38 - Sepasang Sayap Iblis Di Langit Aurum

96 14 4
                                    

Tanah menggegar. Setiap inci Istana Palais Aurum dapat merasakan getarannya.

Tepat di kamar Baginda Raja yang telah tewas. Dua penyihir saling membantu membersihkan sprei yang telah ternodai darah.

"Apa ada gempa bumi?" Si penyihir memandang bingung temannya.

Si penyihir lain mengangguk. "Aku juga merasakannya."

Belum sampai sedetik, selonjor daging berwana merah mencekik kedua penyihir tadi. Tenggorokan mereka tercekat dan dalam secepat kilat tubuhnya terangkat ke udara.

Pintu kamar terbuka dan Zester dengan santainya masuk ke kamar Baginda Raja sembari melengok kanan-kiri.

"Khh!!! Se-seni darah vampir!" Salah satu penyihir mendesis setelah menyadari Zesterlah yang mengikat leher mereka. "Ba-bagaimana mungkin!!!"

"Va-Vampir seharusnya tidak bisa menggunakan sihir di istana!!!"

Zester menyeringai dan menjulurkan lidahnya. Enggan menjawab.

Dari belakang punggung Zester keluar sembilan ekor sama yang telah mencekik kedua leher si penyihir. Dan entah mengapa, di saat yang sama Zester mengihisap daya sihir korbannya hingga mereka lemas.

Kedua penyihir pun tak sadarkan diri.

Mata Zester beralih ke sosok mayat yang terbaring di atas tempat tidur Raja.

Zester terkekeh saat melihat di tempat kejadian sudah terciprat banyak darah. Raut wajah pucat Raja Razielle yang penuh ketakutan dan rasa syok. Dengan dada yang ditusuk belati.

"Keluarga Kerajaan Aurum memang sudah sinting." Zester menghela napas dan menoleh pada pasukan vampir yang sudah menunggu begitu sabar di luar kamar Raja.

"Bawa mayat Raja." Zester memberi perintah.

"Baik Tuan Muda!"

Seketika Fluffy--Gargoyle peliharaan Zester--- memanjat tubuh Zester dan hinggap di bahunya.

Si Gargoyle mungil mendengkur nyaman dan tertidur di sisi wajah Zester. Meski seluruh istana Palais Aurum masih bergetar.

***

Sementara itu ....

"APA YANG KALIAN LAKUKAN?!!! CEPAT BUNUH MONSTER ITU!!!" Altair menjerit dan mata merah si monster seketika tertuju padanya.

Si monster mengaum dan berlari menerobos para penyihir dan prajurit dengan begitu mudahnya. Mereka terhempas dan diinjak bagai serangga. Malaikat kematian sudah pasti tersenyum pada nasib.

Altair membelalak dan tanpa sadar mundur sebab ketakutan.

"CEPAT HABISI MONSTER ITU!!!!" Altair meninggikan suara.

Apa jangan-jangan monster itu dilepas demi membunuh Altair?

Para vampir itu sudah segila apa?!

Sang Monster Gargoyle kembali meraung. Pikiran Altair kosong. Para penyihir sudah berusaha melancarkan sihir api, tetapi kulit Gargoyle sialan itu lebih keras dari besi. Penyihir lain sudah melancarkan rantai besi untuk menangkap si monster, tetapi rantai itu dengan mudah hancur.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN!!!!" Altair lebih dulu emosi. "KALIAN MAU MEMBIARKAN RAJA MATI?!!!"

"Sihir apapun tidak mempan terhadap Gargoyle, Baginda!!!!" Penyihir lain mulai panik.

Sialan!

Lagi pula jika dipikir lagi bagaimana mungkin di Istana muncul monster Gargoyle?!!!

Ah tidak, Altair pernah mendengar Tuan Muda Scarlette tiba-tiba memelihara makhluk dari hutan monster. Sudah pasti makhluk itu adalah Gargoyle!

Scarlette Lips (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang