Lisa Pov
Entah apa yang aku pikirkan sampai tidak masalah menjadi orang ketiga di antara Jennie dan Emma. Percayalah, aku sudah mendebat Jennie berkali-kali, tapi dia selalu memohon padaku supaya tetap tinggal. Aku bisa memahaminya tidak bisa melepaskan Emma, tapi tidak bisa mengerti apa yang sebenarnya Jennie inginkan?
Kami masih berada di Korea, dan sepertinya, aku akan menemaninya di Asia untuk beberapa hari. Kami sepakat untuk pulang bersama ke Los Angeles, setelah dia selesai dengan Korea dan Jepang. Sebenarnya bukan sepakat, Jennie memaksaku untuk tetap tinggal, atau dia tidak akan mau bicara denganku lagi. Aku sampai memblokir nomor kekasihku, dan menghapus semua pesan kami. Tidak ingin sampai Jennie tahu aku punya seseorang.
Hubungan jarak jauh antara Jennie dan Emma tampak lancar. Kekasihnya entah bodoh atau memang sangat mencintainya, Emma tidak mempermasalahkan kami hangout bersama. Saat video call pun, Jennie biasa menunjukkan wajahku. Memberitahu Emma bahwa kami sedang membuat lagu bersama atau sejenisnya.
Tentu saja setelah kami bercinta di rumah ayah Jennie, kami memutuskan untuk menginap di rumah pribadi yang hanya di tempati Jennie. Timnya dia sewakan hotel, dan hanya mengizinkan Arthur untuk menjemputnya.
Jenlisa kembali bersama, berarti kematian untuk tempat tidur. Hampir setiap saat di waktu luang, kami tidak akan membuang kesempatan untuk bercinta. Pada dasarnya, aku sama bodohnya dengan Emma. Tahu Jennie tidak bisa melepaskan wanita itu, tapi masih saja mau bersamanya. Tapi, apa lagi yang aku bisa? Aku benar-benar ingin Jennie kembali padaku, dan tidak masalah dengan semua cara yang harus aku lakukan. Siapa tahu kan, dengan terus menyita waktunya, dan membuatnya terus berjauhan dengan Emma, pada akhirnya Jennie akan melepaskan Emma.
"Apa kau pernah berselingkuh selain saat ini?"
Aku bertanya, akhir-akhir ini Jennie sangat suka meringkuk di dadaku. Dia mendongak untuk memandangku, aku menunduk untuk menatapnya.
"Tidak pernah. Kau terlalu cantik dan panas untuk dibiarkan menganggur"
"Jadi darimana kau belajar mempertahankan pusat sekaligus cabang?"
Jennie tertawa renyah mendengar pertanyaanku. Tapi, aku bisa melihat wajahnya tidak selaras dengan tawanya.
"I don't know Lisa. Aku berharap salah satu dari kalian benar-benar mau melepasku--"
"Kau yang menahanku di sini, Jennie Kim"
Wanita sialan ini beranjak, selalu menjadi marah jika aku memanggil nama lengkapnya.
"Kau ingin aku tidak menahanmu? Jadi, pergilah sekarang"
Wanita jahat ini sungguh punya segalanya untuk membuatku tetap tinggal, meski aku tahu, aku bukan satu-satunya. Entah perbuatan buruk apa yang pernah aku lakukan di masa lalu, hingga memiliki nasib seperti ini.
"See? Kau hanya ingin pergi, tapi berharap aku menahanmu. Emma berkata mau melepasku selama aku bahagia, tapi dia selalu punya cara membuatku tetap tinggal. Situasi ini, aku sangat tidak suka. Sungguh. Tidak ada kebanggaan memiliki kalian berdua, ini menyiksaku. Sungguh"
"Bagaimana jika aku memutuskan untuk bersama orang lain? Apa kita masih bisa memiliki hubungan sialan seperti ini?"
"Jika kau ingin bersama orang lain, Lisa, untuk apa kau di sini? Apa alasanku tetap mempertahanmu?"
Entah darimana sifat egois seperti itu muncul pada diri Jennie. Dia tidak masalah berselingkuh, tapi akan jadi masalah jika aku yang melakukannya. Aku jadi penasaran, apa pendapatnya jika Emma yang berselingkuh?"
"Bagaimana jika Emma yang seperti itu?"
Jennie tertawa mengejek, menatapku kelewat sinis.
"Kau pikir, apa yang membuatku tidak bisa melepaskannya? Apa karena dia mempesona? Atau karena latar belakangnya yang bagus?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Horny
RomansaIni hanya cerita tentang kehidupan dua wanita yang memiliki hampir segalanya dalam hidup. Karir gemilang, wajah rupawan, reputasi yang tinggi dan pengaruh yang luar biasa. Nyaris tidak kurang apapun. Tapi mereka asing dengan cinta, selalu hanya dipu...