Milih

103 7 0
                                    


Terima kasih sudah membaca part sebelumnya 😘











Terima kasih sudah memberikan vote dan komen di part sebelumnya ❤️🥰











Tanpa berlama-lama lagi, mari kita lanjutkan saja ☺️










Happy reading

•••

Sebelum menjawab, Satria menghapus cairan yang ada di hidungnya terlebih dahulu.

"Satria mau tinggal sama istri," balas Satria dengan mata berair.

Elysia mengernyitkan dahi. Ia mengerti kenapa Satria bisa ngomong itu. Pasti Marcel sudah memberitahu semuanya kepada keluarga Brahmananda. Dan keluarga Satria tidak ada yang setuju kalau Mereka menikah.

"Gak boleh. Satria harus pulang," ucap Elysia melarang Satria tinggal samanya.

Kalau Elysia membawa Satria ke apartemennya, bisa-bisa Marcel dan seluruh keluarga Brahmananda datang ke apartemennya dan membuat keributan. Biarkan saja mereka tidak usah menikah. Lebih baik Satria bahagia sama keluarganya. Tanpa Elysia.

"No! Keluarga Satria jahat!" tolak Satria menggelengkan kepalanya kuat-kuat.

Satria bersikukuh tidak akan mau tinggal sama keluarganya lagi. Kalau daddy tidak merestui hubungannya dengan Elysia.

Elysia menghembuskan nafas panjang. Elysia bingung dengan hatinya. Di satu sisi, ai mau membawa Satria dan mereka menikah. Tapi di satu sisi, gadis itu tidak mau Satria dibenci oleh keluarganya.

"Biar gimanapun, keluarga Satria itu sayang banget sama kamu. Jadi Satria harus pulang," nasihat Elysia mengelus rambut lepek Satria.

Satria menghempaskan tangan Elysia yang ada di kepalanya. Lama-lama ia benci Elysia jikalau gadisnya tetap tidak mau membawanya ke apartemen cewek itu.

"No! Satria gak mau pulang! Satria mau sama istri aja!" jerit Satria kekeuh ingin sama Elysia. Apapun akan ia lakukan demi bisa tinggal dengan Elysia. Walaupun hanya beberapa hari, sampai keluarganya mengijinkan Satria menikah cewek yang sudah menjadi pacarnya.

Elysia langsung membawa Satria ke dalam mobilnya untuk ia pulangkan.

"Gak mauu!" jerit Satria saat tubuhnya terbang akibat ulah Elysia yang menggendongnya ala kalung beras sambil memukuli punggung ceweknya.

Selepas itu Elysia memasangkan sabuk pengaman untuk Satria dan segera mengunci pintu mobilnya supaya cowok manis itu tidak bisa ke mana-mana.

Satria terus memukul-mukul pintu mobil yang telah Elysia kunci dari luar untuk ia bisa keluar.

Kemudian Elysia masuk ke mobilnya. Setelah itu ia menjalankan mobilnya dengan membiarkan Satria terus menerus merengek.

"Diam atau Kakak pulangkan!" bentak Elysia yang pusing mendengar rengekan Satria yang minta lepaskan.

Seketika Satria langsung terdiam saat mendengar bentakan dari Elysia. Ia menundukkan kepalanya sambil menangis tersedu-sedu. Cowok menggemaskan itu sudah pasrah jika Elysia memulangkannya. Satria akan terima, jikalau gadisnya tidak mau dinikahinya.

Si Bungsu Punya IstriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang