PART 23

2 0 0
                                    

Arya pun langsung menemui Seojun. " Kau udah tiba rupanya, Arya. Aku ada tugas untukmu," kata Seojun. " Apa bos?" kata Arya. " Rebut perusahaan Hafiz lalu serahkan perusahaan itu kepadaku. Dan publish hubunganmu dengan Putri," kata Seojun.

" Yang benar aja. Padahal aku kepinginnya aku berdiam diam dulu berhubungannya sama Putri. Apalagi Aulia baru mau memulai rencana ini, apa yang mesti aku lakukan?" batin Arya.

" Kenapa gak rebut aja secara perlahan lahan, bos. Kalau terang terangan takutnya Hafiz bisa langsung mencurigai bos," kata Arya. " Benar juga katamu, ya udah kau kumpul data data perusahaan Hafiz. Serahkan semua data data itu kepadaku," kata Seojun.

" Baik bos, nanti akan saya kumpulin semua data datanya," kata Arya. " Bagus, terus pantau Putri sekaligus berkencan kalian berdua," kata Seojun. " Baik bos," kata Arya.

Setelah itu Arya pergi dari sana. Sementara aku sedang sibuk sibuknya mengurusi semua pekerjaanku. Sedangkan Aulia memantau laporan keuangan.

Beberapa bulan kemudian. Kandungan Aulia memasuki bulan ke 7. Aulia sedang mengerjakan pekerjaannya di sebuah caffee. Adiknya juga ikut membantu Aulia.

" Kak, kandungan kakak sudah membesar. Mending kakak ambil cuti. Takutnya tiba tiba kakak melahirkan kan," kata Abrar. " Gak, kakak masih sanggup kok. Bulan ke 8 kakak akan ngambil cuti. Sudahlah, lanjutkan aja pekerjaanmu, Abrar," kata Aulia.

" Seandainya suami kakak gak berselingkuh dan mulai menerima kakak mungkin kakak gak kayak gini," kata Abrar. " Sudahlah, yang lalu udahlah berlalu. Sekarang waktunya kakak berbahagia buat diri kakak sendiri," kata Aulia.

" Kak, kenapa para penjaga itu terus melihat kakak? Kakak buronan ya?" kata Abrar. Aulia pun langsung melihat ke arah penjaga. Ternyata itu adalah penjaga dari G-Dragon.

Aulia pun lalu mengode lewat matanya agar jangan terlalu melihatnya. Penjaga itu paham dan tidak lagi melihat Aulia. " Gak, mereka sedang memantau caffee ini, jangan terlalu memikirkannya," kata Aulia.

" Oke," kata Abrar. Beberapa menit kemudian, Aulia dan Abrar pulang ke apartemen. " Kak, besok kita check kandungan kakak ya. Aku yang akan menemani kakak," kata Abrar.

" Iya," kata Aulia. Di Indonesia. Aku pun mulai mencari tau kenapa perusahaanku mulai menurun. Aku sempat meminta teman temanku untuk membantuku. Tapi hasilnya tetap sama. Bahkan makin menurun.

Sementara Arya menemani Putri di bar. Di seberang sana, Wahyu memergoki Arya sedang berdua dengan Putri. " Sudah sekian kalinya Arya bersama Putri? Apa ini waktunya aku memberitahukan ini kepada Hafiz? Tapi kan sekarang Hafiz lagi ada banyak masalah, kalau aku bilang ini mungkin tambah banyak pikiran nantinya Hafiz. Hahh tapi ini gak ada pilihan lain, aku harus memberitahukan ini kepada Hafiz," kata Wahyu.

Arya pun merasa ada yang mengawasinya lantas melihat ke arah orang tersebut. " Wah ternyata Wahyu sedang mengawasiku, apakah ini waktunya aku memainkan peranku ini? Kalau sampai dia memotretku berduaan dengan Putri lalu dikirim foto itu kepada Hafiz ini bisa jadi rencana yang cukup berhasil untuk menjatuhkan mental Hafiz," batin Arya.

Wahyu pun tak punya pilihan lain untuk mengambil ponselnya lalu Arya yang melihat Wahyu mengambil handphone lantas memeluk Putri dengan begitu erat. " Sayang, aku tak sabar deh ingin berduaan di hotel bersamamu. Masih lama lagi kau disini, sayang?" kata Arya sambil mengecup leher Putri. Putri yang merasa dikecup lantas hanya tersenyum saja.

" Cih kalau bukan karena misi, takkan aku mengecup lehernya. Ini bukan seperti aku biasanya. Hahh, cepatlah dia dan Seojun tertangkap. Biar aku terbebas dan bisa menjalani hari hariku seperti biasanya," batin Arya.

Wahyu pun memotret Arya dari jauh. " Oke, bukti ini akan kukirim kepada Hafiz. Arya kenapa kau berubah sih? Ada apa denganmu sekarang, Arya?" kata Wahyu.

She Is Too Perfect For This Delinquent Me Chap 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang