Chap.6 {Last Time}no

56 4 0
                                    

𝔏𝔞𝔰𝔱 𝔗𝔦𝔪𝔢
-

Yang dikatakan Annette saat itu benar benar ia lakukan. Setelah berbicara dengan Vior, dirinya langsung menghadapi suaminya yang akhir akhir ini membatasi kegiatannya di kantor.

Sebagai suami, Danny pasti tau semua hal tentang Annette. Dengan seksama Danny membuka telinga nya dengan senang hati saat Annette bercerita.

"Aku minta buat berhenti kerja aja ya mas?" Ujar Annette. "Aku kasih pekerjaan ini sama Vior karena Naya masih belum bisa mengelola bisnis aku" Jelasnya.

"Apa adik kamu gak papa?" Tanya Danny.

"Aku udah bilang sama Vior, dan dia siap" Jelas Annette dengan sungguh sungguh.

"Apa kamu gak mau berobat aja, sayang?" Tanya Danny lagi. "Meski memang kamu menganggap bahwa penyakitmu gak bisa di sembuhkan, tapi siapa tau jika diusahakan semuanya bisa kembali seperti semula. Aku gak memaksa, karena semuanya juga sesuai persetujuan kamu sendiri, tapi apa kamu masih belum mau berjuang?"

Annette menghela nafasnya dan tersenyum. "Aku rasa lebih baik kayak gini, mas" Ujarnya. "Aku minta kalo nanti aku udah gak ada, tolong jagain Naya, mas. Perasaannya gak sesuai dengan pemikirannya. Dirinya masih anak kecil yang butuh sosok orang tua, masih butuh banyak perhatian. Waktu aku sama Naya gak banyak, aku nyesel lebih mentingin pekerjaan, maka dari itu kalo aku gak ada, aku minta kamu yang gantiin posisi aku buat Naya ya? Maaf kalo aku membebani mas, tapi aku gak tau harus minta sama siapa lagi selain mas yang nyatanya satu rumah dengan Naya" Jelas Annette yang dapat dimengerti oleh Danny.

"Aku setuju aja kalo kamu gak mau di obati dengan intensif, tapi aku minta kalo kamu jangan tutupin sakit kamu, ya? Dan Naya udah kayak putri aku sendiri. Sebagai pembayaran rasa rindu mas sama Mika, aku bakal jaga Naya dengan sebaik baiknya. Mas masih menganggap Naya sebagai Naya kok. Gak ada beban buat aku kok, apa yang kamu mau, mas pasti kabulkan jika mas sanggup" Jelas Danny dengan tatapannya yang begitu tulus.

Meski mereka menikah untuk kedua kalinya, namun mereka memiliki rasa sayang masing masing yang berbeda, meski mereka tak menyatu dari awal, tapi cinta mereka juga tetap sempurna.

"Apa aku boleh bicara dengan Ethan?"

Setelah Danny menyetujuinya, esoknya Annette benar benar menemui Ethan di taman belakang sambil menyeduh teh hangat dan menikmati semilir angin sejuk. Untungnya Ethan sedang tidak ada pekerjaan ataupun jadwal kuliah. Menjadi calon Doktor memang sulit.

"Apa ada yang mau bunda bicarain?" Tanya Ethan yang memecah kesunyian.

Annette tersenyum. "Hm,apa boleh bunda minta sesuatu sama Ethan?" Tanyanya yang membuat Ethan mengangguk sambil menyesap teh nya.

"Kalo Ethan sanggup, Ethan bisa kabulin sesuatu yang bunda minta" Ujarnya membuat Annette tersenyum lembut. Rasanya seperti ini mempunyai putra lelaki.

"Apa bunda bisa minta tolong sama Ethan buat jagain Naya?" Tanyanya begitu senang membuat pergerakan Ethan terhenti sejenak.

Ethan berfikir, untuk apa Annette berkata demikian ketika mereka memang akan menjaga Naya sepenuhnya.

"Bunda tau Ethan pasti ngerti bahwa semua gak ada yang abadi, dan setiap orang pasti akan mati. Sebelum disaat hal itu tiba pada bunda. Bunda minta tolong buat Ethan jagain Naya. Bunda mengerti bahwa apa yang Ethan jalani akhir akhir ini pasti sangat berat, menjadi mahasiswa, menjalankan perusahaan ayah, jagain adik adik Ethan. Bunda mengerti bagaimana susahnya. Maaf jika bunda malah menambah beban yang kamu pikul sebagai anak sulung. Maaf jika bunda belum bisa memberi apapun untuk Ethan dan bunda malah menambah beban Ethan karena bunda minta buat jagain Naya"

Annette mengenggam tangan Ethan dengan erat, matanya berkaca kaca, bahkan suaranya hampir sulit dikeluarkan.

"Bunda gak tau kapan hari itu tiba. Jadi, bunda minta tolong dari sekarang. Mungkin sulit buat mengerti tentang Naya, tapi Naya mudah luluh jika diperlakukan dengan lembut"

"Sebelumnya, bunda minta maaf, kesannya bunda malah ngambil posisi Diana. Bunda minta maaf juga, jika masih belum bisa menjadi ibu yang baik seperti Diana. Maaf bunda belum bisa membuat ekspetasi kamu dan adik adikmu terwujud. Maaf bunda benar benar minta maaf karena tidak menjadi sosok ibu yang membuat kalian nyaman karena usia bunda yang tak terprediksi. Bunda harap, Ethan, Jay, Jake, Jyan, William, Billy, dan Ricky bisa memaklumi"

Ethan terdiam sejenak masih memikirkan apa yang bunda sambungnya ini katakan. Jadi Annette memintanya menjaga Naya karena penyakit Annette dan Annette sendiri tidak tau kapan ia akan meninggal ataupun kapan dia akan sembuh.

Sebenarnya ini bukan beban yang berat, hanya saja Ethan masih sedikit tak percaya saat Annette berbicara bahwa dirinya seolah olah akan tiada dalam waktu yang tak lama.

"Sedikitpun Ethan gak merasa terbebani. Jauh dari sebelum bunda minta Ethan jagain Naya. Ethan udah berniat jagain semua adik adik Ethan. Melihat Naya membuat Ethan mengingat Mika, kalo Ethan boleh berterus terang, Ethan merasa bersalah pada Mika karena gak bisa menjadi kakak yang baik, maka saat ini Ethan akan berusaha untuk tidak mengecewakan Naya"

"Dan bunda.. Hadirnya bunda untuk melengkapi struktur keluarga kita aja udah cukup. Gak ada yang kurang dari bunda, hanya saja peran bunda dan ibu memiliki posisi masing masing di hati kita. Ethan sayang sama ibu begitupun bunda. Kalian adalah figure utama dihidup putra putrinya. Ethan bakal jagain Naya sesuai kemampuan Ethan, meski memang benar apa yang bunda bilang bahwa beban anak sulung begitu sulit, tapi dengan tulus anak sulung itu menyayangi setiap adiknya. Ethan akan tetap hadir untuk menjaga semua keluarga Ethan, apalagi Naya, Ethan akan benar benar menjaganya, dan jika Ethan masih sempat, Ethan akan menjaga bunda juga"

Mata Annette sudah berkaca kaca dan air di pelupuk matanya mungkin bisa saja terjatuh begitu saja. Annette bangga dengan putra didikan Danny dan Diana ini. Mereka berhasil menemani Ethan tumbuh dengan pemikiran yang dewasa. Annette kini jadi bisa merasakan bagaimana senangnya memiliki seorang putra.

"Bunda senang Ethan mengerti. Bunda senang juga karena Ethan bisa menjadi anak bunda meski sambung. Bunda juga senang karena bunda bisa merasakan rasanya memiliki seorang putra, bunda senang Ethan bisa tumbuh dengan dewasa dan baik hati, meski bunda tau pasti ada secuil sikap masa kecil kamu yang belum bisa kamu hilangkan. Ethan bisa menunjukan nya pada bunda" Jelas Annette yang membuat Ethan terkekeh.

"Ah.. Ethan sudah besar bunda" Ucapnya membuat Annette tertawa gemas.

Mereka kembali menikmati teh yang sudah mulai mendingin itu. Tak ada percakapan di antara mereka hingga Annette memecah keheningan.

"Apa bunda boleh peluk Ethan?"

"Setidaknya bunda bisa peluk salah satu putra bunda"

𝚃𝚘 𝚋𝚎 𝚌𝚘𝚗𝚝𝚒𝚗𝚞𝚎𝚍-

_

Si sulung dan pikulannya 😞😞

𝐓𝐡𝐞 𝐑𝐨𝐲𝐚𝐥𝐭𝐲 (𝕶𝖎𝖓𝖌𝖉𝖔𝖒 𝕾𝖙𝖔𝖗𝖞) ||ᴇɴʜʏᴘᴇɴ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang