Selama beberapa minggu ini, Arya sudah banyak menggali data data kejahatan Seojun. " Sudah saatnya gak sih aku terang terangan memperlihatkan hubunganku dengan Putri dihadapan Hafiz? Supaya aku bisa cepat cepat menangkap Putri dan Seojun. Ya, tapi aku harus beritahu dulu kepada Aulia dan G-Dragon supaya bisa terlaksana rencana ini," batin Arya.
Arya pun langsung mengechat Aulia. Ini isinya ya...
Arya: " Aku sudah banyak mengumpulkan data data kejahatan Seojun. Dan hartanya Hafiz masih aku jaga dengan baik, sudah saatnya gak aku terang terangan berpacaran dengan Putri didepan Hafiz?"
Aulia: " Aku juga sudah menghitung jumlah keuangan perusahaan Hafiz. Oke jika kau ingin terang terangan, lakukanlah. Dan setelah kau mengaku hubunganmu itu dihadapan Hafiz kita lihat apa yang akan Seojun lakukan. Kita harus siap siaga pokoknya Arya. Jangan sampai kita lengah"
Arya: " Pasti Aulia. Aku akan tetap memantau Seojun pokoknya. Tenang aja pokoknya, Aulia. Anak buahku tetap standbye dari luar"
Aulia: " Iya soalnya kita gak tau apa yang akan Seojun lakukan untuk menambah kejahatannya itu kepada G-Dragon. Dan juga aku tentunya"
Arya: " Kau kan udah di Korea, udah banyak yang jagainnya. Ngapain kau masih takut dengan Seojun?"
Aulia: " Bukan ke akunya, tapi lebih ke orangtua dan adikku sih, Arya. Sudahlah apapun yang akan kau lakukan aku dukung, aku harus bersiap siap untuk kerja"
Arya: " Oke berarti rencana kita tinggal bagaimana caranya agar Seojun bisa ditangkap oleh FBI"
Aulia: " Iya tinggal itu. Kau ada rencananya, Arya?"
Arya: " Udah, apa kita bicarain di grup? Biar G-Dragon tau bisa ngasih rencananya gitu. Soalnya aku belum buat rencananya. Masih ngambang"
Aulia: " Ya sudah nanti aja kita bicarakan. Atau gini Arya, gimana aku aja yang ngirim perselingkuhan Putri samamu kepada Hafiz? Tapi pakai nomor yang susah dilacak gitu"
Arya: " Boleh, ntar aku kirim fotonya lalu kau kirim kepada Hafiz. Jadi gimana, nanti aja kita bicarakan tentang rencana penangkapan Seojun ini di grup?"
Aulia: " Iya nanti aja. Oke nanti kirim dimana lokasimu bersama Putri, lalu aku kirim lokasi kalian kepada Hafiz"
Arya: " Oke"
Setelah itu Aulia dan adiknya pergi ke sebuah caffee untuk bekerja. Sementara aku sibuk ke bar karena banyak masalah yang tidak aku selesaikan dengan baik lalu aku melampiaskannya di bar ini.
Putri yang sedang menemaniku lantas kesal. " Jadi sekarang ayahmu yang memegang perusahaanmu? Kok bisa babe! Itu hasil keringatmu, kenapa kamu bisa mengasihnya kepada ayahmu, babe. Kalau gini jadinya lebih baik kita putus. Aku tak mau lagi berurusan dengan ayahmu, babee! Kau tau kan bagaimana sikap ayahmu kepadaku, babee! Ayolah babyy," kata Putri.
" Gak bisa Putri. Aku sudah memohon tapi ayahku tetap kekeh dengan pendiriannya. Aku tak bisa melawannya," kataku. " Ish ya sudah kalau kau nyerah kayak gitu kita putus! Aku tak sudi punya pacar yang sudah miskin kayak kamu," kata Putri. " Aku belum miskin, hanya perusahaanku lagi bermasalah. Kau jangan berkata kayak gitu, Putri!" kataku marah.
" Ya kalau perusahaanmu bermasalah harusnya kau tak meminta ayahmu mengurus perusahaanmu. Itu sama aja kau tidak punya usaha untuk membuat perusahaanmu kembali sukses. Masa harus ayahmu turun tangan mengatasi permasalahaan perusahaanmu, Hafiz! Harusnya kau cari tau permasalahannya," kata Putri.
" Aku lagi cari tau permasalahannya, tapi ayahku keburu bertindak. Aku tak bisa berkutik kalau ayahku sudah ikut campur," kataku. " Ah sudahlah, pokoknya kita putus! Aku tak mau berhubungan denganmu, Hafiz," kata Putri yang langsung pergi dari kantorku.
" ARGGHHH! KENAPA BISA SEKACAU KAYAK GINI SIH! APA INI KARMA DARI AULIA! AWAS KAU AULIA!! AKU AKAN MEMBALASMU, AKU AKAN MEMBALASMU, AULIA!" teriakku. Sedangkan Putri masih mendengar teriakanku. " Sekarang perusahaan Hafiz sudah mulai menurun, waktunya aku go public hubunganku dengan para selingkuhanku. Apalagi rencana Seojun sudah mulai berjalan, oke sekarang giliranmu, Seojun," gumam Putri.
Putri pun pergi ke tempat Seojun. Sementara anak buah Arya mengikuti Putri. Dan anak buah Arya menelpon Arya. " Bos, target kita akan menemui musuhmu, bos. Dan tadi suami dari klien kita berteriak, katanya dia akan membalas klien kita bos, apa maksudnya ini bos?" kata anak buahnya Arya ditelpon.
Arya yang sedang berada di mobil menerima panggilan itu lantas mengangkatnya. " Oke kabari terus kepadaku. Untuk soal suami klien kita aku tau maksudnya, tapi kalian hanya fokus pada target kita, jangan ke suami klien kita. Soal suami klien itu biar aku aja yang cari tau, pantau terus pokoknya," kata Arya.
" Baik bos. Kami pantau target kita, laporan selesai!" kata anak buah Arya. Setelah itu telepon di matikan. Arya pun tersenyum mendengar laporan anak buahnya. " Mungkin kau menganggap ini perbuatan Aulia, padahal itu perbuatan Putri, Hafiz. Oke sudah saatnya aku menjalankan misi ini. Mungkin saat ini Seojun tersenyum lebar karena sudah menurunkan beberapa nominal keuangan perusahaan Hafiz, tapi untuk ke depannya ayahnya Hafiz yang akan bertindak dan mungkin keuangan perusahaan Hafiz akan kembali ke sedia kala dan disaat itu aku sendiri yang akan menangkapmu beserta Putri. Tunggu saja itu, dan aku akan membuat Putri hamil anakku biar tambah seru dan pastinya kau akan jijik dengan perbuatan Putri kepadamu nanti Seojun. Tunggu saja itu," kata Arya.
Putri pun sampai di tempat Seojun. " Honey rencana kita berhasil, si Hafiz menganggap kalau ini karma dari Aulia. Padahal Hafiz sendiri yang terlalu bodoh dengan perkataanku. Hahaha, untuk berikutnya kau akan melakukan apa, honey?" kata Putri. " Oke itu berita yang baik untukku. Dan untuk kedepannya aku akan menanam saham yang dikasih oleh pacarmu ke pasar gelap. Ada bisnis yang akan aku urus nanti. Uhmm tolong panggilkan Arya, kayaknya aku butuh penjagaan dari Arya untuk kedepannya," kata Seojun.
" Oke nanti aku panggil Arya. Saatnya gak sih kamu memanjakanku, honey. Ayolah kamu udah lama tidak menyentuhku, tubuhku menginginkanmu, honey," kata Putri. " Lain kali aja, soalnya aku lagi menyusun apa saja yang akan aku lakukan kedepannya. Mending kau lakukan kegiatan lain selain itu, bisa kan?" kata Seojun. " Ah kamu mah, honeyy! Ya sudah mending aku ke bar! Bersenang senang, dah honeyy!" kata Putri kesal.
Putri pun meninggalkan Seojun dan menelpon Arya. " Arya temanku memanggilmu. Sana temuin, dia ada perlu denganmu," kata Putri. " Oke," kata Arya. Arya pun menemui Seojun. Dan Arya pun sampai di tempat Seojun.
" Oh kau sudah sampai, Arya. Sini ada yang ingin kusampaikan denganmu, Arya!" kata Seojun. " Apa bos?" kata Arya. " Jadi ada investorku dari luar ingin kerjasama denganmu. Coba kau baca itu berkas itu, lalu berikan pendapatmu, Arya!" kata Seojun. Arya pun langsung membaca berkas itu. Tanpa sepengatahuan Seojun, diam diam Arya memakai softlens yang bisa memotret objek yang dibaca Arya. Arya pun langsung memotret berkas itu dengan mengedipkan mata.
" Astaga ini bisnis gelapnya banyak sekali. Dan inti poin ini untuk mengalahkan popularitas G-Dragon. Wah ini tak bisa dibiarkan ini, aku harus secepatnya menyelesaikan misi ini. Oke kusimpan aja potret yang baru saja aku lihat ini. Berguna juga softlens ini. Oke kurubah mode softlensnya seperti mata biasa," batin Arya.
" Ini maksud bisnisnya ke pasar gelap gitu, bos? Oke kalau menurutku ini keuntungan yang besar untuk bisnis yang akan bos jalankan," kata Arya. " Iya, makanya kau temani aku nanti ke bisnis itu. Sekaligus menjagaku, kau tau kan aku banyak musuh, takutnya musuhku mengincarku, Arya," kata Seojun.
" Iya nanti akan kutemani bos deh. Kalau aku tak sibuk ya bos," kata Arya. " Iya, sekarang susul Putri ke bar. Jagain Putri pokoknya," kata Seojun. " Baik bos, saya susul Putri sekarang," kata Arya. Setelah itu Arya langsung masuk ke mobil dan langsung menyimpan lensa mata itu ke dalam tas. " Bukti sudah ada di tanganku, sebelum aku ke bar lebih baik aku balik ke apartemen dan mengirimkan bukti ini kepada G-Dragon," kata Arya.
Bagaimana kisah selanjutnya. Lanjut di part selanjutnya yaa. Bakalan seru deh, ini ceritanya sebenarnya dari mimpi author aja pas author tidur dan kadang kadang muncul cuma sekarang gak muncul muncul hehehe. See yaa sampai jumpa semuanya yaa. Byeee 👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Too Perfect For This Delinquent Me Chap 1
RomanceIni mengisahkan pertemuanku dengan wanita yang menjadi istriku sekarang ini. Nama Aulia. Dia dulunya adalah wanita yang ku bully waktu aku SD dulu. Dulu penampilannya sangatlah culun. Aku beserta teman temanku sering membully dia di sekolah dulu. Ta...