4.

3.9K 278 1
                                    

Saat ini, keluargaku dan keluarga Araby tengah makan malam di salah satu restoran mewah di tengah kota yang sedang ramai.

Para orang tua sangat berbahagia, karena akhirnya mereka bisa meluangkan waktu mereka untuk makan malam bersama, karena kesibukan masing-masing yang sangat padat.

Aku pun turut berbahagia melihat para orang tua terlihat sangat menikmati momen saat ini.

Lama kelamaan, makanan yang tadi memenuhi meja, sekarang sudah tinggal sedikit karena telah kami santap dengan lahap.

Selama makan, hanya obrolan-obrolan kecil saja yang terlontar dari mulut kami.

Bukannya tidak menyadari ataupun pura-pura buta dengan pemandangan gadis cantik yang duduk tidak jauh dari ku yang dari tadi hanya memasang wajah masam seperti ingin segera pulang.

Itu Araby, bidadari cantik yang pernah ku temui di masa kuliahku. Jangan heran mengapa dia tidak mengenalku sama sekali. Karena memang dulu saat kita bertemu dia hanya melirikku sebentar dan kami tidak pernah bertatap muka lagi setelah itu.

Saat sedang asik memandangi gadis itu, tiba-tiba ayah Araby membuka topik tentang rencana mereka untuk menjodohkan kami berdua.

"Mungkin ini akan terlalu cepat untuk kalian berdua. Tetapi kami para orang tua, benar-benar ingin yang terbaik untuk kalian."

"Tapi itu ga tebaik buat aku." sambar Araby dengan muka yang sudah di tekuk.

"Araby, kita sudah membicarakan ini, dan kita sudah sepakat dengan perjanjiannya" Araby membuang muka marah sedangkan aku dibuat bingung dengan kesepakatan apa yang mereka maksud.

"Sudah-sudah, tidak usah di ributkan lagi, ini hanya soal waktu. Biarkan semua berjalan dengan sendirinya." Potong bunda Araby agar pertengkaran tidak semakin panjang.

"Kami sangat percaya sama kamu Nova, kami percaya kamu bisa menjaga anak kami dengan sepenuh hati. Kamu mau kan menjaga kepercayaan yang kami berikan?" Tanya bunda padaku.

Aku mengangguk agak ragu lalu sedikit melirik ke arah Araby yang saat ini sedang menatapku tajam.

Mamah yang melihat kegugupanku langsung menggenggam tanganku dan sedikit berbisik. "Tenang aja"

Aku tersenyum dan mengangguk pelan.

Para orang tua tersenyum lalu kami lanjut membicarakan mengenai rencana kami selanjutnya.

Menikah.......












Thank you.

don't hesitate to hurt me.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang