Chap.18{Finish}

42 4 1
                                    

𝔉𝔦𝔫𝔦𝔰𝔥

-

Fakta yang Naya ketahui itu akhirnya ia tau semuanya. Tentang Hari yang ternyata pria berhidung belang yang pernah menjanjikan sebuah pernikahan pada Vior saat Hari sedang berlibur ke Belanda saat itu.

Saat itu Vior yang terlalu polos dan dibutakan oleh cinta dengan hati besar ia memberikan hampir seperempat hartanya pada Hari karena ia terlanjur jatuh cinta dan diancam bahwa Hari akan menyebarkan semua keburukan Vior termasuk tentang mereka yang bersetubuh ke publik.

Annette sudah menasehati Vior dengan penuh hati, namun Vior serasa dibuat tuli oleh cintanya yang besar dan tak setara hingga ia pada akhirnya terjebak sendiri dalam jatuhnya kedalam cinta yang tak mencinta.

"Dulu bunda bilang sama tante, kalo memang bunda tau semua keburukan Hari, namun tante masih gak mau denger apa yang bunda bilang, sampai akhirnya tante ditinggal setelah semalaman tante dan Hari ngobrol soal pernikahan.."

Naya menghela nafas. Pasti sangat sulit untuk Vior diberikan musibah yang seperti ini, apalagi diancam selama tiga tahun lebih, pasti Vior dibuat terbebani oleh semuanya.

"Aku.. gak bisa kasih solusi apapun, tante. Tapi, kalo memang tante mau Hari dipenjara selamanya, kita sama-sama kumpulkan bukti tentang keburukannya, kita cari korban-korban lainnya yang udah ditipu sama Hari. Tante jangan nyerah, apa yang diperbuat sama orang itu, pasti dia bakal dapet ganjarannya sesuai dengan apa yang ia perbuat" Jelas Naya.

Vior bersyukur, setelah Annette meninggal, ia kira ia kehilangan sosok pendengar yang baik namun nyatanya tidak, ada Naya yang menjadi sosok yang baik kali ini.

♛┈⛧┈•༶✧༺𝔗𝔥𝔢 ℜ𝔬𝔶𝔞𝔩𝔱𝔶༻✧༶•┈⛧┈♛

Satu bulan pas akhirnya Vior mendapatkan semua buktinya, dan sekarang Hari akan disidang semua bukti sudah tersusun rapi.

Seluruh Lexington datang termasuk Vior juga yang nantinya akan dijadikan sebagai saksi juga. Banyak yang mendukung Lexington termasuk sang presiden yang mendukung kakaknya meski tak terlihat dari publik.

Saat persidangan dimulai tangan Naya terasa mendingin dan mengeluarkan keringat dingin. Entah, ia merasa takut saja jika semuanya tak sesuai rencana. Evelyn menggenggam tangannya erat dan memberikan semangat.

"Bukti apa yang bisa anda berikan?" Tanya sang hakim pada pengacara Danny.

"Disini ada beberapa alasan yang membuat kami menggugat pak Hari. Untuk yang pertama.."

Banyak yang pengacara Danny katakan membuat Hari terlihat gelisah, reputasinya sebagai wakil presiden hancur lebur disini.

".. dan, beliu juga melakukan penipuan dan pelecehan seksual juga penggelapan dana sebanyak 27 Milliar, berikut bukti yang bisa kami perlihatkan" Jelas sang pengacara.

Pengadilan berjalan begitu lancar, pihak Hari tak bisa bergeming lagi, apa yang mereka cari tak membuahkan hasilnya. Pada akhirnya apa yang Hari buat membuat dirinya harus menanggung resiko dan tanggung jawab.

Hari dihukum pidana seumur hidup di penjara, mendengar itu Vior benar-benar lega, apa yang ia harapkan kini berjalan sesuai rencana.

Naya memeluk Vior dengan erat dan memberikannya semangat. "Semuanya udah baik-baik aja tan, sekarang semuanya selesai"

Pulang dari pengadilan, Lexington langsung pergi ke kastil namun Danny masih tak membuka suara. Mereka berjalan untuk ke kamar dan persiapan makan siang, namun Naya dengan tiba-tiba memeluk Danny.

"Ayah gak perlu tutupin keluh kesah ayah. Ayah kan ada Naya. Meski ibu dan bunda udah gak ada, Ayah masih punya Naya buat menjadi pendengar ayah yang baik. Mungkin memang Naya gak punya solusi yang baik, tapi Naya bisa mendengarkan ayah dengan baik. Naya sedih kalo ayah menahan beban ayah sendirian, putra ayah banyak, kalo gak bisa cerita sama Naya, ayah bisa cerita sama kakak-kakak yang lain. Naya sayang ayah, Naya gak mau ada yang ngelukain ayah"

Danny jelas tersentuh begitupun yang lainnya. Sampai saat ini, Danny kembali merindukan sosok Mika yang sudah hampir ia lupakan.

Ada satu yang tak Danny rasakan yaitu kasih sayang seorang anak perempuan, karena dulu Mika meninggal saat Mika masih bayi.

Selain itu, ada hal yang membuat mereka yakin bahwa mereka akan benar-benar melindungi Naya, sebab kehilangan wanita untuk ketiga kalinya cukup membuat mereka terpuruk dan berusaha mencari kasih sayang sosok ibu.

Namun, saat mereka melihat Naya berkata tulus pada Danny seperti tadi membuat mereka sadar bahwa hidup kita tak selalu dihiasi dengan kasih sayang sosok ibu saja. Mungkin kasih sayang sosok ayah lebih besar, hanya saja kita yang tak pernah menyadarinya dan berusaha menutupinya dengan alasan ayah itu tak berjuang sebesar ibu yang melahirkan kita, namun nyatanya, ayah itulah yang juga berjuang untuk mengangkat derajat keluarganya, bersusah payah mencari nafkah di teriknya panas matahari dan dinginnya air hujan.

"Makasih ya nak. Nanti, ayah usahakan untuk cerita dengan Naya  ya? Nanti kita cerita sama sama. Makasih udah mau menjadi pendengar yang baik untuk ayah" Balas Danny.

Ini benar-benar fenomena langka, bahkan Evelyn saja tak pernah merasakan kehangatan dalam keluarga seperti ini.

Naya seperti ini karena ia merindukan ayahnya, ia merindukan bundanya, ia merindukan keluarga Mahardika, ia merindukan Argus yang setiap pagi mengajaknya berkuda dan berlatih memanah meski dengan banyak bentakan namun Naya paham maksudnya, tidak seperti sekarang. Naya tak suka.

Setelah aksi berpelukan tadi, mereka jadi lebih sedikit terbuka dan bercanda tawa selayaknya keluarga. Aturan kerajaan masih mereka laksanakan meski tak terlalu dipikirkan yang penting itu kekeluargaan.

𝚃𝚘 𝚋𝚎 𝚌𝚘𝚗𝚝𝚒𝚗𝚞𝚎𝚍-

_

huhuhu

𝐓𝐡𝐞 𝐑𝐨𝐲𝐚𝐥𝐭𝐲 (𝕶𝖎𝖓𝖌𝖉𝖔𝖒 𝕾𝖙𝖔𝖗𝖞) ||ᴇɴʜʏᴘᴇɴ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang