Drivers Lisence

3.9K 425 302
                                    

Lisa Pov

Aku berada di studio bersama Tyla, Olivia dan Martin. Setelah sukses dengan Water yang tidak sengaja aku berikan untuk Tyla, dia mulai mempertimbangkan untuk bergabung dengan LS, terlepas dari hubungan apa yang aku miliki dengannya. Tapi, Rose dan Jisoo menentang hal itu sangat keras. Mereka tampaknya tidak ingin bersi tegang dengan Jennie.

Tapi hari ini, wajah wanita Afrika itu tampak tidak senang begitu mendengar Olivia mulai menyanyikan Drive Lisence.

"I got my driver's license last week... Just like we always talked about.... Cause you were so excited for me... To finally drive up to your house... But today I drove through the suburb. Crying cause you weren't around....."

Siapa yang tidak tahu kecintaan Jennie terhadap mobil? Setiap musisi selalu menyiratkan perasaan pada lirik yang ia tulis. Siapa pun nanti yang mendengar Drive License dan tahu akulah yang membuat lagu itu, mereka sudah tahu pasti untuk siapa lagu itu. Tanpa menghiraukan wajah Tyla yang sepenuhnya tidak suka, aku terus mendengarkan suara Olive, dia jenis penyanyi muda yang sangat berbakat dan punya kualitas super star. Aku tidak ragu memberikan lagu ini untuknya, meski mendapat beberapa kecemburuan dari penyanyi lain.

"And you're probably with that blonde girl... Who always made me doubt...She's so much older than me... She's everything I'm insecure about..."

Semua orang juga tahu Emma memiliki rambut blonde, lebih tua dariku dan memang punya kualitas yang sangat baik hingga membuatku wajar untuk merasa insecure dengannya.

"Yeah, today I drove through the suburbs... Cause how could I ever love someone else?"

Sebelum bagian chorus, aku menghentikan kegiatan Olive. Gadis Brunette itu menatapku bingung. Tapi tidak mengajukan protes.

"Kau perlu lebih frustasi di chorus, menikmati segala jenis patah hati kau menyetir sendiri, padahal kau biasa melakukannya dengan mantanmu. Kau masih sangat mencintai mantanmu, dan berpikir tidak ada orang lain yang bisa menggantikannya, meski hanya duduk di bangku penumpang. Kau patah hati bagaimana mantanmu dengan mudah bersama orang lain, menggantikanmu"

Si Brunette mengangguk, aku tersenyum. Olive menarik nafas, melirik sekilas ke arah Tyla yang masih mempertahankan diri untuk mengamati rekaman Drive License.

"And I know we weren't perfect but... I've never felt this way for no one... And I just can't imagine how you could be so okay now that I'm gone... Guess you didn't mean what you wrote in that song about me... Cause you said forever, now I drive alone past your street..."

Aku belum merasakan frustasi dan rasa sakit yang sesungguhnya. Jadi aku menghentikan Olive sekali lagi. Si Brunette tidak masalah, dia tahu aku pasti akan mencurahkan semua rasa sakit hati di lagu ini. Lebih pemahamannya pada untuk siapa lagu ini tertuju.

"Olive, mantanmu ini menulis lagu untukmu, dia menunjukkan seperti sedang menyelingkuhimu setiap kali bercinta dengan pacarnya. Tapi, itu tidak ada yang relevan dengan apa yang dia lakukan. Alih-alih kembali bersamamu, mantanmu justru lebih mesra dengan the fucking blonde girl. Come on, lebih frustasi lagi menanyakan apa maksud lagu yang ditulis mantanmu untukmu...."

Si Brunette mengangguk, mengatur pernafasan, memejamkan mata untuk merasakan apa yang aku maksud dalam lagu ini.

"Georgeous, you got this feeling?"

Aku bertanya, Olive mengangguk. Dia mengulang bagian chorus, kali ini aku mendapatkan seluruh feel dari lagu menyakitkan ini. Air mataku bahkan sampai keluar, dengan cepat aku menghapusnya. Olivia berhasil membawakan perasaanku pada lagu ini. Semoga wanita jahat itu tahu apa yang aku rasakan, betapa hancurnya aku dia memilih bersama orang lain alih-alih kembali padaku. Karena sudah mendapat feel yang aku mau, aku membiarkan Olive melanjutkan.

HornyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang