✦ S1 | gempa

1K 179 20
                                    

malam hari telah datang, dan rata-rata orang sudah tertidur lelap di kasur mereka masing-masing. namun, berbeda dengan solar yang malah melamun menatap ke arah jendela kamar nya yang terbuka lebar.

menampilkan bulan yang indah dan memanjakan mata, serta juga angin yang berhembus kencang menerbangkan helaian rambut cokelat nya.

"aku benar-benar beruntung." celetuk nya secara tiba-tiba sambil tersenyum tipis, solar merasa hidup nya yang awal nya suram dan sangat monoton berubah menjadi 180° derajat ketika Ia di adopsi oleh amato.

ah, ya. bicara tentang amato, kira-kira bagaimana ayah angkat nya Itu? sudah cukup lama solar tidak melihatnya, hanya saat amato mengantarkan nya dulu ke rumah dan setelah Itu dia menghilang bagai ditelan bumi.

tapi, bicara soal tentang figur orang tua. kira-kira gimana wujud Ibu saudara-saudara nya? solar tidak pernah melihatnya, apa dia juga tau jika solar di adopsi pada keluarga ini?

solar menghela nafas pelan lalu perlahan menutup jendela kamar nya dan menggeser gorden untuk menutupi penampakan jendela, lalu Ia beranjak untuk keluar kamar dan menuju ke dapur.

saat Ia sedang menuruni tangga, solar dapat mendengar jika ada suara langkah kaki membuatnya mengerutkan kening nya samar.

'siapa? padahal udah malem.' batin solar sambil buru-buru bergegas menuju dapur, Ia masih bisa positive thingking. sesampai nya di dapur solar langsung mengambil botol minum milik nya di dalam kulkas lalu meminumnya.

TAP TAP TAP

solar makin ketar-ketir mendengar suara langkah kaki, Ia segera meletakkan botol minum milik nya dalam kulkas dan menutup kulkas secara pelan-pelan agar tidak bersuara.

suara langkah kaki Itu makin mendekat ke arah nya membuat nya menjadi tegang.

"bismillah-"

"loh? solar?"

"kakak?"

KRIK KRIK KRIK

mereka berdua saling bertatapan dengan satu sama lain membuat suasana menjadi canggung.

'ku pikir setan, mangkanya udah siap-siap baca ayat kursi.' batin solar merasa malu, ternyata itu adalah kakak ketiga nya. tapi kenapa dia ke dapur malem-malem? apa jangan-jangan dia jin yang nyamar jadi gempa?!

"kamu ngapain solar ke dapur malem-malem?" tanya gempa memecahkan keheningan yang terasa canggung bagi mereka berdua, solar langsung tersadar dari lamunan nya dan reflek menggelengkan kepala nya untuk membuang pikiran nya yang konyol.

"ah.. aku haus sih kak." balas solar sambil tersenyum canggung, gempa mengangguk paham. lalu gempa membuka kulkas yang berada di samping solar dan mengambil botol minum milik nya yang berisi jus buah.

solar melirik kakak nya yang sedang meminum jus nya Itu, penampilan gempa sedang menggunakan kaos berwarna putih dengan celana tidur yang panjang berwarna hitam

ternyata kakak nya yang satu Ini kalo di lihat-lihat cakep juga, batin solar. apalagi rambut gempa yang biasanya tertata rapi sekarang terlihat acak-acakan yang malah terlihat tambah cocok dengan nya.

"kamu kenapa belum tidur?"

"aku gabisa tidur, kak."

"gimana kalo kita nonton film?"

solar berpikir sejenak ketika mendengar saran gempa padanya, itu bukan ide yang buruk. lagipula solar juga bosan.

"tapi sebelum Itu, tidak asik kan kalo nonton film tidak ada cemilan nya?" ujar gempa membuat solar mengerjapkan matanya lalu mengangguk setuju, masalah nya solar tidak tau sih gimana rasanya nonton film terus bareng cemilan.

Sunshine And His Six Brother [DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang