Setelah acara pernikahanku selesai, aku dan Aulia pun disuruh menginap di sebuah hotel yang sudah disiapkan oleh orangtuaku. " Aku mau keluar, kau disini aja sampai aku balik. Mungkin pagi aku tiba disini, jangan kemana mana ketika aku keluar. Kalau ayahku datang kesini dan mengetuk pintunya pura puralah kau tidur dan langsung chat aku. Supaya aku bisa tau kalau ayahku datang. Aku akan menguncimu dari luar. Jangan membuat suara. Heningkan kamar ini supaya kita dianggap tidur oleh orangtua kita," kataku kepada Aulia.
" Sebelum kau mengunciku, alangkah baiknya kau menyediakan makanan untukku. Takutnya ketika kau pergi aku gak makan dan akan menganggu waktumu lagi, Hafiz," kata Aulia. " Ya, kau mau makan apa? Cepatlah waktuku tidak banyak," kataku kepada Aulia. " Apa aja asalkan tidak pedas, karena aku tak suka ada makanan yang ada kepedasan gitu," kata Aulia. " Okee tunggu sebentar," kataku.
Beberapa menit kemudian. Makanan pesanan Aulia datang. Hafiz pun langsung mengasih makanan itu kepada Aulia. " Makasih Hafiz," kata Aulia. " Ya, aku pergi dulu. Makanlah sepuasmu, ingat pesanku barusan," kataku. Aku pun langsung keluar dan mengunci kamar lalu aku mengendap ngendap turun ke bawah. Takutnya orangtuaku dan orangtua Aulia melihat aku keluar. Bisa kelar hidupku.
Setelah aman, aku langsung ke parkiran dan langsung menemui Putri. Ya urusanku dengan Putri belum selesai. Masih ada yang ingin kubicarakan dengannya. Aku pun pergi ke restoran tempat kami berkencan. Sebelum itu aku mengabari Putri lewat wa ( hanya teksnya aku tampilin ya )
Aku: " Aku otw kesana, Put. Hanya beberapa menit aja. Temuin aku di tempat biasa ya"
Putri: " Apa lagi yang mau kita bicarakan? Hubungan kita sudah berakhir, udahlah jangan hubungi aku lagi. Cukup aku dipermalukan tadi, jangan permalukan aku lagi ya Hafiz"
Aku: " Kita belum ada berakhir lagi ya Put, pokoknya kita bicarakan disana. Aku gak mau ada keributan disini. Lagian kau juga tau aku menerima dia karena terpaksa, bukan keinginanku, sayang. Pleasee ya sayang, temuin aku sekejab aja yaa"
Putri: " Ya sudah, aku kesana. Mungkin aku agak lambat kesananya. Maklum model jadwalnya padat"
Aku: " Iya, pokoknya jam 4 pagi aku harus balik ketempat Aulia. Takutnya aku dicariin sama kedua orangtuaku sama mertuaku pastinya. Agak cepatan ya kamu kesininya"
Putri: " Iya. Kalau aku ingat yaa babee. Aku dipanggil sama bosku sebentar. Nanti aku kesanaa"
Aku pun sampai di restorannya. Aku pun langsungmencari tempat dan langsung memesan makanan untukku dan Putri. Setelah itu akumemainkan ponsel sambil mengerjakan pekerjaan kantorku. Beberapa menit kemudianPutri datang. " Akhirnya kau datang, makanlah dulu sebelum ke inti pembicaraankita," kataku. " Langsung aja, aku tak bisa berlama lama disini. Takutnya adayang mengintai kita. Apa yang sebenarnya yang ingin kau katakan, babe? Jelas jelaskau sudah menikah, jangan permainkan pernikahanmu ini ya babe!" kata Putri.
" Iya mungkin menurutmu begitu, tapi menurutku kita belum benar benar berakhir. Sebelum diantara kita mengucapkan kata putus, maka hubungan ini akan tetap berlanjut. Jadi yang ingin kusampaikan disini adalah kita lanjutkan hubungan ini sampai kapanpun. Takkan pernah ada yang mengucapkan kata putus," kataku. " Kau benar benar egois ya, Hafiz. Terus bagaimana dengan orang orang terdekatmu mengenai hubungan kita ini? Pleasee putusin aku sekarang," kata Putri.
" Akan kuberitahu teman teman kita bahwa kita masih tetap berhubungan, dan tentu aja Aulia juga harus mengetahuinya. Biar dia tau tentang hubungan kita ini. Kita berhubungan ini cukup lama, sayang. 3 Tahun kita berpacaran, masa kita harus putus gara gara ini. Gak akan mungkin, kecuali diantara kita sudah mulai bosan dengan hubungan ini. Tapi ini gak kan, jadi ya tetap harus dilanjutkan. Kau mau ya kita berhubungan kayak dulu. Nanti akan kuajak kau keluar negri, kita berdua aja yang keluar negri. Orang lain jangan ada yang mengetahuinya," kataku.
" Hmmm gimana ya? Padahal ini adalah momen yang kutunggu dari Hafiz nya sendiri. Mungkin akhir akhir ini aku jenuh dengan hubungan ini, tapi kalau tiba tiba Hafiz bilang kayak gitu ya gak akan menolak akunya kalau begitu. Ya sudahlah aku iyaiin aja perkataannya sekaligus aku bawa seseorang untuk menemaniku ketika Hafiz tidak berada disampingku. Hahaha kena kau sekarang dalam perangkapku Hafiz," batin Putri.
" Baiklah. Kita lanjutkan hubungan kita ini. Dan untuk mengenai jalan jalan keluar negri kau harus mengabulkannya ya Hafiz. Jangan php in akunya. Aku tau kau sangat sibuk dengan pekerjaanmu itu, sesekali kau luangkan waktumu untukku. Okelah kutunggu janjimu, babee," kata Putri. " Terimakasih banyak ya sayang. Pasti akan kubawa kau keluar negri. Kemana negara yang ingin kau tuju?" tanyaku kepada Putri.
" Aku ingin ke Korea pas acara konser Blackpink. Kau sanggup kan babe?" kata Putri. " Kapan konsernya itu? Biar aku sesuaikan dengan jadwalku," kataku. " Nanti sebelum konser itu tiba aku kabari, yang jelas kau temani aku nonton konsernya," kata Putri. " Pasti. Ya sudah lanjutin aja makanan kita ini," kataku sambil memegang tangan Putri.
Beberapa jam kemudian. Aku pun langsung berdiri. Putri yang melihatku lantas ikut berdiri. " Mau kemana, babe? Aku masih belum puas bersamamu, babe," kata Putri. " Sayang, ini udah jam 1 malam. Aku harus balik ke hotel sebelum ada yang curiga denganku. Nanti aku bayar makanan kita ya. Kau pulanglah sekarang ya, sayang. Aku pergi dulu," kataku. " Ya cepat kali kau pulangnya. Ya sudah besok besok kita ketemu lagi ya, hati hati di jalan ya babee," kata Putri. " Pasti. Salam buat rekan rekan kerjamu. Sampai jumpa," kataku.
Aku pun bergegas balik ke hotel. Sementara di hotel. Aulia yang daritadi belum tidur pun mendengarkan suara bisik bisik dari luar kamarnya. " Kayaknya mereka penasaran apa yang kami lakukan di kamar ini. Padahal tanpa mereka ketahui, suami yang mereka pilihkan untukku meninggalkan aku sendirian di kamar ini. Kalau bukan karena permintaan mama, mana mau aku berumahtangga dengan orang yang pernah membully aku. Padahal aku masih ingat dengan kenangan SD ketika semua teman temannya membully aku, kenangan itu akan membekas di ingatan aku. Ya Tuhan kuatkanlah aku menjalani ujian ini. Dan jauhkan aku dari orang orang yang jahat kepadaku," kata Aulia.
Bagaimana kisah selanjutnya. Lanjut di part selanjutnya yaa. Bakalan seru deh, ini ceritanya sebenarnya dari mimpi author aja pas author tidur dan kadang kadang muncul cuma sekarang gak muncul muncul hehehe. See yaa sampai jumpa semuanya yaa. Byeee 👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Too Perfect For This Delinquent Me Chap 1
RomanceIni mengisahkan pertemuanku dengan wanita yang menjadi istriku sekarang ini. Nama Aulia. Dia dulunya adalah wanita yang ku bully waktu aku SD dulu. Dulu penampilannya sangatlah culun. Aku beserta teman temanku sering membully dia di sekolah dulu. Ta...