30 - Jadikan Aku Wanita yang Paling Bahagia, Ignatius

132 15 4
                                    

Mereka yang mengaku sebagai keluarga Verona alias Tuan Putri Eloise, berkata di setiap kabar berita usai darah keturunan Kerajaan Aurum telah terbukti:

Kami bahagia dapat menemukan anggota keluarga kami yang hilang setelah sekian lama. Dewa-dewi sungguh Maha Pengasih. Kami selamanya bersyukur atas keajaiban ini. Meski Tuan Putri terlahir bisu, kami harap seluruh masyarakat Aurum dapat menyayangi Tuan Putri dengan tulus seperti kami keluarganya.

Namun, omong kosong itu berkebalikan dengan kondisi tubuh Verona. Bahkan pedagang budak sekali pun masih merawat budaknya agar orang-orang mau membelinya.

Verona kurus sekali sampai setiap ujung jemarinya merah karena musim dingin yang bengis. Wajahnya sepucat salju dan lagi-lagi seseorang memberi bekas luka baru di punggung.

Jangan disembuhkan. Verona bersikeras. Mereka tahu di mana semua lukaku. Seorang pelayan dipecat karena dia kasihan dan mengobatiku. Jadi jangan lakukan.

Meski aku membujuknya, dia tetap menolak untuk pergi dari Palais Aurum. Istana emas yang penuh kemewahan dan membuat seluruh rakyat iri ini, sudah menjadi kenangan berdarah bagi Verona.

Mendengar bagaimana Altair bertindak jauh sampai memaksa Verona melihat masa depan membuat kepalaku mendidih. Mata emas adalah karunia dewa-dewi untuk memakmurkan Aurum. Karena mata ini pula, Verona menyelamatkan Scarlette bahkan nasibku sendiri.

Hanya karena kekuatan seperti itu pun, Kerajaan tidak rela jika Verona menggunakannya di pihak vampir.

Hanya karena kekuatan itu, mereka memeras setiap napas yang Verona miliki.

Aku bisa bertahan. Verona tersenyum dan mencium dahiku agar aku tenang. Aku sungguh bisa bertahan demi melindungimu dan semua orang di Scarlette.

Aku menggeleng dan memohon. "Aku sudah bilang padamu. Jangan lindungi aku! Andai suatu hari ... aku menemukanmu tak bernapas, di hari itu pula Aurum akan hancur!!!"

Verona menganggapi ucapanku dengan tertawa meski aku tahu bahkan tertawa saja membuatnya meringis kesakitan.

Padahal aku kan serius, kenapa dia menganggapnya lucu?

Verona berkata, selama kerajaan ini dan semua orang membenci vampir, tidak akan ada yang berakhir.

"Aku tidak peduli!!!" balasku tak percaya dia lebih mementingkan orang lain.

Aku peduli karena aku ingin dunia di mana Ignatius hidup bahagia pula. Verona menggenggam tanganku lebih erat.

"Astaga, kenapa jalan pikiranmu itu ruwet sekali." Aku mengeluh. "Aku bahagia selama ada dirimu. Apa itu sulit dimengerti?"

Ekspresi Verona mulai melunak. Dia menggenggam tanganku lebih erat dan bilang:

Altair akan mengumumkan pertunangan kami di pesta debut musim semi. Apapun yang terjadi, meski aku kabur sekali pun, dia akan menemukan kelemahan kita atau menyiksa rakyat Scarlette sebagai balasannya. Dia pria yang segila itu.

Suasana seketika berubah menjadi berat.

Sungguh dunia ini, aku membencinya. Bagaimana bisa Altair bodoh itu rela menikahi adiknya sendiri?!!

Demi kekuasaan? Demi Mata Emas? Demi membuatku menderita?

Mumpung aku masih berada di Palais, ingin sekali kutendang kepalanya yang penuh ketololan itu.

Ignatius, aku mulai penasaran bagaimana budaya bangsa vampir saat ingin menikah? Verona tiba-tiba menanyakan topik lain.

Kurasa dia mulai lebih pintar mempermainkanku agar tidak mengamuk. Mirip pawang hewan liar terlatih.

Scarlette Lips (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang