Makasih bgt yg udah baca cerita ini
Makasih juga yg udah vote+comment.Oke, enjoy!
***
Hari ini aku akan mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan untuk kemping. Tidak terasa acara ini berlangsung dua hari lagi. Di dalam kelompokku, Raka yang menjadi ketuanya. Dia yang mengatur apa saja yang harus kami bawa. Aku kebagian untuk membawa kayu bakar. Isshh merepotkan sekali.
Untung saja, di gudang terdapat kayu-kayu bekas sisa pembuatan bangku taman. Lumayan lah jumlahnya banyak. Jadi tidak perlu membeli.
"Gapapakan mah kayu ini Agung bawa kemping? Agung malas membelinya dan malas mengeluarkan uang hehe.." ya memang seperti itu kenyataannya. Aku sedang tidak mempunyai uang lebih. Syukurlah mama mengizinkan. Lagian kayu-kayu itu sudah tidak terpakai.
Hahhh.. Aku berbaring sejenak di tempat tidur. Mulai memainkan ponsel dan melihat-lihat foto. Ah, aku ingat pas ulang tahun Arinda minggu lalu. Sangat asyik sekali. Pesta yang dibuat keluarga Arinda sangat membuat semua orang yang datang merasa terhibur. Acara syukuran pun tidak lupa untuk dilaksanakan.
Aku teringat, saat Kak Ilham mendekati Arinda malam itu. Di dalam kehangatan malam dia memberikan kado (boneka minion besar) kepada Arinda. Arinda sangat kaget karena katanya dia belum pernah melihat boneka kesukaannya sebesar itu. Namun, hal yang paling menegangkan adalah saat Kak Ilham menyatakan perasaannya kepada Arinda. Masih terbayang di pikiranku kejadian itu..
"Arinda, seorang wanita cantik yang sangat pintar. Pintar dalam pendidikan dan pintar dalam memikat hatiku. Sungguh aku terpikat olehmu. Aku tau, kamu belum pernah berpacaran kan? Aku juga tau alasannya kenapa, yaitu kamu ingin belajar dengan sungguh-sungguh. Tapi aku tidak peduli dengan itu. Yang jelas, berada di dekatmu aku selalu tersenyum. Selalu tenang dan selalu gembira. Inilah aku, laki-laki biasa yang sedang jatuh cinta. Aku pernah berpacaran, tapi aku tidak pernah merasakan ini. Aku akan menunggumu sampai waktunya tiba. Sampai kamu bersedia untuk menjadi kekasihku, kelak..."
Ucapan laki-laki itu sungguh manis sekali. Semua orang seketika terharu melihat Kak Ilham menyatakan perasaannya. Begitupun dengan Arinda, dia menangis karena tidak kuasa mendengar perkataan laki-laki playboy cap kapak itu.
Kak Ilham memang hebat untuk merangkai kata. Manis terdengar dan membuat semua wanita mencair dengan perkataannya.
Aku harus belajar dari laki-laki itu. Aku sangat polos dengan hal cinta. Tidak tahu bagaimana mengungkapkan perasaan dengan benar. Yang aku tahu hanyalah merasakan cemburu setiap kali Kak Fadly semakin akrab dengan Natasya.
Ada satu hal yang aku khawatirkan setelah pesta itu. Aku takut kalau Kak Fadly ikut terpancing untuk menyatakan perasaannya kepada Natasya. Bagaimana jadinya jika hal itu terjadi? Kak Fadly juga mempunyai wajah yang tampan dan kepribadian yang dewasa. Aku sangat takut jika Natasya pun mempunyai perasaan yang sama.
Mengapa aku ditakdirkan untuk menjadi seorang adik? Mengapa aku tidak berani melawan kakakku?
Aku pun tidak tahu kenapa, tapi perilaku Kak Fadly sangat dewasa. Aku hanya bisa pasrah dengan keadaan.
Aku bisa saja menyatakan perasaanku kepada Natasya. Tapi bagaimana jika Kak Fadly mengetahui hal itu? Dia pasti akan merasa kecewa denganku. Ketulusannya untuk menjadi pengganti ayah membuatku tidak ingin membuatnya kecewa.
Tapi disisi lain, semakin lama semakin tumbuh perasaanku kepada Natasya. Aku juga ingin memilikinya. Dia benar-benar cinta pertamaku. Wanita pertama yang membuat aku setiap hari memikirkannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHERS: The Same Girl
Teen Fiction-Story Completed- (prev tittle; Aku atau Kakakku?) Bagaimana rasanya ketika kita harus menerima kenyataan kalau cinta pertama kita, adalah cinta pertama kakak kandung kita juga? Miris sekali bukan? Kehidupan cinta masa abu-abu yang seharusnya meny...