32 - Tragedi Palais Aurum dan Ciuman yang Tak Diinginkan

74 13 0
                                    

Aku memanfaatkan dirimu
Aku bukanlah orang baik
Aku harus mengontrol segalanya

Lirik lagu Pit of Vipers

***

"Eloise masih demam?" Yang Mulia Putra Mahkota membentak mejanya frustasi. "Mengapa dia masih demam? Bukankah aku sudah memberimu perintah dengan jelas agar kau sebagai dayangnya yang mengurus Eloise? Apa kau serius bekerja di istana?"

Annette berdiri gugup sembari berpikir itu bukan salahnya. Tuan Putri Eloise justru jatuh sakit setelah terakhir kali dibawa ke ruang bawah tanah yang ngeri itu. Sekujur tubuhnya dingin tetapi justru kepalanya panas.

Terutama di area mata.

Kata Dokter Istana, ada semacam aliran sihir yang tidak normal di tubuh Tuan Putri. Diagnosa itu tentu saja aneh karena setahu Annette, Tuan Putri tidak memiliki bakat sihir.

Apa yang sebenarnya Putra Mahkota lakukan pada adiknya sendiri?

"Kalian semua menambah bebanku saja!" Altair kembali mengeluh sambil memijat dahi. "Besok sudah Pesta Debut Musim Semi! Aku tidak peduli bagaimana pun caranya, wanita itu setidaknya harus mampu berdiri sampai aku mengumumkan pertunangan kami ke seluruh keluarga bangsawan!"

***

Annette menghela napas. Percakapannya dengan Putra Mahkota justru menambah sakit kepalanya.

Padahal kan kondisi kesehatan Tuan Putri Eloise bukan salahnya.

Annette menggigit bibir saking kesalnya jika teringat bekas merah di pipi Tuan Putri. Tuan Putri adalah wanita yang kelak menjadi ratu negeri ini. Dia adalah calon istri Putra Mahkota!

Dan lagi semua orang di istana ini tidak ada yang peduli!

"Bibirmu berdarah. Jangan digigit." Suara datar itu muncul bersama sebuah telunjuk yang menyapu sudut bibir Annette.

Wanita itu terkesiap sampai rambut coklatnya terlepas dari ikatannya. Annette melotot pada sosok tersebut.

"Beraninya kau menyentuhku, vampir!" Annette menggeram.

Javier mendengus tawa yang tertahan. Dia menggeleng tak percaya dan berkata, "Nona Dayang seharusnya tidak perlu berpikir terlalu keras. Anda sudah terlalu banyak mengalami sakit kepala akhir-akhir ini bukan?"

Annette ingin sekali meludahi pria ini. "Sungguh ucapan yang bagaikan asinnya garam di laut lepas. Terkutuklah aku karena Pengawal Tuan Putri Eloise lebih memedulikan seorang dayang Istana! Majikanmu sakit setelah disiksa dan apa yang kau lakukan?!! Pria menjijikkan seperti dirimu seharusnya tidak menginjakkan kaki di istana!"

Kata-kata itu telah meretakkan pertahanan Javier yang terakhir. Seolah wajah batu yang selama ini dia pasang telah berhasil diterobos oleh Annette.

Javier menyisir rambut hijau gelapnya ke belakang kepala dengan begitu kesal. Dan memandang Annette tajam dengan kedua mata merah menyala. "Tentu saja aku lebih peduli padamu dibanding ...."

Javier menggeleng dan menertawakan diri sendiri sebelum melanjutkan kalimatnya. "Lupakan saja. Kau bahkan tidak mengingatku."

Kedua mata biru Annette membelalak. "Maka beruntunglah aku, sebab mana mungkin di dalam kepalaku ada secuil memori tentang dirimu! Meski ada sekalipun aku lebih memilih mati!"

Annette melengos pergi dan meninggalkan Javier dalam gelapnya malam sepi.

Sejak pertama kali bertemu dengan Pengawal Tuan Putri, orang itu memang aneh. Lebih aneh karena dia adalah vampir yang ditunjuk langsung oleh Putra Mahkota.

Scarlette Lips (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang