Aku pun mulai kegiatanku seperti biasa setelah nonton konser bersama Putri. Dan Aulia pun mencari kerja tambahan untuk bisa membiayai rumah orangtuanya. Selama itu kami sibuk dengan kegiatan masing masing sampai suatu ketika kejadian mengerikan itu terjadi.
Aku pun mabuk dengan luar biasa. Alasanku mabuk karena aku mulai jenuh dengan pernikahan ini. Ditambah lagi Putri tiba tiba memintaku untuk meresmikan hubungan ini. Sampai sampai aku sering melampiaskan ini di bar. Dan inilah akibat pelampiasanku ini. Pulang pulang aku masuk ke kamar Aulia.
Aulia pun terkejut melihatku masuk ke kamarnya. " Kau ngapain masuk ke kamarku, Hafiz? Sana baliklah kau ke kamarmu, Hafiz!" kata Aulia. Aku yang masih setengah sadar melihat Aulia tidak memakai kerudung. Selama aku menikah dengannya aku hanya sering melihatnya memakai kerudung, baru kali aku melihat dia tanpa kerudung. Rambut yang panjang membuat kecantikan Aulia terlihat di mataku. Dan aku melihat disekitar kamar Aulia, aku menyukai bau dari ruangan Aulia. Akal sehatku merasukiku. Aku memeluk Aulia dengan erat. Sangat erat sampai sampai Aulia susah melepas pelukanku.
Tiba tiba hormonku naik ketika aku mengendus bau tubuh Aulia. Tanpa pikir panjang aku langsung melepas pakaian Aulia. Dan tentu juga aku pastinya. Aulia berusaha menjauh dariku tapi sia sia Aulia melakukannya. Aulia pun hanya bisa mengeluarkan air matanya ketika aku menyentuh Aulia secara tidak sadar.
Ya itu malam pertama sekaligus kenangan yang buruk untuk Aulia. Kalau aku mungkin gak malam pertama yang buruk. Biasanya aja kayaknya. Saking biasanya aku gak mengingat kejadian tersebut.
" Oh jadi ini yang bikin teman temanmu betah? Kau dengan gampangnya mengasih tubuhmu kepada teman teman yang kau anggap baik itu? Ahh.. nikmat sekali ini... beda nikmatnya ketika aku melakukan itu dengan Putri... sensasinya sangat berbeda ketika aku melakukan itu kepadamu...," racauku kepada Aulia.
" Aku emang berteman dengan mereka, tapi aku gak serendah itu kepada mereka. Aku masih menjaganya. Beda denganmu ataupun pacarmu, aku masih belum disentuh oleh siapapun. Mungkin setelah itu aku dianggap kotor, atau aku... ah aku bingung nasib aku selanjutnya. Pleasee hentikan ini semua, Hafiz, hikss..," kata Aulia menangis.
" Alah paling kau ngelak, udah ngaku aja semua. Lagian aku gak peduli kau disentuh atau tidak, bagiku ini pelampiasan yang baik untukku pastinya. Nikmati permainanku selanjutnya," erangku kepada Aulia. (Selebihnya kalian bayangin aja sendiri, ini mimpi apaan coba? Kok bisa author mimpi kayak begitu)
Aku dan Aulia pun melakukannya sampai jam 3 malam. Setelah aku melakukan itu kepada Aulia, aku pun langsung tidur. Sedangkan Aulia langsung ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya dengan air mengalir. Aulia pun menghapus jejak jejak yang aku tinggalin di tubuh.
" Aku kotor, hiks. Aku kotor. Memang ini haknya, tapi kata katanya bikin aku sakit. Dimatanya aku cewek yang gak benar, padahal pacarnya lebih gak benar. Untuk besok aku ingin menjauh dan mencari penginapan yang jauh dari Hafiz. Gak bisa aku disakitin sama dia, rasanya sia sia aku menabung untuk perceraian ini, eh malah aku mendapatkan hal yang tidak aku inginkan, hiks," kata Aulia sambil menggosok gosok badannya.
Setelah Aulia mandi, Aulia pun langsung keluar dan menuju ke ruang makan. Dia pun langsung mengambil air. Dia pun langsung menge chatt seseorang. Ini isinya...
Aulia: " Halo oppa, oppa lagi ngapain sekarang? Ada yang ingin kubilang kepada oppa"
G-Dragon : " Aku lagi gak ngapa ngapain, Aulia. Apa? Aku penasaran apa yang mau kamu bilang, nih"
Aulia: " Kan teman teman oppa pernah bilang kalau aku pindah dari pekerjaan ini kan, kayaknya aku tertarik deh kerja di Korea, uhm mungkin aku akan jujur kepada oppa tentang perasaanku kepada oppa"
G-Dragon: " Kalau kamu gak mau, gak usah dipaksain, Aulia. Aku gak apa kok, Aulia"
Aulia: " Tapi ini penting, oppa. Maaf sebelumnya oppa aku pun memiliki perasaan yang sama dengan oppa, tapi aku gak bisa menerima oppa. Pertama karena pekerjaan kita sangatlah berbeda. Oppa orang terkenal, aku apalah oppa, gak terkenal akunya oppa. Kedua aku sudah menikah, mungkin oppa kaget. Tapi aku sudah menikah, dan tidak mungkin menjalin hubungan ini. Jadi maafkan aku, oppa hikss"
G-Dragon: " Apa! Seriuslah Aulia! Kamu gak bercanda kan?"
Aulia: " Iya oppa. Aku gak bercanda. Aku sudah menikah saat ini. Jadi kita cukup berteman aja, bisa kan oppa? Maafkan sekali lagi kalau aku mengecewakan perasaan oppa. Sebenarnya aku pun tak ingin kayak gini dan mau menerima oppa sebagai kekasihu. Tapi keadaannya gak memungkinkan untuk kita jadi sepasang kekasih, oppa"
G-Dragon: " Oke Aulia. Gak apa apa kita berteman. Uhmm apa kamu mencintai suamimu? Sehingga kamu mau menikahnya, terus siapa suamimu, Aulia?"
Aulia: " Orang yang menjadi incaran musuhmu, oppa. Hafiz dialah suamiku. Aku dan Hafiz menikah karena dijodohkan, bukan karena keinginan kami oppa. Untuk saat ini kami belum membuka hati kami satu sama lain oppa"
G-Dragon: " Hafiz yang itu! Walaupun aku tak tau rupanya kayak apa kayaknya aku akan menyuruh Arya untuk melindungi suamimu, Aulia selain dirimu"
Aulia: " Tanpa oppa kasih tau kepada Arya, Arya pasti akan melakukannya. Karena Arya adalah temannya Hafiz. Sekaligus Hafiz juga satu sekolah dengan Arya yang waktu itu pernah oppa tanyakan lalu aku menjawabnya di ruang istirahat oppa pas oppa konser itu"
G-Dragon: " Oh pantaslah. Kayak semangat gitu si Arya nya. Oke pokoknya ikutin aja apa yang direncanakan oleh Arya. Jangan kau beritahu ini kepada Hafiz tentang rencana Arya ini"
Aulia: " Iya oppa, aku tak mungkin mengatakan itu kepada Hafiz"
G-Dragon: " Oke, uhmm sudah dulu ya, tiba tiba managerku memanggilku. Nanti kita obrolin lagi ya"
Aulia: "Oke oppa"
Setelah Aulia menge chatt G-Dragon, adzan subuh terdengar di apartemen Hafiz. Aulia pun langsung mengelap air matanya dan langsung menuju ke kamar mandi. Sementara aku masih tertidur pulas.
Aulia pun keluar dari kamar mandi dan langsung mengambil mukenal lalu keluar dari kamarnya. Beberapa menit kemudian. Aulia masuk kembali ke kamar dan membangunkan Hafiz. " Bangun, udah subuh. Sholat dulu, Hafiz," kata Aulia takut. Aku pun langsung bangun dan melihat tubuhku bertelanjang.
" Kenapa aku bisa kayak gitu? Kau apa apain aku, kan?" kataku. " Kau yang apain aku. Bukan aku!"kata Aulia. " Aku?" kataku. " Iya, tadi malam kau mabuk dan kau melakukan itu selama kau mabuk, Hafiz," kata Aulia. " Gak mungkin! Itu gak mungkin, Aulia," kataku tak percaya.
" Terserah kalau mau percaya atau tidak, mending kau bersihkan tubuhmu lalu setelah itu kau sholat. Aku mau sarapan duluan pokoknya," kata Aulia. Aulia pun langsung keluar dari kamarnya. Sedangkan aku masih gak percaya dengan ucapan Aulia.
" Gak mungkin kan aku melakukannya? Dan ini bukan kamarku, arrgggghhh! Bodoh kau Hafiz! Bodoh!" kataku emosi. Aku pun langsung membuka selimut dan alangkah terkejutnya aku melihat sprei nya. Ada noda di sprei itu. Aku tau noda itu dari mana asalnya.
" Dia masih belum tersentuh rupanya. Apa yang aku katakan kepadanya? Apa aku mengatakan yang tidak tidak kepadanya? Ahhh," batinku kesal dengan apa yang kulakukan tadi malam. Dan kejadian tersebut tidak hanya sekali, tapi dua kali aku melakukan itu dengan Aulia.
Bagaimana kisah selanjutnya. Lanjut di part selanjutnya yaa. Bakalan seru deh, ini ceritanya sebenarnya dari mimpi author aja pas author tidur dan kadang kadang muncul cuma sekarang gak muncul muncul hehehe. See yaa sampai jumpa semuanya yaa. Byeee 👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Too Perfect For This Delinquent Me Chap 1
Roman d'amourIni mengisahkan pertemuanku dengan wanita yang menjadi istriku sekarang ini. Nama Aulia. Dia dulunya adalah wanita yang ku bully waktu aku SD dulu. Dulu penampilannya sangatlah culun. Aku beserta teman temanku sering membully dia di sekolah dulu. Ta...