14

62 10 0
                                    

Ciel dan blaze sampai ke dekat pohon yang di katakan oleh Blaze. Mereka menatap dengan kagum ke atas pohon melihat banyaknya buah mangga di sana.

" Lihat? Benar kan apa yang ku bilang ? " Tanya Blaze bangga.

" Meskipun begitu kita tidak tahu apakah buah ini aman untuk dimakan atau tidak " jawab Ciel meragukannya.

" Kenapa tidak? " Blaze menurunkannya ke tanah. Ia berdiri dengan susah payah namun masih juga perlu berpegangan pada bahu blaze.

Menyadari tatapan tidak suka yang di berikan oleh Blaze kepadanya, Ciel segera melepaskan tangan. " Maaf! " Ucapnya kemudian.

Blaze tidak menjawab sepatah katapun. Ia berbalik memerhatikan ranting dan dahan.pohon yang kiranya bisa ia panjat.

Ciel terduduk di atas tanah ikut melihat ke atas pohon itu.

Kalau di pikir pikir, miris sekali nasib mereka sekarang hanya bisa mencari makanan seperti ini.

Ciel juga tidak membawa makanan yang bertahan lama waktu itu, seandainya ia punya waktu berfikir ia akan membawa sebanyak banyaknya!

Ciel mengedarkan pandangannya Melihat sekeliling Selama beberapa detik. Ia kemudian kembali menoleh ke arah blaze hendak bertanya " blaze? "

" Blaze?! " Ciel memekik dengan kaget ketika melihat blaze sudah berada di atas dahan pohon sana.

" Apa yang kamu lakukan?! " Tanya Ciel k
Lagi.

" Ck! " Blaze menoleh dengan malas menjawabnya " kau pikir apa lagi? "

" Hati hati! Jangan sampai kamu jatuh lagi! " tegur Ciel menunjukkan kekhawatirannya.

Blaze memutar bola mata dengan benar benar malas!

Pada akhirnya blaze tetap memanjat menaiki dahan pohon yang lebih tinggi untuk menggapai buah mangga yang dilihatnya paling bagus.

Ia berdiri di atas dahan pohon dengan menyeimbangkan kedua tangannya kemudian menoleh atas mengulurkan tangan kanan untuk memetik mangga.

" Turun dari sana jika kamu mau perempuan ini selamat! "

Seseorang berteriak dari bawah sana kepada Blaze.

Blaze kaget sampai kehilangan keseimbangannya beberapa saat. Ia berpegang pada batang pohon sambil menggigit mangga matang!

Apa apaan orang yang berteriak di bawah sana?

Ataukah jangan jangan dia adalah jenderal yang di temui blaze sebelumnya?!

Blaze menoleh ke bawah. Dilihatnya Ciel sedang di bungkam erat dengan kain putih di mulutnya.

Leher Ciel sudah dekat dengan pisau kecil yang di todongkan oleh si pria paruh baya.

" Satu! " Si pria paruh baya menatap Blaze sambil menghitung kan waktu ancaman.

" Iya iya! " Blaze segera meloncat turun.

" Mau apa kamu?! " Blaze menanyakan pria paruh baya sarkas itu.

" Seharusnya aku yang bertanya kepadamu, apa yang akan kamu lakukan dengan buah mangga itu ? "

"Apakah itu pertanyaan yang sulit? " Blaze menyeringai. " Tentu saja aku akan memakannya! "

" Dasar anak bodoh! " Tuding si pria paruh baya.

" Hah??? " Blaze memirungkan kepalanya tidak mengerti. " Oh! " Kemudian ia mengangggukkan kepalanya cepat cepat.

" Anda pemilik pohon mangga ini, ya ? " Blaze menghampirinya memberikannya beberapa buah.

In The Another LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang