Hai.
Kenapa banyak yang minta Natasya POV sih? Kenapa? Pada kepo sama perasaan Natasya? Heu. Nanti bakal ada kok. Gatau di part berapa tapi nanti DIPASTIKAN ada. Jadi jangan neror Author dengan 'kapan ada Natasya POV' di pm lagi ya. Sabar, kan lagi puasa:*
Yaudah, happy reading:*
Budayakan vote sebelum baca;p
**
ARGH.
Demi langit dan bumi,
Demi suara burung yang berkicau dan suara harimau yang mengaum,
Demi indahnya matahari terbit dan buruknya gempa bumi,
Demi bunga mawar yang putih dan melati yang merah,
Demi cicak di bawah tanah dan cacing di dinding,
SUNGGUH AKU TIDAK KUAT DALAM SUASANA SEPERTI INI!!!!
Aku tidak kuasa melihat Kak Fadly yang duduk manis bersanding dengan Natasya. Karena jika dilihat dari sini, mereka terlihat sangat cocok. Yang satunya ganteng yang satunya cantik. Sempurna. HAHAHA:(
"Oh nama kakak, Fadly, kan?" ucap Rifa sambil tersenyum ke arah Kak Fadly.
"Tepat sekali. Kamu siapa?" jawab Kak Fadly tidak kalah antusias
"Haha. Saya Rifa, murid baru di sekolah yang kebetulan sekelas dengan adik kakak." Rifa melirik sekilas ke arahku. Aku tidak berbuat apapun selain tersenyum getir. Natasya pun begitu. Dari tadi dia hanya menggenggam coklat panasnya erat.
"Oh seperti itu. Baiklah. Hmmm," Kak Fadly tampak menyipitkan matanya dan melihat ke arahku dan Rifa secara bergantian. Tampak berpikir sesuatu. "Apa kalian sepasang kekasih?" lanjutnya.
APA KATANYA? TELINGAKU TIDAK SALAH DENGAR? AKU DIKIRA BERPACARAN DENGAN RIFA? OH NO! BUKAAANN!! Enak saja Kak Fadly menyimpulkan hal yang sama sekali tidak akan pernah terjadi.
Ngga boleh! Aku ga boleh pacaran dengan gadis yang ada disampingku ini. Aku melotot tak percaya kepada Kak Fadly. Selain aku, Natasya dan Rifa pun sama-sama terkejut mendengar argumennya. Bedanya, Rifa terkejut dengan senyuman di bibirnya.
"Belum." Jawab Rifa singkat sambil tersenyum layaknya idiot.
BELUM?!!! BELUM KATANYA?!!
Aku melotot ke arah Rifa. Dia hanya tercengir-ria dengan jari peace di samping wajahnya. Apa-apaan sih Rifa ini. Sungguh aku tidak percaya dengan apa yang dia ucapkan. Sialnya lagi, disaat seperti ini entah kenapa mulutku serasa dikunci erat. Tidak bisa berkata apa-apa. Padahal ingin sekali aku berteriak. Argh!
"Kalau belum berarti akan dong?" Kak Fadly tersenyum mengejek ke arahku. "Kalian cocok kok! Ciee. Kakak restuin!"
What da f*ck?! Kenapa Kak Fadly menjadi seperti ini? Apa maksudnya coba dia merestui kalau aku pacaran dengan Rifa? HAHAHA tidak sama sekali. Aku tidak akan pernah mengikat hati pada Rifa. Aku hanya ingin menjadi kekasih Natasya. Sejak kapan Kak Fadly antusias tentang cinta dan pacar-pacaran? Apa dia sudah tau kalau aku suka ke Natasya dan dia dengan cepat menjodohkanku dengan yang lain? Seperti itu kah? Aku tidak tau.
"Aku tau aku sama Agung itu cocok. Percis seperti Kak Fadly dan Natasya yang sangat serasi jika dilihat dari sini."
FIX INI CEWE GA TAU MALU!
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHERS: The Same Girl
Teen Fiction-Story Completed- (prev tittle; Aku atau Kakakku?) Bagaimana rasanya ketika kita harus menerima kenyataan kalau cinta pertama kita, adalah cinta pertama kakak kandung kita juga? Miris sekali bukan? Kehidupan cinta masa abu-abu yang seharusnya meny...