berusaha keras menahan diri, menjaga ekspresinya agar tetap tenang. Kajesha menutup lipstik dan memasukkannya ke dalam clutch kecil yang menggantung di tangannya. Setelah memberikan Alyssa tatapan sekilas, Kajesha melangkah keluar, meninggalkan wanita itu dengan amarah yang dipendam.

Di luar ruangan, Kajesha melihat Harsa yang sedang asyik berbincang dengan teman teman lamanya. Namun, perhatiannya teralihkan saat pandangannya terpaku pada Gahar dan Kanaga, yang tampak berbicara serius di sudut ruangan. Mereka tampak tegang, meski Kajesha tak bisa mendengar percakapan mereka. Ketika Harsa memanggil, Kajesha segera melangkah mendekatinya.

GAHARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang