Hurts So Good

4.9K 438 199
                                    

Jennie Pov

Aku menyerah meronta dan membiarkan Lisa membawaku ke mobilnya. Merasa lelah dan sudah mabuk, aku hanya cemberut duduk di kursi penumpang. Lisa terus mengomel, dan aku tidak berniat mendengar segala jenis protes itu.

"Kau puas sekarang? Semua orang membicarakan hubungan kita!"

Kalimat itu membuatku mendidih, aku menoleh ke arah Lisa yang sudah sibuk mengemudikan mobil. Wajahnya sangat marah dan frustasi.

"Kau juga sudah puas sekarang? Semua orang di Madrid membicarakan hubungan kita! Bahkan teman-temanku di sini juga membicarakanmu dan Ester!"

"Aku sudah bilang Ester gila! Dia membuatku teler dan membawaku ke Madrid tanpa persetujuanku! Salah siapa menjadi sangat marah hanya karena aku cemburu? Jika kau ikut pulang ke rumah ibuku, semuanya tidak akan jadi seperti ini!"

"Kau menyalahkanku? Salah siapa cemburu dengan masa laluku?!"

Lisa diam, dia menarik nafas berkali-kali. Sangat kentara berusaha mengendalikan emosinya. Dan aku menghargai tindakan intropeksi kecil seperti itu. Setidaknya, Lisa tidak terlihat kekanakan lagi. Tadi, aku sempat berpikir bahwa Lisa akan mengamuk di pesta dan membuat semua orang yang mendekati atau aku dekati ketakutan. Tapi dia menahan semua emosi itu dengan baik. Itu juga alasanku ikut dia dengan 'tenang' sebelum Lisa hilang kesabaran dan mengacaukan pesta lajang.

"Aku bukannya cemburu dengan masa lalumu. Aku hanya merasa berkecil hati, begitu tahu kau pernah jatuh cinta dengan orang lain dan bahkan ditolak. Sama sepertimu tentang ego dan harga diri, aku merasa egoku terluka. Tidak bisa menerima dan mengerti, kenapa kau bahkan tidak memiliki jenis cinta seperti itu untukku? Aku tahu itu kekanakan, aku---"

Lisa menghela nafas, aku tetap diam dan ingin mendengar ungkapan perasaannya untukku dengan lebih dewasa, dan selayaknya orang yang benar-benar ingin memiliki hubungan romantis, tidak hanya tentang seks saja.

"Aku tidak tahu kenapa aku punya sifat yang rasanya selalu saja membuatmu marah. Dan bodohnya, saat kau marah aku hanya akan terus memperburuk situasi. Aku kekanakan, tidak dewasa dan selalu gagal memahamimu. Aku pasangan yang buruk kan? Aku juga tahu betapa tidak beruntungnya wanita luar biasa sepertimu memiliki seseorang yang kacau sepertiku. Tapi, terlepas dari semua kebodohan, kekuranganku atau tabiat burukku dengan para wanita, perasaanku padamu benar-benar nyata. Aku selalu menjadi gila merindukanmu saat kau jauh, tidak ada waktu dimana aku tidak memikirkanmu. Dan aku selalu merasa sangat bahagia kau berada di area pandangku, dan kita tidak bertengkar. Aku tidak hanya memikirkan seks denganmu, bahkan seandainya tanpa itu, aku hanya ingin kau benar-benar bersamaku. Mencintaiku dan memperlakukanku dengan baik"

Aku belum pernah melihat Lisa menangis, hatiku terasa sakit melihat bagaimana dia mengusap air matanya sendiri, tetap berusaha bicara dengan tenang dan jelas. Memahami orang lain bukanlah tugas yang mudah. Dan aku pun gagal memahami Lisa. Aku tidak tahu bahwa wanita ini benar-benar memiliki perasaan sebesar itu untukku. Dan dengan semua itu, aku tidak bisa menanggapi ucapannya.

"Katanya, tidak selalu cinta berakhir bersama. Katanya, ada cinta yang jauh lebih besar dan tulus saat seseorang rela melepaskan wanita yang dicintainya untuk seseorang yang lebih baik. Maksudku Jennie, jika kau benar-benar ingin berakhir denganku, setidaknya jangan dengan cara seperti itu. Aku tahu, aku tidak layak untukmu. Akhiri semuanya secara baik-baik, mari menjadi jujur untuk satu sama lain. Jika kau mengakhirinya dengan cara seperti kemarin, itu membuatku bingung. Jika tidak mengejarmu, kau pasti akan merasa bahwa aku tidak serius denganmu. Jika mengejarmu, aku tahu aku tidak layak. Aku tidur dengan Ester selama aku bersamanya beberapa hari kemarin. Dan memang aku sebodoh itu untuk menahan hasratku sendiri. Mungkin jenis perselingkuhan seperti itu tidak membuatmu patah hati, tapi aku tahu kau pasti sangat kecewa"

HornyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang