Lisa Pov
"Kau tidur denganku malam itu"
Tentu saja aku harus memberitahunya fakta itu, andai saja aku tahu Jennie segila itu hanya karena tidak ingat dengan siapa dia bercinta, aku akan bertanggung jawab lebih awal. Tapi wajah terkejut milik Jennie setelah mendengar kalimatku justru membuatku tidak enak hati. Sekali lagi, alarm peringatan bahaya kembali datang. Jantungku berdebar sangat kencang, aliran darahku jadi tidak terkendali, memberikan desiran hebat. Aku tahu Jennie akan membunuh hatiku hanya dari ucapannya.
"Apa tidur dengan sembarang wanita merupakan tabiatmu ?!" Jennie terdengar marah, aku kacau.
"Kau bukan sembarang wanita"
"Akan ku ganti pertanyaanku. Kenapa kau bercinta denganku ? Kau jelas sadar aku sangat mabuk. Bagaimana kau bisa memanfaatkan itu ?! Dan pergi begitu saja, menyiksaku dengan pertanyaan menyebalkan setengah tahun ini ! Kau sebenarnya punya hati tidak ?! Apa menurutmu semua wanita akan senang tidur denganmu ?!"
Aku tidak bisa berkata apa-apa. Aku yakin setiap jawabanku hanya akan membuat Jennie semakin marah. Faktanya aku memang tidak bisa menahan diri akan wanita di hadapanku. Sama seperti lirik yang ia tulis, Typa Girl, siapa yang tidak menginginkan Jennie Kim di pelukannya meski hanya untuk satu malam ? Aku bersalah memanfaatkan kondisi mabuknya, tapi yang lebih bersalah adalah Jennie. Kenapa dia dengan kecantikan dan tubuh seksi itu menggodaku dengan ciuman panas dan sentuhan yang membuat seluruh aliran darahku menuju ke bawah. Padahal awalnya aku hanya ingin membantunya masuk ke kamar saat melihat dia duduk di lantai lorong suit Imperiale. Tapi dia justru menyerangku dengan ciuman gila. Mana bisa aku tidak horny ?
"Aku tidak bisa berdalih. Aku juga mabuk, kita bertemu di lorong dan kau mencium ku, mendorongku masuk ke kamarmu. Aku bahkan sempat pergi ke kamar ku untuk mengambil dildo, harusnya aku tetap bertahan di kamarku dan tidak kembali padamu. Apalagi kita tidak terlalu dekat waktu itu. Aku salah, aku minta maaf karena tidak bisa menahan diri atas dirimu--"
"Setidaknya jangan pergi ! Jangan biarkan aku merasa gila begitu bangun tidak mendapati siapapun !!"
Jennie berteriak di wajahku, dan ini pertama kalinya seorang wanita tidur denganku kemudian menjadi semarah ini. Tapi aku tidak terkejut, karena ini Jennie.
"Pukul 5 pagi aku mendapat panggilan dari Rose bahwa ibuku masuk ke rumah sakit. Aku panik setengah mati dan pergi ke New York secepat mungkin--"
"Harusnya kau mendatangiku, memberiku penjelasan--"
"Lalu akan secanggung apa hah ?! Kau bahkan tidak ingat aku di sana ! Maksudku kita bukan siapa-siapa, bahkan berteman saja tidak, lalu aku tiba-tiba mendatangimu, memberitahu bahwa kita bercinta hah ?!! Kenapa dibanding menyalahkan ku, kau tidak menyalahkan dirimu sendiri yang mabuk terlalu tinggi sehingga mengacau seperti itu ?! Tanya pengawalmu, jika kau telanjang di depan mereka dan menciumi mereka, apa junior mereka akan berdiri atau tidak ?! Tanyakan!!"
Plak !
Aku mendapat tamparan di pipi sangat keras, tapi hatiku lebih sakit begitu tahu pipi Jennie sudah basah oleh air mata. Wanita ini tidak pernah menangis dalam krisis sebesar apapun, tapi karena aku dia menangis ?
"Kau sampah !" Dia mengumpat, beranjak dan berlari pergi meninggalkanku. Dua pengawalnya bingung, tapi karena aku masih di sini, ku tebak mereka juga memutuskan untuk tetap di sini.
Aku sangat kesal dan marah, pada Jennie ya, tapi aku lebih marah pada diriku sendiri. Aku paling benci melihat seorang wanita menangis, terlebih karena diriku. Itu sebabnya aku tidak ingin memiliki hubungan terikat dengan siapapun, karena kapanpun aku bisa mengacau. Bahkan dengan Jennie dimana kami tidak memiliki hubungan apapun saja, aku mengacaukannya !
KAMU SEDANG MEMBACA
Horny
RomanceIni hanya cerita tentang kehidupan dua wanita yang memiliki hampir segalanya dalam hidup. Karir gemilang, wajah rupawan, reputasi yang tinggi dan pengaruh yang luar biasa. Nyaris tidak kurang apapun. Tapi mereka asing dengan cinta, selalu hanya dipu...