Jennie Pov
Aku sampai di Black Mansion pukul 2 dini hari, segera mencari keberadaan kekasihku. Tapi Lisa tidak ada di kamar. Kami tidak berkomunikasi sejak pesta manusia satu persen, aku sibuk dengan The Show dan sengaja tidak membalas pesannya, hanya ingin segera pulang dan memberinya kejutan. Tapi entah dimana kekasihku berada. Aku mencoba menghubungi ponselnya, tapi tidak mendapat jawaban sama sekali.
"Ma'am, kau pulang?"
Robie, kepala maid Black Mansion muncul entah dari mana. Marco menempatkan beberapa pensiunan anak buahnya di sini, dan Robie merupakan ketua tim keamanan sekaligus kepala maid. Aku tersenyum pada Robie.
"Ya. Dimana Lisa?"
"Dia menghabiskan waktu di studio. Tidak keluar sejak tadi pagi"
"Apa dia sudah makan?"
"Tentu saja. Sesuai perintahmu, untuk memperhatikan pola makannya"
"Terimakasih Robie, kau menjaganya dengan baik"
"Merupakan kewajibanku, Ma'am. Tapi kau memiliki perjalanan panjang, apa kau ingin aku minta seseorang membuatkan makanan dan menyiapkan bak air panas?"
Aku menggeleng, Robie sangat perhatian kan? Black Mansion tidak sehampa mansion ku, ada begitu banyak pengawal dan maid. Terlebih, empat mansion di sini dihuni oleh semua saudari Lisa. Itu menyenangkan pulang ke rumah yang tidak kosong, dan tampak sangat bernyawa. Harusnya, aku memiliki tim pengawal dan tim maid seperti yang ada di sini.
"Aku hanya ingin segera bertemu Lisa"
Robie mengangguk, pria kekar ini tersenyum sangat ramah.
"Ingin aku membawakan sesuatu untuk kalian?"
"Terima kasih, tapi tidak perlu"
Aku kembali masuk ke kamar, mencari sesuatu di lemari Lisa, setelah menemukan benda itu aku menyimpannya di tas dan kemudian pergi menuju studio musik yang memang aku minta supaya dibangun di sini. Aku berhenti di depan pintu studio, samar-samar aku mendengar instrumen Die For You, sepertinya Lisa sedang menyempurnakan lagu itu. Dia bersi keras untuk memiliki duet bersamaku dengan lagu itu. Jadi dia mengerjakan Die For You siang malam tanpa ingat waktu. Dan aku tidak bisa protes, jika dia berhasil tanpa heroin, dan harus fokus pada hal yang membuatnya senang, maka aku akan mendukungnya.
Kami tidak bersama selama berhari-hari, dia tidak lagi merengek seperti anak kecil mengatakan rindu atau memiliki protes terhadap kesibukanku. Alih-alih bertingkah kekanakan, Lisa selalu memberiku dukungan dengan pesan penyemangat atau panggilan menyenangkan. Dia juga mengirimi banyak snack atau makanan berat, bahkan menyiapkan pesta untuk kru The Show setiap kali The Show berakhir di suatu kota.
Lisa yang sekarang punya cara memperlakukanku dengan sangat baik, sulit sekali untuk tidak memikirkannya setiap waktu jika sikapnya semanis ini kan ?Lisa bahkan pernah membuat nama kami menjadi trending di media sosial, dia menyewa pertunjukan drone di atas stadion tempat The Show berlangsung dan menunjukan dukungannya melalui pertunjukan drone. Wanita mana yang tidak tersentuh dengan perlakuan seperti itu? Aku bahkan sering membicarakan Lisa dengan penggemarku, saat send off, atau saat bertemu dengan mereka di jalan. Dan setiap kali membicarakan Lisa dengan Jensetter, aku merasa sedang bergosip dengan temanku sendiri.
Aku memutar kenop pintu studio lalu mendorongnya pelan, Lisa sibuk dengan seluruh alat hingga tidak menyadari kedatanganku. Tapi, beberapa detik kemudian, dia mematikan musik lalu menoleh ke belakang.
"Aku tidak mendengar kau datang, tapi aromamu memenuhi seluruh ruangan. Kupikir, aku hanya sedang berhalusinasi"
Aku datang padanya, langsung menempatkan diri duduk mengangkang di pangkuannya. Lisa tersenyum, melingkarkan tangan di pinggangku dan aku mengalungkan tangan di lehernya.
![](https://img.wattpad.com/cover/365405477-288-k403999.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Horny
Storie d'amoreIni hanya cerita tentang kehidupan dua wanita yang memiliki hampir segalanya dalam hidup. Karir gemilang, wajah rupawan, reputasi yang tinggi dan pengaruh yang luar biasa. Nyaris tidak kurang apapun. Tapi mereka asing dengan cinta, selalu hanya dipu...