Author Pov
Ruangan itu remang-remang dan terasa sangat dingin berkat kualitas AC yang bagus. Ester sibuk menghisap heroin, agak malas harus duduk berdua bersama pria tampan dengan postur bagus itu. Dia merasa tertekan, tapi kebutuhannya jauh lebih penting. Jadi mau tak mau, Ester harus bertahan dengan pria itu.
"Ayolah. Aku bisa memberikan seluruh sahamku, kacaukan Lisa sekali lagi"
"Beri aku pekerjaan lain. Mengacaukan seorang Marshall, bukanlah hal baik"
Pria di depannya mendengus.
"Kau bukannya takut dengan Marshall. Kau hanya tidak ingin dikalahkan sekali lagi oleh Jennie"
Wanita itu menyalakan rokok, menghisapnya dengan kuat dan menyemburkan seluruh asapnya ke arah pria itu. Di dalam hatinya, dia benar-benar tidak ingin berurusan dengan Lisa atau Jennie. Menjadi musuh dua wanita itu akan sangat menyulitkan hidupnya. Tentu saja wanita sepintar Ester tahu hal itu.
"Jordan, kau hanya ingin mengacaukan adikmu. Pada dasarnya Noah sudah kacau. Ayahmu hanya akan melihatmu sebagai penerus. Kau tidak perlu membuat Lisa menyingkirkan Noah untukmu. Lagipula, perang antara Manoban versus Clark juga tidak akan baik untukmu di masa depan. Meski Noah kacau, ayahmu tidak akan terima anaknya dibunuh oleh Lisa. Jadilah sedikit cerdas"
Pria bernama Jordan itu tertawa, dia sangat suka dengan penilaian Ester yang tidak salah. Jordan hanya ingin menyingkirkan Noah sebagai pesaing, dan dia menggunakan Jennie untuk mengacaukan pria itu. Tapi itu sangat efektif. Alhasil, Noah jadi kacau dan tidak becus bekerja. Yang Noah tahu hanya mengejar Jennie dan bagaimana cara mendapatkan wanita itu kembali. Tanpa Noah sadari, dia masuk ke dalam kandang Harimau. Dia bahkan sudah menantang Harimau itu secara terang-terangan.
"Lisa bukan lawan yang mudah untuk adikmu, dia sudah pasti hancur di tangan seorang Marshall. Kau tidak perlu berbuat terlalu jauh"
"Noah selalu tergila-gila dengan wanita cantik seperti Jennie. Dia tidak takut menghancurkan dunia sekalipun melawan seorang Manoban. Dia paling tidak suka mainannya direbut"
"Mainan?"
Ester mengoreksi, tentu bingung dengan ucapan Jordan. Pria yang tidak lain merupakan kembaran Noah itu tertawa sangat keras.
"Kau tidak perlu tahu. Intinya Jennie hanya mainan untuk Noah"
"Tch. Kau terlalu banyak menyulut api. Jika sampai Lisa tahu kau di balik semua kekacauan ini, alih-alih menyingkirkan Noah, dia akan menyingkirkanmu. Dan untuk orang berdarah Manoban sekaligus Marshall, itu adalah hal mudah. Kau akan kacau jika Marco atau Alex tahu kaulah yang menghasut Noah untuk menyerang Lisa dengan Kokain"
"Aku tahu, hanya saja ini kurang seru, Noah masih jadi bayang-bayangku. Alih-alih dibanding marah padaku, Lisa harus lebih marah dengan Noah. Lagipula, jika kau tidak mengatakannya pada Lisa, dia hanya akan selalu melihat Noah sebagai yang bersalah. Kau memerankan peranmu dengan sangat baik"
"Jadi tugasku pada dasarnya selesai. Transfer saham perusahaan Exposito yang kau miliki. Dan aku akan tutup mulut tentangmu. Kau tidak perlu menggunakanku untuk memprovokasi Lisa. Sebaliknya, kau bisa menghasut adikmu sekali lagi, seperti membuatnya menggunakan media untuk mendapatkan Jennie kembali. Dan ini hanya nasihat sebagai teman, dibanding Lisa, Jennie lebih berbahaya dalam urusan balas dendam"
"Jika itu benar, harusnya sudah Jennie lakukan sejak dulu"
"Hm. Aku tidak tahu kenapa Jennie harus balas dendam. Tapi pembalasan Jennie merupakan suatu kepastian, bukan sekedar angan-angan, jika pun dia belum melakukannya sekarang, bukan berarti dia hanya diam tanpa melakukan persiapan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Horny
RomanceIni hanya cerita tentang kehidupan dua wanita yang memiliki hampir segalanya dalam hidup. Karir gemilang, wajah rupawan, reputasi yang tinggi dan pengaruh yang luar biasa. Nyaris tidak kurang apapun. Tapi mereka asing dengan cinta, selalu hanya dipu...