PART 15

2 0 0
                                    

Beberapa bulan kemudian. Arya kini sudah bekerja dengan Seojun dan diam diam Arya juga menjalin kasih dengan Putri. Sesuai yang Arya rencanakan sambil mencari bukti kejahatan dari mereka.

Sementara hubungan Putri dan aku mulai merenggang. Karena Putri sibuk selingkuh dengan berbagai pria termasuk diriku. Sementara hubunganku dan Aulia makin memburuk.

Setelah malam itu yang mereka lakukan, Aulia menjauh dariku. Dia jarang menampakkan diri di hadapanku. Dan saat ini kedua orangtuaku sedang menginap di apartemen. Kami pun memutuskan untuk sekamar agar tidak dicurigai oleh mereka.

Saat ini kami berada di ruangan makan. " Kalian ini jarang sekali tidur di rumah kami, apa kalian benar benar ingin mandiri dari kami? Terus kalian gak ada rencana untuk honeymoon? Apa ayah harus turun tangan untuk mencarikan tempat yang bagus untuk kalian honeymoon?" tanya ayahku kepadaku dan Aulia.

" Kami masih belum memikirkan tentang honeymoon, ayah. Pekerjaanku sangat sibuk, gak akan sempat kami honeymoon nya," kataku kepada ayahku. " Kalau gak honeymoon, kapan kalian memberi cucu kepada kami? Lihatlah teman teman ayah sudah banyak cucunya, ayah juga kepingin kayak mereka," kata ayahku.

" Pah ini masih pagi udah bicarakan tentang cucu. Udahlah pa, mending selesaikan sarapanmu itu," kata mamaku kepada ayahku. Setelah itu aku berangkat ke kantor.

Sementara Aulia kembali ke kamar. " Makin lama hubunganku dengan Hafiz makin memburuk. Ditambah lagi ayah mertua meminta cucu pada kami, huh susah sekali aku mengabulkan permintaan itu," kata Aulia.

Tiba tiba ada yang mengetuk pintu kamar dari luar. Aulia pun langsung membukakan pintu. Terlihat ada ayah mertuanya di depan kamarnya. " Ada yang ingin ayah tanyakan denganmu. Bolehkah ayah masuk?" tanya ayahku kepada Aulia.

" Iya ayah. Boleh," kata Aulia. Ayahku pun masuk ke dalam kamarku dan langsung duduk di kasurku. " Gimana hubunganmu dengan anak saya? Makin mengenal satu sama lain kan? Apa masih kayak yang diawal gitu hubungan kalian? Bilang aja ke ayah yang sejujur jujurnya, ayah juga berhak tau dari pendapatmu mengenai anak ayah," kata ayahku kepada Aulia.

" Hafiz orangnya baik, ayah. Baik banget. Dia juga suami yang perhatian untukku, ayah," kata Aulia berbohong. Padahal kenyataannya aku ini berselingkuh terang terangan didepannya. Aku mana pernah perhatian kepadanya, begitupun sebaliknya. Dan aku banyak melukai Aulia apalagi di malam itu.

" Oh. Terus dia sering keluar malam? Sering mabuk dianya, Aulia?" kata ayahku. " Gak ayah. Semenjak menikah dia jarang melakukan hal itu. Ayah tenang aja pokoknya," kata Aulia berbohong. Kenyataannya ialah aku sering keluar malam dengan terang terangan didepannya. Aku juga sering mabuk mabuk. Bertolak belakang dengan apa yang dia ucapkan.

" Terus kalau dia baik, kenapa cucu ayah belum hadir di keluarga kalian, nak? Apa kalian udah melakukan itu?" kata ayahku. " Kalau soal itu biarlah kami yang tau ayah, masalah anak kami ingin menundanya. Kami masih cukup muda, kami belum siap ingin memiliki anak. Tanggung jawabnya sangat besar, ayah," kata Aulia.

" Kami akan membantu dalam mengurusi anak anak kalian nantinya," kata ayahku kepada Aulia. " Makasih kalau ayah atau mama mau membantu kami dalam mengurusi anak kami nanti, tapi kami mau menundanya ayah," kata Aulia.

" Jangan lama lama pokoknya. Harus ada pokoknya. Anak itu bisa menjadi penyemangat untuk hubungan kalian kedepan," kata ayahku. " Iya ayah," kata Aulia. " Ya udah ayah keluar dulu," kata ayahku yang langsung keluar dari kamarnya.

Tiba tiba handphone Aulia berdering. Dan ternyata dari G-Dragon. Aulia pun langsung mengangkat teleponnya. " Halo Aulia. Berkas berkasmu udah aku baca. Minggu depan kau udah boleh bekerja di caffee milikku. Izinlah dulu kepada suamimu jika kau sudah mendapatkan pekerjaan yang layak daripada jadi cru di konser," kata G-Dragon.

She Is Too Perfect For This Delinquent Me Chap 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang