25 : The Perfect Night

812 133 128
                                    

The Tribrata, Darmawangsa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The Tribrata, Darmawangsa.

Kajesha merapikan rambutnya dengan cermat, menatap pantulan dirinya di kaca mobil Harsa. Wajahnya tampak serius, memastikan setiap helai rambut jatuh dengan sempurna.

Di sebelahnya, Harsa menunggu dengan sabar, sesekali melirik jam tangannya, namun tak mengucapkan sepatah kata pun. Setelah puas dengan penampilannya, Kajesha menarik napas panjang, mengangguk pelan.

Melihat adiknya sudah siap, Harsa segera melepas sabuk pengamannya, lalu keluar dari mobil. Dengan sikap penuh perhatian, dia berjalan mengitari mobil dan membukakan pintu untuk Kajesha. Tumit sepatu hak tinggi Kajesha menyentuh aspal saat keluar, tangannya menyambut genggaman Harsa.

Mereka berjalan memasuki venue pesta ulang tahun Alyssa, sebuah acara yang mengundang berbagai selebriti ternama. Dari pendatang baru yang tengah menanjak popularitasnya hingga bintang bintang senior yang sudah melegenda, semuanya tampak hadir dengan penampilan terbaik. Kilauan lampu lampu kamera terus menerangi setiap sudut ruangan, membingkai setiap selebriti yang hadir dalam pesta malam ini.

Tak hanya itu, sutradara dan produser terkenal juga tampak di antara kerumunan, berbaur dan menikmati suasana. Obrolan hangat seputar proyek film terbaru dan kerja sama yang akan datang menghiasi meja meja bundar, sementara musik mengalun di latar belakang, mengisi malam yang penuh kesan.

Kajesha memperhatikan sekelilingnya dengan senyum tipis. Harsa di sisinya tetap tenang, mengawasi adiknya dengan tatapan protektif, memastikan Kajesha merasa nyaman di tengah sorotan dunia hiburan di tempat itu.

Alyssa sedang berbincang dengan beberapa teman modelnya, tiba tiba pandangannya tertuju pada dua sosok yang dikenalnya. Harsa dan Kajesha baru saja tiba, membuat senyum tipis terulas di bibirnya. Tanpa pikir panjang, dia meninggalkan teman temannya dan menghampiri mereka.

"Hai! Gue kira kalian gak bakal datang," sapa Alyssa dengan suara riang. Matanya menyapu tubuh Kajesha dari ujung kepala hingga kaki, menilai pakaian yang dikenakan gadis itu.

"Lo teman SMA gue, Al. Gak mungkin gue absen di acara penting lo," jawab Harsa santai.

Alyssa terkekeh, seulas tawa malu malu menghiasi wajahnya.

"Aku sebenarnya mau ketemu kak Angga Yunanda. Kakak undang dia gak?" tanya Kajesha tiba tiba.

Ekspresi Alyssa berubah sesaat, sekilas raut wajahnya menunjukkan ketidaksukaan sebelum dia mengulas senyum manis lagi. "Tadi dia sempat ada, sama pacarnya," jawabnya singkat.

"Anyway, gue mau nyapa tamu lain dulu."

Setelah memberi senyum sekilas, Alyssa memutar tubuh dan melangkah pergi, menuju beberapa kolega yang baru tiba. Di sisi lain, Harsa menangkap sosok familiar duduk di sebuah meja yang terletak di tengah kerumunan. Tanpa berpikir panjang, dia menarik Kajesha menuju meja tersebut.

"Gabriel!" seru Harsa, membuat lelaki yang sedang berbincang dengan seorang wanita di sebelahnya langsung menoleh.

Gabriel segera bangkit dari kursi. "Bro!" sapanya dan menyambut Harsa dengan pelukan singkat. "Gila, udah berapa lama kita gak ketemu?!" katanya sambil tertawa kecil.

GAHARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang