" Seharusnya aku tidak percaya dengannya.." gumam Halilintar.
" Apa maksudnya itu?! Tadi katanya teman kampus, skrang bicara kayak dia penjahat kelas kakap aja. " Blaze berkoar koar menanyai Halilintar.
Api yang berada di tangannya juga semakin besar, menjaga agar singa singa itu tidak datang lebih dekat.
Dalam cerita dongeng, binatang buas takut pada api. Dan beruntung hal itu juga terjadi di sini.
Mereka tetap dalam posisi. Kecuali Taufan, ia tidak terlihat ada di tengah. Seharusnya ia menjaga Hoverboardnya tetap membawa Gopal.
" Kak hali?! Gimana nih?! " Blaze terus menggerutu.
Pertemuan terakhir antara Halilintar dan fang memang tidak baik. Halilintar tak sengaja melukai Fang dengan pedang dan elemennya dalam pertandingan bela diri. Fang kalah telak karena luka yang di alaminya dan setelah itu mereka tak pernah berbagi informasi lagi.
Halilintar fikir dengan adanya fang menolongnya hari ini, fang baik baik saja dengan kejadian itu. Tapi sepertinya sekarang memang waktu balas dendam yang tepat..
Halilintar melamun sejenak memikirkannya.
" kak hali! " Duri meneriakinya menyadarinya sedang melamun. " Ayo kabur dari sini ! Kenapa malah melamun?! "
Gempa membangun tembok tembok tanah di sekeliling mereka. Tembok tanah itu ia belokkan sampai menjadi semacam kubah yang melindungi mereka semua.
" Kita bisa bersembunyi dulu, " ucap Gempa. " Jangan membentak kak hali seperti itu, tidak sopan "
" ah! Aku masih marah dengan kakak! " Duri berpaling tak mau mendengarkan ceramahnya.
" Hei, jangan begitu " bisik Solar.
" Bodo amat "
" Ada yang liat Taufan? " Ice membuka suara. Ia melihat sekeliling dan tak mendapat Taufan disana.
Halilintar Gempa Blaze Duri dan Solar menoleh melihat sekeliling.
" Jangan bilang dia ikut dengan Fang keluar dari sini?! " Blaze bertanya dengan nada sok kaget.
...
Taufan di luar kubah tanah kalang kabut melihat singa singa di sekitarnya mengamuk mendaki kubah itu untuk menerkamnya yang tengah terbang dengan hoverboard di atasnya.
Sialnya ia tidak sempat ikut masuk ke kubah buatkan elemen Gempa itu tadi. Sekarang ia harus mendapatkan cara mengusir singa singa sendirian.
Di benaknya muncul suatu ide cemerlang.
Taufan terbang setinggi mungkin, ia melihat ke bawah sana terlihat mencari sesuatu.
" Itu dia! " Ucapnya ketika sudah menemukan apa yang di carinya.
Seekor macan dengan tubuh kekar yang cukup cocok untuk melawan singa itu.
Taufan kembali ke tempat singa, ia terbang rendah untuk memancing mereka mengikutinya. Untunglah itu berhasil, singa singa itu berlari mengikutinya yang terbang diantara pepohonan menuju tempat macan jauh di sana.
Ketika kedua hewan buat itu berjumpa, Taufan sudah terbang jauh berbelok kembali ke saudara saudaranya.
" Tok tok tok " Taufan memanggil mereka dengan mengetuk-ngetukkan jari ke tembok tanah. " Lo pada bisa keluar noh skrang, tu singa udah gue usir "
Gempa menghela nafas lega mendengar suaranya. Ia meruntuhkan kembali tembok tembok tanah.
" Kek mana caranya ? " Blaze bertanya begitu melihat Taufan berdiri di atas Hoverboardnya di luar sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
In The Another Life
Fiksi PenggemarHari Minggu ini, Ke tujuh saudara elemental menghadiri pesta perayaan di vila mewah pulau terpencil. Di akhir pesta salah satu dari mereka tak sengaja membuka gerbang dimensi lain, membuat mereka bertujuh terlempar ke dalamnya dan harus hidup dalam...