Aku pun keluar dari apartemen dan menuju area balapan. Sebelum aku balapan, aku sudah memberitahu kepada Putri bahwa aku akan balapan, supaya nantinya Putri bisa mendukungku pas aku lagi balapan.
Aku pun sampai di area balapan dan disana udah ada Putri beserta teman temanku. " Akhirnya kau tiba. Balapannya bentar lagi akan dimulai. Tinggal anak geng lain yang belum tiba. Tunggu sebentar lagi," kata Rio.
" Arya mana? Dia gak ikutan balapan ya?" kataku. " Kau gak baca grup do, Hafiz? Padahal Arya tadi ngechat di grup," kata Raka. " Oh itu tadi aku habis perjalanan pulang ke apartemen. Biasa narok barang pekerjaanku di apartemen," kataku. " Okee, istrimu tau kalau kau keluar di malam malam begini? Gak apa apa sama dia, Hafiz?" kata Rangga.
" Dia izinin aku keluar. Udahlah kalau kalian mengucapkan hal itu bisa bisa aku gak jadi ikutan balapan dengan kalian," kataku. " Ngambekk nii babang ganteng," kata Rio. " Udah ya Rio cukup di grup tadi yaa," kata Wahyu.
" Emang apa yang kalian bicarakan di grup? Penting emangnya?" kataku. " Awalnya sih si Arya minta izin tuh 4 hari dianya gak ada di Indonesia, selebihnya ya bacotan dari aku, Rio, Wahyu aja lagi yang ada di grup. Termasuk Arya juga ikut nimbrung," kata Raka.
" Oh makanya dia gak hadir. Sayang kau mending bergabung dengan cewek cewek yang lain. Takutnya kau risih dengan kami kami ini," kataku kepada Putri.
" Gak babe, aku gak risih kok. Pokoknya kau semangat aja. Aku temanin kok balapannya," kata Putri. " Okee, untuk yang gak ikut balapan jagain para cewek ini. Paham kan," kataku kepada gengku. Mereka pun mengangguk tandanya mereka paham dengan ucapanku
Setelah itu kami langsung balapan sampai kami puas. Tiba tiba telepon Putri berdering. Putri pun langsung menjauh dari area balapan dan mengangkat teleponnya. " Haloo aku sekarang lagi gak bisa memenuhi nafsumu, soalnya aku lagi menemani Hafiz. Katakan aja maumu apa? Akan aku kerjakan sekarang juga," kata Putri.
" Musuhku akan tiba di Indonesia minggu depan. Jadi waktunya kita menjalankan rencana kita. Jangan sampai pacarmu itu tau tentang aksimu itu, Putri. Ingat itu. Sedikit aja kau mengambil uangnya Hafiz, itu bisa menjadi modal awal untuk menjalankan aksi kita. Paham kan," kata orang misterius tersebut.
" Pasti akan kuingat. Sudah ya, takutnya ada yang nguping pembicaraan kita bisa kedengaran sama Hafiz nanti. Byee," kata Putri. Putri pun mematikan teleponnya dan langsung kembali ke tempat tadi.
Setelah berpuas ria Hafiz balapan, Hafiz pun duduk di basecamp nya. " Sumpah ini balapan terseru yang pernah gue lakuin. Kapan kapan adakan lagi balapannya," kata Rio. " Iya, tapi sayang yang menang tadi cuma Hafiz doang. Otomatis hadiah dari balapannya untuk Hafiz doang," kata Wahyu. " Iya betul tuh. Hafiz kasih ngapa hadiah hadiah hasil balapan tadi. Ya ya ya," kata Rio.
" Kayak gak punya apa apa kau Rio. Ambil bagian untukmu, Rio kalau kau emang perlu. Putri kau gak kembali ke apartemenmu? Apa besok kau gak ada kegiatan pemotretan gitu?" kataku kepada Putri.
" Emm sebenarnya sayang aku kepingin ke Jakarta minggu depan. Soalnya aku kepingin lihat konser Bigbang di Jakarta. Boleh ya. Sekaligus kau temani aku ya," kata Putri.
" Pas pula Aulia ke Jakarta, jika ayah nanya kemana kami minggu depan apa aku bilang akan mengajak Aulia liburan ke Jakarta aja ya? Hmmm menarik sekali ya sekaligus menemani Putri nonton konser lah gitu," batinku. " Konser ya. Oke tapi gimana kita gak berangkat sama sayang. Soalnya takut ada yang mengenali kita, sayang," kataku.
" Kenapa terpisah sih kalian berangkatnya. Bareng bareng aja napa, jangan terpisah gitu. Kasian Putri gak ada pasangannya ntar kalau kalian terpisah," kata Wahyu. " Kalau bareng takutnya orangtuaku tau kalau aku masih berhubungan dengan Putri. Bisa bisa aku dipaksa putus di depan semua orang. Aku takkan mau itu terjadi. Makanya lebih baik kita terpisah dulu sebelum nanti bareng bareng gitu," kataku. " Yeee takut amat sama orangtua luuu," ejek Rio.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Too Perfect For This Delinquent Me Chap 1
RomansaIni mengisahkan pertemuanku dengan wanita yang menjadi istriku sekarang ini. Nama Aulia. Dia dulunya adalah wanita yang ku bully waktu aku SD dulu. Dulu penampilannya sangatlah culun. Aku beserta teman temanku sering membully dia di sekolah dulu. Ta...