Setiap tahun, Kerajaan Aurum akan membuka gerbang istana dan mempersilakan anak-anak bangsawan debut di istana.
Itu adalah event sekali setahun yang biasa dilakukan untuk mempererat hubungan antara keluarga bangsawan dan Keluarga Kerajaan.
Tahun ini, pesta debut yang biasa diatur oleh baginda Ratu, kini menjadi tugas Altair sang Putra Mahkota untuk membuktikan kemampuannya.
Namun, sayangnya tugas itu kini menjadi pil pahit bagi Matthias Flamel sang ajudan Putra Mahkota.
"Hugho, Pangeran sedang ada di mana?" tanya Matthias dengan nada dingin pada salah satu prajurit yang ia temui.
Si prajurit bahkan tak sanggup membalas kilat tajam mata Matthias yang penuh amarah. "Ba-Baginda Pangeran sedang keluar untuk menemui Keluarga Count Pilgrim."
Sontak si prajurit bergidik saat wajah Matthias diliputi kemurkaan. Bagai raja iblis yang siap menghancurkan dunia, Matthias juga siap mengorbankan pekerjaannya dari pada harus menjadi budak Putra Mahkota.
"Apa ... Baginda meninggalkan pesan untuk saya?" Matthias berusaha keras melampiaskan emosinya dengan menggertakkan gigi.
Sedangkan Hugho merasakan umurnya berkurang setengah. "A-anu ... katanya tolong bekerja sama dengan Madam Evalina untuk mengurus segala urusan pesta debut musim semi."
Tuan Matthias tidak memiliki bakat dalam sihir, tetapi entah mengapa Hugho bisa merasakan ada hawa api yang membara jika dekat-dekat dengan beliau sekarang.
Sungguh, Hugho ingin segera mengambil cuti dan kabur dari Kerajaan ini!!!
"Apa ada hal lain?" Kali ini Matthias yang memasang wajah kehilangan semangat hidup.
"Nona Flamel, anu itu ...." Hugho tidak ingin mati, tetapi dia juga tak tega berbohong pada Tuan Matthias. "Adik Anda sudah menunggu Pangeran di ruang tamu selama tiga jam."
Matthias mendecak keras. "Pria tidak tahu diri itu, lagi membuat Cordellia menunggu?"
Hugho mengangguk setuju. Meski Matthias dan Altair adalah atasannya, tetapi Nona Cordellia selalu baik terhadap semua orang.
Baik itu prajurit, rakyat biasa maupun pelayan, bersuka cita mengetahui calon ratu mereka adalah Nona Cordellia Flamel.
Namun, bagi mereka yang mengenal sifat asli Putra Mahkota, berita pertunangan Altair dan Cordellia adalah berita duka.
Seorang ahli sihir suci dan Nona bangsawan terhormat menjadi istri dari pria yang tak kompeten, tukang selingkuh sejak dini dan pria terburuk yang pernah ada. Sungguh sebuah kemalangan.
"Tolong beri pesan kepala Madam Evalina, jangan biarkan Cordellia menunggu dengan bosan." Matthias terpaksa memberi perintah tersebut.
Matthias sekalipun tidak bisa bertindak sembarangan apabila berkaitan dengan urusan keluarga kerajaan.
"Hari yang cerah untuk jalan-jalan bukan, Baginda Ratu?" sahut seorang bangsawan yang mengekori Ratu Lucia Aurum di taman istana.
Matthias memandang dingin pada rombongan bangsawan angkuh itu dari lantai dua. Membuatnya teringat dengan percakapan Ratu tempo hari.
"Tuan Ajudan, kau juga setuju hanya putraku Altair yang berhak menjadi Raja selanjutnya, benar bukan?" Suara Ratu begitu tenang dan lembut usai menyesap secangkir teh.
Matthias ingat dia menjawab kalimat terkutuk yang membuatnya bagaikan menelan paku. "Saya mendukung Putra Mahkota Altair Aurum menjadi Raja selanjutnya."
Kalau bukan Altair, lalu siapa lagi? Jika Matthias berkata yang lain, sama saja dia meminta kepalanya dipenggal.
"Syukurlah Ajudan Altair adalah dirimu, Tuan Flamel. Soalnya anak itu pasti akan membutuhkan banyak bantuan saat naik tahta kelak. Maka dari itu tolong jaga anakku dengan baik, Tuan Matthias Flamel."
KAMU SEDANG MEMBACA
Scarlette Lips (TAMAT)
Romance21+ Tuan Ignatius adalah pembunuh yang bertransmigrasi menjadi vampir di negara yang membenci ras vampir. Verona adalah budak bisu yang Ignatius beli saat dia bosan dan lapar. Bukannya merasa kenyang, Verona justru membawa badai kepada bangsa vampir...