18 - Ignatius dan Tuduhan Balik Cordellia!!!

159 17 5
                                    

Apa kau merasa begitu jantan?
Setelah memojokkan wanita?
Apa kau sudah merasa enak?
Ketika dia jatuh ke tanah?

Lirik Face Down by Red Jumpsuit Aparatus

***

"Tuan Scarlette bagaimana Anda akan menjelaskan situasi ini?" Tuan Count Romanov seakan ingin terbahak puas melihat situasi. "Apa yang sedang dilakukan Nona Flamel di wilayah vampir? Tuan Scarlette, Anda tidak mungkin mengabaikan fakta ini bahwa Nona Cordellia Flamel adalah tunangan Putra Mahkota yang resmi.

Bagaimana Anda bisa memasang wajah tak berdosa setelah mencuri prestasi bangsawan kami dengan mengakui bahwa bangsa vampir telah menyembuhkan wabah Black Death!!!"

Ah, aku ingin kembali pulang ke tempat Verona berada.

Di luar kastil segalanya kacau. Tenda-tenda sobek. Wajah para manusia ketakutan. Cordellia yang kehabisan kata-kata. Altair yang memandang dari jauh seakan dia sudah berhasil mengendalikan situasi.

Lalu di sisi lain ada Zester yang gemetaran memeluk peliharaannya.

Ah, aku sakit kepala. Bisa darah tinggi aku.

Astoria menghampiriku terburu-buru dengan wajah penuh sesal. "Ignatius, maaf aku---"

Aku langsung mengangkat tangan. Astoria terpaksa tutup mulut.

"Wabah Black Death?" Aku mengulang dengan nada bicara tak kalah angkuh. "Jadi menurut Anda, Nona Cordellia membantu kami untuk menyembuhkan Black Death dengan sihir suci?"

"Bukankah buktinya sudah jelas?" Count Romanov membentak.

Keramaian manusia di sekitar kami pun ikut memandang curiga sembari berbisik satu sama lain. Begitu mudahnya para manusia membalikkan hati. Setelah kami susah payah menyembuhkan mereka dan sekarang air susu dibalas air tuba.

Altair pastilah menjadi pihak yang paling puas. Pantas saja dia memilih menetap sementara waktu.

Mencari kesalahan yang bukan-bukan adalah keahliannya.

"Astoria, bawa obat itu." Aku memberi perintah.

Astoria mengangguk dan pergi memerintahkan vampir lain untuk memenuhi permintaanku.

"Tuan Scarlette, Anda tidak perlu membela diri." Romanov menyeringai. "Kami semua tahu Anda telah menculik dan memaksa Cordellia bekerja untuk Anda!!!"

"Astaga, Vampir ternyata bisa sekejam itu!" Salah satu pengungsi mulai percaya.

"Mereka selama ini berbohong? Dan memanipulasi Tunangan Putra Mahkota?!"

Sudah sejak awal aku tahu rencana menyembunyikan Cordellia adalah rencana yang terlalu gegabah. Aku ingin sekali memulangkannya jika bukan karena keberadaan Cordellia penting bagi kami.

Sihir sucinya memanglah yang paling berjasa menenangkan penyebaran wabah.

Aku harus berhati-hati.

"Tuan Scarlette, ini obatnya." Giliran Astoria yang muncul bersama botol kaca yang berisi cairan berwarna ungu gelap.

"Tuan Count Romanov saya masih tidak mengerti apa yang membuat Anda tidak bisa mengendalikan emosi." Aku berjalan maju dan menyerahkan botol itu tepat di depan muka sang bangsawan penjilat.

"Wabah Black Death adalah penyakit yang disebabkan oleh hewan pengerat kotor yang menggigit manusia." Aku menjelaskan. "Kami para bangsa vampir sendiri yang meracik obatnya."

Count Romanov mendecak. "Obat ini pasti sudah diberi kekuatan sihir suci!!!"

Yah, sekalian saja kutembak kehormatan si Romanov tolol ini hingga habis.

Scarlette Lips (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang