That Should Be Me

2.8K 347 273
                                    

Jennie Pov

American Music Awards, merupakan penghargaan musik yang sangat bergengsi. Lucunya, aku, Tyla dan Lisa masuk ke dalam nominasi Favorite Female Pop Artist. Lisa dengan Try. Tyla dengan Water, aku dengan Paparazzi. Ini jelas pengaturan cinta segitiga dimana Lisalah yang jadi pusatnya. Gila kan? AMAS sepertinya sengaja memasukkan kami dalam nominasi tersebut untuk mendapatkan hype yang lebih heboh.

Dulu, saat aku masih bersama Emma, Tyla memang tidak menunjukkan hubungannya dengan Lisa secara gamblang. Tapi, setelah tahu aku tidak lagi bersama Emma, wanita cantik berkulit hitam itu mulai memamerkan Lisa sebagai kekasihnya.

Jangan tanya bagaimana perasaanku, tentu saja kacau. Apalagi, publik justru menyerangku lagi. Mengataiku benalu dalam hubungan Lisa dan Tyla, yang memang faktanya memang begitu. Aku harus mengakui aku memang benalu, tapi bukankah yang bersalah di sini adalah Lisa?

Aku harus menanggung semua kecemburuan, sekaligus menanggung cemoohan publik. Ini salah Lisa, dia yang tidak tegas denganku atau dengan Tyla. Jadi, aku menatapnya tajam. Kami berada di LS, sedang bersiap untuk pergi ke acara AMAS. Tentu aku protes dengan pengaturan duduk yang dilakukan AMAS, tapi tidak diprotes Lisa sama sekali. Dimana dia duduk semeja dengan Tyla, padahal that should be me kan yang duduk semeja dengan Lisa?

"Jadi aku harus apa sekarang, Jen? Tidak usah datang ke AMAS?!"

"Ya, kau tidak usah datang ke AMAS. Mana bisa kau duduk semeja dengan Tyla, sementara aku bersama Olivia dan Taylor Swift. Parahnya, meja kita bersebalahan. Fuck!"

Lisa memejamkan mata sembari menghela nafas kasar, dia frustasi mendapat tekanan dariku seperti ini.

"Jisoo, minta pihak AMAS untuk mengubah posisi duduk"

Nah, Lisa memang wajib mengalah. Salah siapa tetap mempertahankan Tyla tapi juga tidak mau benar-benar melepasku?

"Atur bos besar ini agar duduk semeja denganku"

Jisoo tampak frustasi mendengar tuntutanku, dia memang bisa mengubah posisi meja kami. Pihak AMAS tidak akan berani menolak. Rose berdeham, beranjak, datang menengahiku dan Lisa.

"Lisa tidak akan duduk semeja dengan Tyla. Tapi juga tidak bisa satu meja denganmu, atau aku akan gila mengurus opini publik tentang kalian"

Tidak bisa begitu, Tyla harus tahu tempatnya. Suruh siapa minta pengaturan tempat duduk seperti itu? Tyla benar-benar salah memilih lawan.

"Asmara inses kalian lebih gila dari hubunganku dan Lisa. Kami menderita dan gila karena kalian. Sudah seharusnya kalian tidak masalah menjadi gila mengurus media dan opini publik. Intinya, Rosie, Jisoo, atur aku duduk satu meja dengan Lisa. Titik"

Akhir-akhir ini, aku dan Lisa sering memakai hal itu untuk membuat Jisoo dan Rose menuruti kemauan kami. Pada akhirnya pasangan inses itu tidak bisa menolak. Meski hal itu sering kali membuat mereka lebih sibuk dari biasanya..

"Nini, jangan begitu. Tyla tidak perlu mendapatkan sindiranmu seperti ini--"

"Aku tidak sedang menyindir. Toh dia bukan artis LS. Dia juga harus tahu tempatnya. Intinya atur seperti kemauanku, atau tamat riwayatmu, Lalisa Marshal--"

"Don't call me like that! Kau saja tidak suka dipanggil dengan nama lengkapmu, tapi kau boleh melakukannya? Itu tidak adil!"

Agaknya, kami memang tidak bisa tidak bertengkar atau tidak berdebat. Bahkan cara memanggil kami saja itu selalu jadi protes untuk sama lain.

"Aku akan berhenti memanggilmu dengan nama lengkap, seandainya kau menjadi lebih tegas!"

"Aku tidak bisa melepaskan Tyla begitu saja, apalagi dia tidak salah apa-apa. Kenapa pula kau juga ikut-ikut menahanku. Bukan salahku kalau aku terlalu mempesona"

HornyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang