PART 34

2 0 0
                                    

Beberapa bulan kemudian.

(Sebelum aku menikah dengan Nabila nanti, akan ada aku pulang ke Indonesia dulu dan menginap di pesantren tempat Aulia. Karena dari pihak kampusku, aku harus belajar disana. Untuk itu akan aku ceritakan di season 2 yaa)

Aku pun melangsungkan pernikahanku di Indonesia. Aku mengundang Aulia di acara pernikahanku. " Selamat ya Hafiz, semoga di pernikahanmu kali ini kamu bisa menghargai apapun yang istrimu katakan," kata Aulia. " Iya, terimakasih kau sudah datang di pernikahanku. Mana anak kita, Aulia?" kataku.

" Ada sama mamaku. Mau kubawa dia kepadamu, Hafiz?" kata Aulia. " Ya, mau aku kenalkan dia sama istriku," kataku. " Iya, aku panggilkan dulu mamaku ya Hafiz," kata Aulia.

Aulia pun pergi ke tempat orangtuanya. " Dia siapa Hafiz? Mantan pacar atau mantan istrimu?" kata Nabila. " Mantan istriku. Dia Aulia, dia yang sudah membantuku dalam memecahkan kejahatan mantan pacarku. Aku banyak utang budi sama dia, Nabila," kataku.

" Oh, oke. Mantan pacar siapa maksudmu, Hafiz?" kata Nabila. " Dulu waktu aku menikah dengan Aulia, aku masih berhubungan dengan mantan pacarku. Namanya Putri, dulu dia model. Tapi karena kebongkar kejahatannya dia sekarang ada di suatu tempat," kataku.

" Putri itu yang pernah dekat dengan mantanku kan? Kudengar dia dibawa sama pihak FBI. Dan mantanku masih bebas berkeliaran. Kalau emang si Seojun berulah lagi kepadamu, jangan segan segan meminta bantuan kepadaku. Takutnya mantanku berulah kepadaku dan mengeluarkan Seojun dari tempat itu," kata Nabila

" Tempat apa maksudmu?" kataku. " Penjara. Ada anak FBI yang memberitahu kalau Seojun dikurung disana. Kita gak pernah tau apa ancaman yang akan Seojun lakukan kepada kalian semua. Kalau bisa minta bantuan kepada keluargaku, kami akan berusaha membantu kalian semua," kata Nabila.

" Nanti akan kupikirkan perkataanmu, Nabila," kataku. " Tapi kita harus cari orang yang punya kuasa untuk memperlemah pasukan Seojun. Dan itu hanya bisa dilakukan oleh G-Dragon atau mungkin mafia yang benci sama Seojun. Ayahku punya koneksi sama mafia yang benci sama Seojun, tapi kalau G-Dragon aku dan ayahku tak punya koneksi," kata Nabila.

Tiba tiba Aulia menghampiriku dan Nabila sambil mengendong anakku. " Kalian membicarakan apa? Anakku ini bibi Nabila. Atau mungkin ibu sambungmu, nak," kata Aulia. " Kamu persis sekali dengan Hafiz. Uhm kami gak lagi membicarakan sesuatu, iya kan Hafiz?" kata Nabila.

" Tadi aku sempat dengar kalian membicarakan G-Dragon. Apa yang akan kalian rencanakan?" kata Aulia. " Hafiz kenalkan anakmu kepada ayahku. Biar aku bicara sama mantan istrimu, Hafiz," kata Nabila. " Oke," kataku.

Aku pun pergi meninggalkan Nabila dan Aulia. " Hafiz dan dirimu punya musuh yang bernama Seojun. Dan sekarang Seojun lagi di penjara. Cuma aku takut kalau Seojun keluar, dia pasti akan nyari masalah kepadamu dan juga Hafiz, jadi untuk mengatasinya aku ingin bekerjasama dengan G-Dragon untuk memberatkan masa tahanan Seojun supaya dia tidak menganggu kalian kembali," kata Nabila.

" Uhmm aku mengerti. Dulu aku sempat bertukar pesan dengan oppa, tapi sekarang aku punya kesibukan lain aku tak sempat bertukar pesan dengannya. Untuk saat ini kita buat aja dulu strategi supaya hal yang tidak kita inginkan tidak terjadi. Uhmm bisa minta bantuan kepada FBI gitu, kalau emang Seojun keluar dan membuat masalah baru kita minta bantuan kepada G-Dragon. Sebelum itu kita bincangkan dulu kepada para FBI supaya cari cara agar Seojun tidak keluar dari sini," kata Aulia.

" Masalahnya ya, mata matanya Seojun masih berkeliaran. Dan aku kenal salah satu mata matanya," kata Nabila. " Apaa! Yang benar! Mending kau laporkan dulu kepada para FBI, supaya mata matanya bisa ketangkap sama para FBI," kata Aulia.

" Aku gak punya kuasa untuk memberitahukan ini kepada pihak FBI, cuma kalau ayahku mungkin bisa. Uhmm setahu aku, Hafiz pernah menceritakan kalau dia punya teman yang bekerja di FBI, apa kau kenal dengan temannya itu, Aulia?" kata Nabila.

" Aku sih kenal, cuma gak terlalu akrab gitu dengan temannya Hafiz. Nanti deh kalau aku jumpa dengannya, akan kuberitahu dengannya," kata Aulia. " Ah yaa, ini nomorku. Kabari kalau kau sudah menemui temannya Hafiz. Biar kita bisa bekerjasama dalam memberatkan masa tahanannya Seojun sekaligus mata matanya Seojun," kata Nabila.

" Ngomong ngomong mengenai mata matanya Seojun, emangnya dia dimana sekarang?" kata Aulia. " Aku belum tau dia dimana sekarang, Aulia. Tapi nanti akan kukabari kalau lokasi mata mata itu kepadamu, karena dia suka pindah pindah negara gitu," kata Nabila.

" Apa istrinya Hafiz bisa kupercaya? Mengingat kasusnya Seojun sangatlah besar, takutnya dia salah satu anak buahnya Seojun. Uhmm coba deh aku tanyakan kepada Hafiz mengenai istrinya. Aku agak curiga dengannya," batin Aulia.

" Ah yaa. Aku mau menyusul Hafiz dulu," kata Aulia. " Sekalian panggilkan Hafiz kesini ya Aulia," kata Nabila. " Ya," kata Aulia. Aulia pun menghampiriku dan langsung menepuk pundakku.

" Omongin apa kalian tadi?" kataku. " Bisa kita bicara sebentar. Jangan disini, ramai," kata Aulia. " Okee," kataku. " Anakku biar aku gendong," kata Aulia. " Ya," kataku.

Aulia pun keluar dari acara pesta. " Kenapa istrimu bisa mengetahui kasusnya Seojun? Apa dia salah satu dari mata matanya Seojun? Soalnya dia juga membahas tentang G-Dragon," kata Aulia.

" Sudah kuduga kau akan bertanya kayak gitu, Aulia. Dia tak ada kaitannya dengan Seojun, cuma ayahnya punya koneksi gitu dengan musuhnya Seojun. Ya mafia gitu, mafia dengan punya koneksi dengan ayahnya Nabila itu bermusuhan dengan Seojun. Dan mafia itu juga memberitahukan siapa aja mata mata dari Seojun. Kau mau tau siapa mata mata itu? Ya mantan suaminya Nabila," kataku.

" Haahh! Kau yang benar aja, Hafiz! Siapa mafia yang punya koneksi dengan mertuamu sekarang? Apa G-Dragon mengenalnya? Dan juga akunya, Hafiz?" kata Aulia cemas. " Untuk G-Dragon dan kau itu mafia itu tidak tau siapa kalian, tapi mafia itu ada dendam gitu sama Seojun gak ada kaitannya dengan kalian. Aku sempat cek biodatanya mafia itu, kau tenang aja," kataku.

" Syukurlah! Aku takut kalau G-Dragon itu ada kaitannya dengan mafia itu bisa bisa dia tau kelemahannya G-Dragon. Bisa kena akunya juga, Hafiz," kata Aulia. " Gak akan. Tapi kalau emang Seojun nantinya bebas, apa yang akan kita lakukan? Apa Arya masih bisa menghadapi kejahatannya Seojun? Kau mending dari sekarang hubungi G-Dragon, kita gak tau apa yang akan Seojun rencanakan kepada kita," kataku.

" Itu nanti akan kubicarakan dengan oppa, tapi iya juga ya. Apa Arya bisa menghadapinya? Kalau Arya sendiri yang menghadapinya gak akan bisa, aku punya kenalan gitu di pesantren tempat aku ngajar. Kembaran dari pemilik pesantren gitu punya koneksi yang kuat di dunia mafia, mungkin aku bisa meminta bantuan kepadanya," kata Aulia.

" Resikonya ada gak, Aulia? Atau minta bantuan kepada mertuaku?" kataku. " Kalau untuk itu kita simpan aja dulu rencananya," kata Aulia. " Ya, apa perlu aku minta bantuan kepada teman temanku?" kataku.

" Boleh, tapi bukan untuk sekarang. Mending kau balik ke tempat istrimu. Soalnya istrimu mencarimu, Hafiz," kata Aulia. " Ah yaa, kau nikmati aja acaranya," kataku.

Tanpa aku dan Aulia sadari, ada mata mata Seojun yang mengintaiku dan Aulia. " Untuk saat ini kau bebas Aulia. Tunggulah saat itu tiba, akan kubuat heboh semuanya. Dan pesantren mana Aulia maksud? Bisakah aku masuk ke dalam pesantren itu? Biar kuambil semua harta hartanya pesantren tempat Aulia mengajar? Menarik," batin mata mata tersebut.

Bagaimana kisah selanjutnya. Lanjut di part selanjutnya yaa. Bakalan seru deh, ini ceritanya sebenarnya dari mimpi author aja pas author tidur dan kadang kadang muncul cuma sekarang gak muncul muncul hehehe. See yaa sampai jumpa semuanya yaa. Byeee 👋👋

She Is Too Perfect For This Delinquent Me Chap 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang