Aku pun menyusul Aulia ke ruang makan. Kulihat dia memakan sarapannya. Sedangkan aku ingin membicarakan sesuatu tapi aku takut mengatakannya kepada Aulia.
" Aulia," kataku kepada Aulia. " Apa?" kata Aulia. " Kejadian malam kemarin gak usah kamu ingat ya, anggap aja kamu gak tau ya Aulia. Ini, minumlah pil ini. Ini pil untuk menunda kehamilan pokoknya ini Aulia. Minumlah serutin mungkin, jangan selang seling pokoknya Aulia. Aku takut keblablasan melakukan itu kepadamu yang akan menyebabkan kamu hamil nanti, jadi untuk berjaga jaga minumlah pil ini," kataku kepada Aulia.
" Ya kalau aku ingat, sarapanlah. Bibi udah menyiapkan sarapan untukmu. Aku keluar dulu," kata Aulia. " Kemana?" kataku. " Menghibur diri, jangan cari aku pokoknya, Hafiz," kata Aulia. " Hmm," kataku. Aulia pun keluar dari apartemen.
Asisten yang bekerja dengan kami terheran melihat Aulia keluar secara tiba tiba seperti sekarang ini. " Non Aulia kemana, den? Den Hafiz ada masalah sama non Aulia? Bibi baru lihat sekali non keluar di pagi hari. Bahkan tak pernah sekali pun non keluar dari apartemen ketika den Hafiz bekerja. Sibuk nonton televisi ataupun main game yang den Hafiz punya yang dimainkan oleh non Aulia," kata asistenku kepadaku.
" Lagi gak ada masalah bibi. Udah siapin aja saya sarapan. Saya sudah sangat lapar ini, bibi," kataku. " Oh siap den Hafiz," kata asistenku kepadaku. Tiba tiba ada yang membunyikan bel apartemenku.
" Bibi siapin aja sarapannya, biar saya yang buka pintunya," kataku. Aku pun langsung membukakan pintu. Putri tiba tiba datang ke apartemenku. " Babee! Maaf aku baru bisa kesini. Jadwalku super duper padat, makanya aku jarang kesini. Mana istrimu, babe? Masih tidur istrimu itu?" kata Putri kepadaku.
" Keluar. Dia nyari angin keluar. Setelah aku sarapan kamu mau kemana? Mau ke mall sama aku?" kataku kepada Putri. " Mall belum buka, babe. Apa kita olahraga aja ya babe? Tubuhku rasanya gemuk akhir akhir ini, gak pede aku kalau aku kerja ketika aku gemuk seperti ini, babe," kata Putri kepadaku.
" Kau gak gendut, sayang. Orang kalau melihatmu iri karena gak bisa mendapatkan tubuh yang ideal sepertimu," kataku. " Terus kita melakukan apa, babe? Nonton deh, udah lama kita gak nonton berdua," kata Putri.
" Oke, nanti siap aku kerja kita nontonnya ya," kataku kepada Putri. " Lama dong, aku maunya sekarang. Dah lah mending aku balik aja ke apartemen kalau kayak gitu," kata Putri kesal.
Tiba tiba Aulia kembali dari luar. " Oh ada kalian, maaf menganggu waktu kalian kalau kayak gitu," kata Aulia. Sebenarnya Aulia masih pingin menjauh dariku, tapi karena Aulia melihat Putri, Aulia memilih balik ke apartemen.
" Dah senang senang padahal dia pergi, eh malah balik dianya. Jadi gak bisa aku mencuri kalung itu," batin Putri kesal. " Udah menghibur dirinya, ya udah masuk ke kamar. Aku dan Putri mau nonton disini. Jangan ganggu kami," kataku kepada Aulia.
" Ya," kata Aulia. Aulia pun masuk ke kamar dan mengganti sprei nya akibat malam yang sudah kubuat dengannya. " Jadi ganti sprei akunya kan. Malas kali aku gantinya, huhh!" kata Aulia kesal.
Setelah itu Aulia keluar dengan membawa spreinya. Putri melihat Aulia membawa sprei. " Kenapa kamu bawa spreinya, Aulia? Udah jorok ya spreinya? Atau udah usang?" kata Putri. " Mau aku cuci spreinya, udah fokus aja nontonnya. Gak usah perhatikan aku," kata Aulia.
Aulia pun langsung ke area mesin cuci dan langsung meletakkan spreinya ke dalam mensin cuci. Setelah itu Aulia masuk ke kamar. Sementara Putri gak fokus dengan nontonnya akibat bunyi handphone. Dan aku juga teralihkan perhatianku pada hp nya Putri.
" Daritadi hp mu berdering, mending ditengok dulu hp nya. Atau aku aja yang melihat isi hp mu, Putri," kataku. " Ah gak usah babe. Ya udah aku check dulu ya, kamu nonton aja dulu," kata Putri.
Putri pun membuka handphonenya. Dan melihat notifikasi dari Arya. " Ngapain Arya nge chatt aku? Tumben," batin Putri. Putri pun membuka isi chattnya. Ini isinya ya...
Arya: " Hai Putri"
Putri: " Hai juga, Arya. Tumben nge chatt aku, ada apaan coba?"
Arya: " Ada yang ingin kubicarakan denganmu lewat chatt. Boleh kan?"
Putri: " Boleh, ada apa memangnya Arya?"
Arya: " Aku tau kamu bosan dengan hubunganmu dengan Hafiz. Kau berselingkuh dibelakang Hafiz kan? Ngaku aja deh, Putri. Aku mau kok jadi selingkuhanmu"
Putri: " Ngaco kamu, Arya! Mana mungkin aku selingkuhin Hafiz. Udahlah gak usah nuduh nuduh aku sembarangan"
Arya: " Iya deh aku percaya. Uhmm aku mau nanya lagi nih. Apa kamu tau Seojun? Itu loh aktor terkenal gitu, kamu kan bekerja di dunia model, terkadang kamu menemukan model yang bekerja sebagai aktor kan. Ada gak aktor yang bernama Seojun itu? Aku mau dong jadi asistennya Seojun"
" Seojun kan memang membutuhkan asisten yang bisa mengurusi pekerjaannya. Kalau gitu aku tawarin aja dia pekerjaan kepada Seojun," batin Putri.
Putri: " Memangnya pekerjaanmu yang lama bagaimana? Udah dipecatkah kau dari sana, Arya?"
Arya: " Ya beberapa minggu yang lalu aku mengundurkan diri karena ketidakcocokan aku dengan bosku. Jadi gimana tawaran aku nih, Putri?"
Putri: " Aku sih ada teman yang bernama Seojun. Nantilah aku beritahu kepadanya tentangmu. Udah dulu ya, aku lagi nonton sama Hafiz"
Arya: " Kau lagi di apartemen Hafiz, apa Aulia tau tentang keberadaanmu?"
Putri: " Tau, cuma dia di kamar. Soalnya dia ditahan sama Hafiz"
Arya: " Kenapa ditahan sama Hafiz? Emang apa salahnya Aulia coba?"
Putri: " Gak ditahan sih, cuma Hafiz bilang kalau ada Aulia nonton dengan kami takutnya Hafiz risih dengan Aulia. Tau sendiri kan kamu, Arya. Hafiz nikah sama Aulia gara gara dijodohin. Coba aja Hafiz gak dijodohin mungkin gak kayak gini jadinya"
Arya: " Oh begitu. Udah ya kabari nanti infonya ya Put,"
Putri: " Oke Arya, siaapp"
Sementara di apartemen Arya. " Oke saatnya aku memainkan rencana ini. Aku harus beritahu ini kepada G-Dragon dan Aulia," kata Arya.
Ini isi pesannya ya di grub yang ada G-Dragon dan Aulia nya ya...
Arya: " Rencananya sudah di mulai dari sekarang, jangan ada yang tau tentang rencana ini. G-Dragon pantau dari jauh! Musuh harus masuk ke dalam perangkapku pokoknya"
G-Dragon: " Baik, Aulia jaga kalung itu baik baik. Dan jangan lengah pokoknya Aulia. Biarkan Arya yang melakukan rencana ini, kau cukup diam dan mulainya lindungi perusahaan suamimu"
Arya: " Kau sudah tau kalau Aulia sudah menikah? Kapan? Kok gak kasih tau aku sih? Curang ah kalian"
Aulia: " Rahasia pokoknya. Oke oppa aku hanya melihatnya dari jauh pokoknya dan menjaga kalung itu sebaik mungkin"
G-Dragon: " Oke,"
Arya: " Aulia, Putri ada disana. Kau berhati hati pokoknya. Atau gak kau keluar dari apartemen dan bawa kalung itu bersamamu. Aku akan menyuruh orang untuk menemanimu"
Aulia: " Gak usah. Aku malas keluar dari apartemen. Aku masih bisa pantau kalung itu"
Arya: " Oke kalau itu yang kamu mau, ya sudah. Kalau ada yang janggal jangan lupa beritahu aku.
Aulia: " Iya,"
Setelah Arya menge chatt itu kepada G-Dragon dan Aulia, Arya pun ke kantor tempat dia bekerja dan langsung mengundurkan diri dari pekerjaannya untuk melakukan pekerjaan yang sebenarnya sebagai seorang agen FBI
Bagaimana kisah selanjutnya. Lanjut di part selanjutnya yaa. Bakalan seru deh, ini ceritanya sebenarnya dari mimpi author aja pas author tidur dan kadang kadang muncul cuma sekarang gak muncul muncul hehehe. See yaa sampai jumpa semuanya yaa. Byeee 👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Too Perfect For This Delinquent Me Chap 1
RomanceIni mengisahkan pertemuanku dengan wanita yang menjadi istriku sekarang ini. Nama Aulia. Dia dulunya adalah wanita yang ku bully waktu aku SD dulu. Dulu penampilannya sangatlah culun. Aku beserta teman temanku sering membully dia di sekolah dulu. Ta...