Aku pun merasa haus dan menuju dapur. Aku mendengarkan semua pembicaraan Aulia dan Arya. Arya pun langsung menghentikan pembicaraannya dengan Aulia. " Siapa orang yang kalian maksud?" kataku kepada Arya dan Aulia. " Dia teman kerjaku dan kebetulan kenal dengan Aulia. Iya kan, Aulia," kata Arya sambil mengode Aulia. Dan Aulia pun paham dengan kode tersebut.
" Iya Hafiz. Dia rekan kerja Arya, yang Arya maksud. Kalau ada yang ingin diambilkan bilang aja kepada Hafiz. Aku mau ke kamar," kata Aulia. Aulia pun menuju ke kamarku.
" Orang yang menyukai Aulia rekan kerjamu, Arya? Yang mana? Ada aku tau, supaya aku bisa menyeleksinya?" kataku kepada Arya. " Ada lah. Kau gak bakalan tau. Udahlah mending kau temani Aulia, atau gak kita cerita cerita tentang kawan kawan kita, gimana?" kata Arya.
" Gak, mending aku nonton bareng orangtuaku," kataku yang langsung mengambil makanan di dapur. Setelah itu aku balik ke ruang tv sambil menemani ayahku nonton.
" Ah syukurlah. Jika dia tau pekerjaan asliku dan nyari tau siapa yang menyukai istrinya bisa gawat ntar. Masalahnya ini juga menyangkut hidupnya. Serba salah akunya," kata Arya.
Arya pun akhirnya ikut nonton bersamaku. " Om sama istri om akan balik ke kamar. Ayo ma, papa udah ngantuk," kata ayahku kepada mamaku. Setelah itu tinggallah kami di ruang televisi.
" Katanya anak anak (teman teman mereka) kau jarang ikut ngumpul, Arya? Aku tau kau sibuk, tapi sesekali ikut ngumpul lah dengan anak anak. Aku yang mempunyai kesibukan aja masih bisa kumpul dengan mereka, kau pun juga harus ikut kumpul," kataku kepada Arya.
" Iya nanti aku akan ke markas, tapi kalau aku gak sibuk. Lagian akhir akhir ini aku banyak banget kesibukan yang gak bisa aku tinggalin. Jadi jarang aku ke tempat mereka, kalau aku gak sibuk aku akan kesana," kata Arya. " Iya," kataku kepada Arya.
" Hmm Hafiz aku ingin menyampaikan pesan untukmu boleh," kata Arya. " Apa?" kataku. " Kau harus berhati hati dengan orang didekatmu, bisa aja dia yang akan membuatmu hancur. Kalau perlu menjauhlah dari mereka jika mereka membuatmu risih," kata Arya.
" Maksudnya?" kataku bingung. " Pokoknya kau berhati hati pokoknya, Hafiz. Aku hanya ingin mengatakan itu aja. Aku sebagai sahabatmu akan selalu menyingkirkan orang orang yang berbuat jahat kepadamu," kata Arya. Aku hanya mengangguk dan tak tau harus menjawab apa dengan Arya.
Tiba tiba handphone Arya berdering. " Hp mu berdering, kayaknya ada yang menge chattmu deh, Arya," kataku. " Oke," kata Arya.
Arya pun membuka handphone dan ternyata yang nge chatt dari rekan sesama FBI. Ini isinya ya...
Rayan (Rekan FBI): " Bos saya mau ngasih info kepada bos, jadi anak buah dari musuh kita udah kami babak belur semuanya. Terus anak buahnya mau kita apain bos?"
Arya: " Tangkap dan bawa ke tempat yang susah dijangkau oleh bosnya. Terus suruh mereka jujur kenapa mereka memantau apartemen rekan klienku"
Rayan (Rekan FBI): " Baik bos. Akan kami bawa mereka ke tempat yang bos suruh"
Arya: " Baik. Oh ya cewek yang sedang dekat dengan musuhku lagi ngapain sekarang? Sebagian dari kalian terus memantaunya? Dan tolong update keuangan dari perusahaan yang sedang aku jaga. Terus kirim filenya ke aku"
Rayan (Rekan FBI): " Cewek itu sedang check in dengan laki laki yang tidak kami kenal bos. Kayaknya bukan sama musuh bos deh. Tadi anak buahku sempat ngikutinnya bos. Dan tadi saya sedang melihat laporan keuangan dari perusahaan yang bos maksud, lalu aku menemukan ada kejanggalan disana. Ada transaksi dana dari musuh bos deh kalau tidak salah saya lihat"
Arya: " Apa! Coba kirim sekarang juga. Saya ingin melihatnya. Itu musuhku melakukan transaksinya kapan? Tanggal berapa gitu?"
Rayan (Rekan FBI): " Baru seminggu ini deh kayaknya bos. Ini saya kirimkan data datanya bos"
Arya: " Okee. Cepat ya"
Rayan (Rekan FBI): " Baik bos"
Data pun dikirimkan ke handphonenya Arya. Arya pun langsung membaca laporan tersebut. " Astaga buat apa perusahaan Seojun nanam sahamnya di perusahaan Hafiz? Apa kutanyain aja kepada Hafiz? Ah penasaran aku," batin Arya.
Arya pun melihat ke arahku. " Hafiz," kata Arya. " Ya, apaan lagi, Arya?" kataku kesal. " Aku mau bertanya boleh gak?" kata Arya. " Boleh, emangnya kenapa?" kataku penasaran.
" Dalam seminggu ini kamu ada proyek gak dengan perusahaan lain? Soalnya kamu kan sering cerita mengenai kerjasamamu dengan perusahaan lain. Penasaran nama perusahaan yang sedang bekerja sama denganmu," kata Arya.
" Oh ya. Nama perusahaan itu Seojun Corporation kalau gak salah. Perusahaan itu ingin bekerja sama denganku dibidang makanan ke perusahaan kami kalau gak salah aku. Yang merekomendasikannya itu si Putri," kataku kepada Arya.
" Putri? Tumben dia yang merekomendasikannya kepadamu," kata Arya. " Iya soalnya temannya Putri ada tuh yang punya perusahaan terus temannya Putri minta kerjasama gitu lah ke perusahaanku. Mungkin temannya itu tau kalau Putri itu kekasihku," kataku.
" Wah Putri benar benar! Dia merekomendasikan selingkuhnya untuk berbisnis dengan pacarnya, Hafiz. Aku harus kasih tau Aulia besok pagi," batin Arya. " Oh, ya udah kalau begitu. Ini jam 12 malam, mending kau tidur. Kasian Aulia tidur sendirian," kata Arya.
" Ya udah aku tidur dulu ya," kataku kepada Arya. Setelah itu aku pergi ke kamar. Aku pun masuk ke kamar dan melihat Aulia sudah tertidur pulas. Aku pun langsung berbaring di sofa.
Beberapa menit kemudian. Aulia terbangun gara gara haus. Aulia pun langsung bangun dan memakai hijab untuk keluar. Setelah itu Aulia keluar menuju dapur.
Aulia melihat Arya belum tertidur dan langsung menghampiri Arya. " Kau belum tidur, Arya?" kata Aulia. " Belum, oh ya aku dapat kabar dari anak buahku kalau Putri sudah menyuruh Seojun untuk berbisnis di perusahaan Hafiz. Ini laporan keuangannya, Aulia. Kalau bisa bilang kepada ayahnya Hafiz supaya membantu dalam menjaga keuangan perusahaan anaknya itu. Kalau kita tidak mendapatkan bantuan, rencana kita bisa gagal. Ini sudah sekian kali aku dan G-Dragon untuk menangkap Seojun. Dan momen seperti ini harus kita lakukan agar Seojun tidak melalukan rencana dan bisa ditangkap lalu dibawa ke penjara FBI supaya Seojun tidak melakukan kejahatan ini," kata Arya.
" Tapi G-Dragon harus mengetahui rencana terbarumu agar dia tidak salah paham sama kita, gak sih samamu aja gitu," kata Aulia. " Ya pasti akan ku kasih kepada dia. Supaya kita ada bekingan dari mertuamu, Aulia. Kalau G-Dragon aja gak akan mempan terhadap Seojun," kata Arya.
" Oke, terus orang yang mengintai kami bagaimana? Apa sudah ditangkap oleh tim mu, Arya?" kata Aulia. " Sudah," kata Arya. " Oh oke kalau begitu. Mending kau tidur Arya, sudah malam," kata Aulia. " Aku harua tetap terjaga agar musuh musuh kita tidak sampai masuk ke apartemenmu," kata Arya. " Ya udah kalau begitu aku masuk ke kamar ya, Arya. Nanti kabarin aja kabar terbarunya," kata Aulia. " Pasti," kata Arya.
Bagaimana kisah selanjutnya. Lanjut di part selanjutnya yaa. Bakalan seru deh, ini ceritanya sebenarnya dari mimpi author aja pas author tidur dan kadang kadang muncul cuma sekarang gak muncul muncul hehehe. See yaa sampai jumpa semuanya yaa. Byeee 👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Too Perfect For This Delinquent Me Chap 1
RomanceIni mengisahkan pertemuanku dengan wanita yang menjadi istriku sekarang ini. Nama Aulia. Dia dulunya adalah wanita yang ku bully waktu aku SD dulu. Dulu penampilannya sangatlah culun. Aku beserta teman temanku sering membully dia di sekolah dulu. Ta...