2 - Budak Aneh Melihat Masa Depan

492 28 2
                                    

"Aku ingin membeli budak ini."

Kalimat dingin yang dilingkupi perasaan senang itu mengubah segalanya.

Rencana kabur dari tempat pedagang budak hancur tak tersisa. Setelah aku ditangkap, mereka melemparku kembali ke tempat mimpi buruk bertambah lebih buruk.

Aku padahal masih meringis dengan luka bekas cambuk kemarin. Sayang Tuan Pedagang Budak moodnya sedang tidak bagus.

"Jangan rusak budakku." Tuan Scarlette menyela. Tatapan merah datarnya seolah menginjak semua harapan yang kupunya.

Dia seolah berkata; aku tidak punya kesempatan untuk kabur lagi.

"Maafkan saya, Tuanku." Si pedagang budak lagi-lagi bersikap menjilat.

"Cepat pegangi dia! Kontrak budak Tuanku harus selesai malam ini!" Si pedagang budak memanggil anak buahnya dan menyingkirkan rambut di belakang leherku.

Namun, sedetik kemudian kedua tanganku justru direnggut oleh Tuan Scarlette itu sendiri.

Seketika aku bergidik pada kulit esnya yang menyetrum sekujur diriku.

Dibeli oleh seorang vampir, sungguh hal yang tak terbayangkan!

"Hanya aku yang boleh menyentuh budak ini mulai sekarang." Pria itu menyeringai dan memaksa tanganku menyentuh pipinya.

Vampir itu menyeringai puas.

Gigiku bergemeretak.

Seandainya aku bisa bersuara untuk mengutuknya. Aku akan menyumpahinya dengan segala kata-kata bejat.

Berani-beraninya pria hina ini merendahkanku!!!

"Seperti yang Anda inginkan, Tuanku." Si pedagang budak justru mengangguk patuh.

"Engghhh!!!" Aku menggeleng-geleng masih berusaha memberontak.

Aku bahkan belum menarik napas saat sesuatu menusuk kulit belakang leher. Aku menjerit akan sensasi terbakar yang luar biasa menyakitkan.

Napasku terputus-putus.

Suaraku tercekat.

Air mataku pun dipaksa keluar.

Apa kontrak budak, harus semenyiksa ini?

Aku bisa mati!!!

Lalu seketika Tuan Scarlette sialan ini justru meletakkan telapak tanganku ke melingkupi hidungnya. Dia melirikku tanpa ekspresi. Menghirup aroma jemariku satu persatu. Menikmati dengan khidmat penderitaanku.

Si Scarlette lagi-lagi menyungging senyum manis.

Gila!

Monster sinting ini!!!

Kontrak budak sialan!!!!

Kontrak yang mengikat budak kepada pemilik. Kontrak yang menjatuhkan martabatku sebagai manusia dan menjadi sepenuhnya bergantung pada Tuan yang terikat denganku.

Kontrak yang mengharuskanku hidup dan mati untuk dirinya.

"Cepatlah ...." Tuan Scarlette membisik halus.

Kepalaku pusing. Pandanganku mengabur. Aku sudah lelah untuk berteriak.

"Cepatlah menjadi milikku." Tuan Scarlette mengecup ujung ibu jariku.

Sontak seluruh tubuhku kaku.

Apa-apaan wajahnya itu?!!

Sinting!

Aku harus kabur darinya! Bahkan tanpa meramal masa depan aku tahu!

Orang ini akan menjebakku selamanya.

Scarlette Lips (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang