PART 17

2 0 0
                                    

Keesokan harinya. Tepatnya pas sarapan Arya tiba tiba pamit dari apartemenku. Katanya dia akan kerjaan yang harus dia urus. Dan beberapa bulan kemudian.

Hubunganku dengan Putri makin merenggang. Tapi tiba tiba Putri ngajak aku ke caffee. Sudah lama aku tidak menikmati waktu berdua kami.

Sementara Aulia diam diam minta tolong kepada ayahku agar tetap menjaga keuangan perusahaanku dan dia juga menceritakan semuanya kepada ayahku. Ayahku syok dan langsung menyetujui rencana Aulia.

Sedangkan aku dan Putri asyik bercengkrama ria di caffee. Arya yang kebetulan di dekat kami langsung memotretku dan Putri. " Bentar lagi kejahatan Putri akan terbongkar oleh tim kami. Tunggu aja mainnya, Putri. Kau akan menderita setelah ini, Putri," kata Arya.

" Babee kita sudah lama gak pergi ke bar. Gimana kalau kita kesana, mumpung aku gak sibuk nih," kata Putri. " Oke nanti kita kesana ya," kataku. " Okee babyy," kata Putri manja.

" Ish jijik kali aku melihat kemesraan mereka. Apalagi si Hafiz. Sudah dikasih istri yang penyabar, malah nyari yang kayak begini tampilannya. Bisa sesabar itu si Aulia nya ya," kata Arya.

Arya pun langsung pergi dari sana dan pergi ke tempat anak buahnya. Sementara dari jauh, Seojun sedang mengintai Putri denganku. " Ayo Putri, jebak Hafiz dengan permainan kita. Nah aku akan ke apartemen dan menculik Aulia lalu mengambil kalung serta menanyakan keberadaan G-Dragon. Hahaha," kata Seojun.

Seojun pun langsung pergi dari sana. Beberapa jam kemudian. Aku dan Putri masuk ke dalam bar. Disana kami berpesta ria. Ada Wahyu dan Rio disana. " Gila, walaupun udah menikah si Hafiz tapi Hafiz masih melakukan kegiatan ini sebelum dia menikah. Aulia tau gak kalau suaminya kesini?" tanya Wahyu. " Kayaknya tau lah, atau gak kali ya. Biarin aja si Hafiz berpesta sama Putri, lagian Aulia gak melarang Hafiz melakukannya kan. Udah gak usah kita ikut campur. Cukup perhatikan aja mereka dari jauh," kata Rio.

Arya pun masuk ke dalam bar. Arya melihatku berjoget ria bersama Putri. " Benar benar si Hafiz yaa! Kalau gak karena tugas, gak mungkin aku mengikutinya sampai kesini. Mana ada si Seojun lagi. Kali ini rencana Seojun apa yaa?" kata Arya.

Rio yang melihat Arya lantas menghampiri Arya. Rio pun langsung menepuk pundak Rio. " Yoo!" kata Rio. " Astaga kau rupanya Rio. Terkejut aku!" kata Arya. " Ngapain kau kesini, Arya? Biasanya kau ogah datang kesini, mau nyari mangsa ya? Ada noh banyak, mau aku kenalin gak?" kata Rio.

" Gak! Aku hanya ingin nikmatin suasana di bar ini. Udahlah sediakan minuman untukku. Jangan yang berakohol ya," kata Arya. " Kebiasaan. Nyiciplah sesekali alkoholnya, Arya. Biar gaul kaunya, Arya!" kata Rio. " Kau disini sendirian?" kata Arya.

" Sama Wahyu. Dan pastinya dengan cewek cewek yang dekatin aku," kata Rio. " Pedenya kau, Rio. Mana Wahyu nya? Mending aku ke tempat Wahyu," kata Arya.

" Ada noh disana Wahyu nya," kata Rio. " Oke aku kesana dulu," kata Arya. Arya pun pergi meninggalkan Rio. " Ish ngapa pula aku kesini. Kalau bukan karena misi, gakkan mungkin aku kesini," batin Arya.

Arya pun menghampiri Wahyu. Arya pun langsung menepuk Wahyu. Wahyu pun yang merasa ditepuk lantas menengok ke Arya. " Kau! Ngapain kau disini, Arya?" tanya Wahyu. " Ngelihat kau dj, Wahyu. Ternyata seru juga. Aku disini aja ya, malas aku nikmati kegiatan disana," kata Arya. " Yee kalau begitu kau pulang aja kalau begitu, Arya. Gak usah pergi kesini," kata Wahyu.

" Bosan aku di apartemen, udahlah aku disini aja ya," kata Arya. " Terserah kau aja, Arya. Jangan ganggu aku yaa," kata Wahyu. Sementara di apartemenku. Aulia sedang menikmati nonton drama di televisi. Tiba tiba ada yang menggedor pintu apartemenku. Aulia pun mendengarnya lantas pergi dan melihat kearah celah pintu.

" Siapa mereka? Hafiz belum pulang, sementara bibi lagi ke supermarket. Apa jangan jangan itu orang yang ngejagain aku dari jauh. Aku harus memberitahu ini kepada Arya. Ya mungkin Arya tau," kata Aulia.

Aulia pun lantas mengambil hp dan langsung menge chatt Arya. Ini isinya yaa...

Aulia: " Arya"

Arya: " Ya Aulia. Ada apa Aulia?"

Aulia: " Anak buahmu hari ini ada yang ngejagaku gak hari ini?"

Arya: " Ada cuma mereka agak jauh dari apartemenku. Ada apa Aulia?"

Aulia: " Seriuslah Arya! Ini ada yang menggedor di depan pintu apartemenku. Kukira mereka ada di depan pintu apartemenku, kalau begitu ini adalah anak buah Seojun. Arya tolong!"

Arya: " Hah! Kau serius Aulia! Oke aku akan nyuruh anak buahku ke apartemenmu sekarang, Aulia. Aku juga akan otw ke apartemenmu, Aulia"

Aulia: " Cepatan ya Arya! Pleasee"

Arya: " Iya"

Arya yang sedang di bar lantas keluar dari tempat bar. Wahyu yang melihat Arya keluar hanya bisa geleng geleng kepala aja. Arya pun langsung menelpon anak buahnya yang lain.

" Cepat kalian ke apartemen klien kita. Dia dalam bahaya. Sedikit dari kalian memantau suami dari klien kita ini. Aku gak mau tau pokoknya. Gantikan posisiku sekarang!" kata Arya.

Sementara di apartemenku. Pintu apartemenku langsung dibuka paksa. Aulia langsung cepat cepat lari. " Cepat tangkap perempuan itu! Kau gak akan bisa lari lagi dari bos kami!" kata anak buahnya Seojun.

" Mau apa kalian mencariku? Mencari kalung itu, kan? Kalung itu udah aku jual! Bilang itu kepada bos kalian. Pergi dari apartemenku, sekarang!" teriak Aulia. " Bohong! Cepat serahkan barang itu, lalu ikut kami!" kata anak buahnya Seojun.

" Apalagi sih mau kalian! Udah aku kasih tau kebenarannya, kenapa kalian gak percaya kepadaku, hah! Apa aku terlihat berbohong hah!" kata Aulia ketakutan. Tiba tiba anak buah Arya menghajar anak buahnya Seojun.

" FBI! Ayo hajar mereka. Kau ikut dengan kami," kata anak buah Seojun yang langsung menarik paksa Aulia. " Lepaskan wanita ini!" kata anak buahnya Arya. Mereka tidak mendengarnya. Mereka membawa Aulia dari apartemenku.

" Sial! Cepat susul mereka dan beritahu ini kepada bos," kata anak buah Arya. " Biar saya aja yang beritahu kepada bos Arya. Pergi aja kalian semua," kata anak buah Arya.

Setelah itu anak buahnya Arya menelpon Arya. " Bos, klien kita sudah ditangkap oleh mereka. Dan semua pasukan kita sedang mengikuti mereka bos," kata anak buahnya Arya.

" Apaa! Kenapa kalian gak bisa membawa Aulia dengan kalian! Ahhh! Ya sudah kirim lokasi pasukan yang mengejar klien kita itu," kata Arya kesal. " Baik bos," kata anak buah Arya.

Sementara Arya langsung menancap gas mobilnya untuk mengikuti kemana pasukan Seojun pergi. Sampailah anak buahnya Seojun di sebuah gua. " Ayo ikut kami!" kata anak buahnya Seojun.

Tiba tiba anak buah Arya sampai ke tempat persembunyian anak buahnya Seojun. " Hajar mereka satu per satu supaya memudahkan kita untuk menyelematkan klien kita," kata anak buahnya Arya.

" Baik, ayo kita menyebar," kata anak buahnya Arya yang lainnya. Sementara anak buah yang lain menelpon Arya. " Bos kami udah sampai di lokasi," kata anak buahnya Arya. " Pantau dan jangan sampai kita ketahuan sampai aku tiba disana," kata Arya.

Bagaimana kisah selanjutnya. Lanjut di part selanjutnya yaa. Bakalan seru deh, ini ceritanya sebenarnya dari mimpi author aja pas author tidur dan kadang kadang muncul cuma sekarang gak muncul muncul hehehe. See yaa sampai jumpa semuanya yaa. Byeee 👋👋

She Is Too Perfect For This Delinquent Me Chap 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang