Die For You 3

3K 356 98
                                    

Author Pov

Setelah Alisia meninggalkan Lisa dan Jennie di kamar, Lisa menatap kekasihnya penuh kasih sayang. Dia dalam keadaan tinggi, gairah dan hasratnya sangat membara. Jennie bisa memahami tatapan kekasihnya yang penuh keinginan, meski merasa lelah dan tidak enak badan, Jennie tidak berniat menolak bercinta dengan Lisa.

Jadi dia menerima ciuman panas Lisa, membiarkan kekasihnya melucuti pakaiannya hingga tidak ada yang tersisa. Itu tidak bohong bahwa Jennie merasa sangat lelah dan agak pusing, tapi seperti kekasih yang tahu kebutuhan pasangannya, dia tidak mengeluh sama sekali dan berusaha mengimbangi Lisa yang penuh nafsu. Dibuangnya jauh-jauh rasa lelah dan tidak enak dalam dirinya. Jennie menikmati setiap sentuhan dan ciuman Lisa. Pikirannya sengaja ia penuhi dengan fantasi liar akan Lisa.

"Kau sangat cantik..."

Kata Lisa setengah tertahan karena desahan, Jennie tidak menjawab, dia hanya merintih. Memeluk tubuh telanjang Lisa, membiarkan kekasihnya melebarkan kedua kakinya. Secara otomatis Jennie menekuk kaki, mengubah posisinya menjadi mengangkang untuk memberi akses pada Lisa menikmati tubuhnya.

"Basah, seperti biasa"

Jennie masih diam, dia merasakan sensasi terbakar di dalam, namun masih tidak bisa menghilangkan rasa lelah dan tidak enak badan. Untungnya Lisa punya jenis sentuhan yang membuatnya tersihir, menjadi basah di bawah sana tidak sulit untuk Jennie. Dan dia merasa lega bahwa dia basah, setidaknya itu tidak membuat Lisa kecewa.

Seperti biasa, Lisa menggesekkan ujung penisnya di bibir vagina Jennie, membuat Jennie melenguh panjang dengan mata setengah terpejam. Menerima ciuman penuh gairah dari Lisa dan membalasnya sebisa mungkin. Perlahan, Lisa memasukkan ujung penisnya.

"Ahhh... Fuckkk...."

Puas dengan erangan panas dari Jennie, Lisa memasukan keseluruhan penis buatan dan mulai mendorong tubuh Jennie pelan. Kekasihnya menggeliat, mencari kontak lebih dengan Lisa. Diremasnya rambut Lisa dan sesekali Jennie mengigit pundak Lisa cukup keras. Penyatuan tubuh mereka menjadi hal yang selalu mereka inginkan, setiap sentuhan dan detakan jantung, memberitahu bahwa cinta mereka memiliki gairah dan hasrat yang sangat kuat.

"Ahhh... Ahhh... Fuck youhh Lisahh..."

"I love you tohh Jennieh... Jenniehh.. Jenniiehh..."

Euforia tinggi dan penuh nafsu adalah apa yang paling Lisa sukai. Dia terhibur dengan desahan-desahan Jennie, atau bagaimana respon tubuh Jennie pada setiap tusukan dan dorongannya. Hal itu hanya membuat Lisa semakin bergairah dan menginginkan lebih. Jadi, Lisa mempercepat laju hujamannya pada tubuh Jennie. Pertemuan milik mereka menghasilkan suara yang menyenangkan. Disertai desahan bersautan dan decitan tempat tidur, kamar luas itu terasa sempit dan sangat panas.

Seandainya Lisa tidak tinggi, dia pasti sadar bahwa kekasihnya kelelahan. Sekarang saja, setelah orgasme keluar, Jennie tampak tidak sanggup lagi mengimbangi Lisa yang penuh dengan gairah dan hanya membiarkan kekasihnya menghujamnya sesukanya. Dia bahkan tidak sanggup menumpu tubuhnya saat Lisa menghujamnya dari belakang. Tapi anehnya, untuk orang yang teler itu tidak menjadi masalah, Lisa hanya ingin segera mencapai orgasme tanpa peduli dengan respon tubuh kekasihnya.

Paginya, Lisa bangun lebih dulu dan mendapati Jennie berkeringat dalam kondisi masih tidur. Lisa menyentuh kening Jennie yang sangat panas, dan segera beranjak, menarik selimut yang menutupi tubuh telanjang kekasihnya dan segera memakai pakaiannya. Kekhawatiran tentu menyerangnya, dia membodoh-bodohkan dirinya sendiri yang menyerang Jennie tanpa ampun semalam penuh.

Lisa segera mencari satu set baju ringan yang nyaman, dan memakaikannya pada kekasihnya. Jennie terbangun dalam keadaan yang sangat tidak baik-baik saja. Dia merasa sangat pusing dan tidak berdaya, hanya membiarkan Lisa memakaikan baju padanya. Setelah itu, Lisa keluar mencari Kate dan Arthur untuk membantunya menghadapi kondisi demam Jennie.

HornyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang